OSO Tegaskan Kunjungan ke Palu Besok pagi
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Oesman Sapta Odang alias OSO menyatakan kunjungan sejumlah pemimpin lembaga negara melihat kondisi Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) pascabencana gempa tidak bermuatan politik.
Menurutnya, kunjungannya bersama Ketua DPR Bambang Soesatyo, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Wakil Ketua DPR Fadli Zon, dan Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali didorong pada keinginan untuk memberikan semangat agar seluruh masyarakat memberikan bantuan kepada masyarakat Palu dalam berbagai bentuk.
"Kami datang adalah tujuannya berbagi rasa untuk beri semangat agar kita semua memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan saat ini baik berupa uang atau barang. Kita betul-betul tidak membawa nilai-nilai politik, tapi nilai kemanusiaan," kata Oesman saat memberikan keterangan pers di Bandar Udara Mutiara Sis Al-Jufrie, Palu pada Rabu (3/10).
Dia mengatakan kunjungan ini untuk meninjau langsung kesulitan dalam melakukan proses evakuasi korban. OSO mengapresiasi Basarnas yang telah bekerja maksimal mengevakuasi korban.
"Saya kira Basarnas sudah kerja maksimal dan kita doakan tinggal bagaimana pun juga umpamanya masih bisa dibantu dan digali mayatnya ya kita gali," katanya.
Di tempat yang sama, Bambang Soesatyo meminta pemerintah mengevaluasi langkah pemotongan anggaran Basarnas dan BNPB yang dilakukan dalam APBN 2019.
"Pemerintah saya minta evaluasi pemotongan yang dilakukan kemarin pada Basarnas dan BNPB karena bencana harus kita tanggulangai bersama dan gotong royong.
Jadi tidak boleh diulangi, dipotong anggaran yang sudah ditetapkan kepada Basarnas dan BNPB, kita harus sayangi rakyat kita," tuturnya.
Bambang juga meminta pemerintah terbuka terhadap bantuan dari negara lain selama tidak menurunkan harga diri bangsa. Menurutnya, bantuan yang dibutuhkan saat ini seperti helikopter untuk membantu transportasi ke daerah yang sulit terjangkau.
"Tidak salah terima bantuan luar negeri yang penting tidak menurunkan harga diri bangsa," ujar dia.
Selain itu, lanjutnya, pemerintah juga harus mulai memikirkan langkah pencegahan bencana gempa yakni dengan menyikapi hilangnya sejumlah alat pendeteksi gempa atau buoy di perairan Indonesia.
Sedangkan, Zulkifli mengajak seluruh masyarakat Indonesia bersatu dengan tidak saling menyalahkan dalam menyikapi bencana gempa dan tsunami yang terjadi di Sulteng.
Dia berharap, seluruh masyarakat Indonesia dapat mengirimkan bantuan untuk masyarakat Palu, minimal dalam bentuk doa.
"(Masyarakat) yang bisa membantu dengan tenaga atau sumbangan lain silakan, tapi paling tidak dengan doa," ujar Zulkifli.
0 komentar:
Posting Komentar