Menurut masyarakat setempat, Pee Mae Mai adalah kisah nyata yang terjadi antara tahun 1851 hingga 1868. Meski sudah terjadi berpuluh-puluh tahun yang lalu, kisah menyeramkan hantu wanita ini masih melekat di benak warga.
Dikutip dari laman Bangkokpost.com, Senin (11/6/2018), Lamom Sermphimai (62), warga desa, mengatakan bahwa hantu janda tersebut kembali datang untuk mengusik mereka.
"Beberapa warga desa bahkan menuliskan kalimat di baju merah tersebut, misalnya, 'di sini tidak ditinggali pria, yang ada hanya kucing dan anjing'," kata Lamom Sermphimai.
Aktivitas menggantung baju merah di halaman rumah bukan tanpa alasan. Pasalnya, ada dua orang warga yang dilaporkan meninggal misterius dalam tidurnya selama seminggu terakhir.
Penduduk yakin, hantu janda mengincar empat nyawa dalam satu desa. Baru ada dua yang meninggal, warga pun yakin nyawa mereka terancam.
Sementara itu, pada tahun 2013 kasus serupa juga pernah terjadi. Kala itu, sepuluh pria di desa lain meninggal dunia dalam kondisi yang tak biasa. Ada yang tengah tidur, tiba-tiba jatuh, dan kehilangan nyawa saat berjalan.
Dokter di wilayah tersebut kemudian diturunkan. Menurut tinjauan kesehatan, para korban diduga meninggal karena masalah penapasan.
Tak puas dengan keterangan dokter, warga desa di desa tersebut lantas memanggil perantara arwah. Kepada penduduk desa, dukun tersebut berkata, ada 'hantu janda' atau Pee Mae Mai yang bergentayangan di desa mereka.
Atas saran dukun, warga desa diminta untuk menggantungkan baju merah di luar rumah untuk mengusir roh jahat. Ketakutan warga semakin bertambah ketika dukun menyebut, keluarga yang punya anak laki-laki lebih rentan didatangi hantu.
Pada saat itu, rumor tentang kehadiran 'hantu janda' menyebar hingga ke wilayah lain, seperti Chom Phra dan Tha Tum, Thailand.
0 komentar:
Posting Komentar