Inilah Kronologi Ratna Sarumpaet saat Adu Mulut Dengan Luhut di Danau Toba.
Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan terlibat adu mulut dengan aktivis Ratna Sarumpaet soal pencarian korban Kapal Motor Sinar Bangun dihentikan atau tidak. Kapolres Simalungun AKBP Marudut Liberty Panjaitan yang ada di lokasi bicara detik-detik keributan itu.
Keributan itu terjadi di posko tim pencarian KM Sinar Bangun, Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumut. Saat itu Luhut sedang bertemu keluarga korban, tiba-tiba Ratna masuk ke tengah acara.
"Pada saat (Menko Luhut) ketemu keluarga korban, masuk (Ratna), nyeruduk Ibu Ratna Sarumpaet," kata Marudut saaat dihubungi detikcom, Senin (2/7/2018).
"Lagi ngomong Pak Menko. Langsung dipotong (sama Ratna)" sambungnya.
Marudut menyampaikan warga pun keberatan dengan aksi Ratna karena tidak ada keluarga Ratna yang jadi korban KM Sinar Bangun. Dalam kesempatan itu, Ratna mengaku mewakili korban.
"Dia katanya mewakili, mewakili siapa? Tapi surat kuasa mewakilinya pun nggak ada. Dia mengatasnamakan saja. Tapi dari daftar nama korban, dia bilang dia 'saya keluarga korban'. Korban yang mana? Ditanya siapa korban keluargamu?', nggak tahu dia," ujarnya.
Situasi akhirnya kembali kondusif. Dia lalu keluar tenda. Dia juga minta maaf ke panitia.
"(Acara) berjalan dengan lancar, tadi Ibu Ratna Sarumpaet langsung minta maaf ke kami, panitia. Dia bilang 'kalau itu permintaan keluarga korban dia tidak di situ, ya sudah silakan saja'. Banyak saksinya kok," ujarnya.
Marudut menjelaskan, hasil komunikasi antara Luhut dan warga sangat bagus. Warga ikut kebijakan Pemda termasuk soal jenazah yang tidak mungkin ditarik ke permukaan.
"Ya benar (keluarga ikhlas) karena hasil koordinasi dengan Bapak Bupati Pak JR Saragih itu untuk Tugu monumen daftar korban yang dinyatakan hilang dan meninggal itu untuk besok dibuat. Dan penaburan bunga, tadi tabur bunga di danau diikuti keluarga korban dan korban selamat pun ikut," ujarnya.
Namun begitu, pencarian masih tetap dilakukan sampai tanggal 4 Juli. Tim akan menyusuri pantai Danau Toba.
Sebelumnya, Ratna tak setuju dengan penghentian pencarian korban KM Sinar Bangun. Di Posko itu, Ratna menyampaikan pandangannya di hadapan Luhut dan banyak orang di lokasi bahwa petugas Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) tak boleh berhenti melakukan pencarian sebelum mayat-mayat korban KM Sinar Bangun diangkat dari dasar danau.
"Tadi Luhut datang. Dia takut rakyat berubah pikiran karena saya datang. Ya itu ributnya itu, dia nggak mau saya bicara," kata Ratna.
0 komentar:
Posting Komentar