BEIJING - Pemerintah wilayah Ningxia, China, mengganti
nama sungai "Aiyi" menjadi "Diannong". Menurut akademisi setempat,
"Aiyi" terdengar mirip nama istri Nabi Muhammad, Aisyah, sehingga
diganti.
Ningxia, wilayah otonom di China, merupakan wilayah yang banyak dihuni para warga Muslim. Menurut pihak berwenang setempat, penggantian nama sungai itu bertujuan untuk mengurangi pengaruh Islam di China.
Ningxia, wilayah otonom di China, merupakan wilayah yang banyak dihuni para warga Muslim. Menurut pihak berwenang setempat, penggantian nama sungai itu bertujuan untuk mengurangi pengaruh Islam di China.
"'Aiyi', nama China kuno untuk sungai terdengar bagi beberapa orang
seperti nama Arab 'Aisha (Aisyah)'," kata Wang Genming, seorang peneliti
di Ningxia University Institute of Hui Studies kepada China Daily.
Aisyah adalah salah satu istri Nabi Muhammad.
Menurut laporan Global Times, "Diannong" berasal dari nama kuno era Dinasti Han (206 SM-220 M) untuk ibu kota Ningxia, yang saat ini bernama Yinchuan.
Aisyah adalah salah satu istri Nabi Muhammad.
Menurut laporan Global Times, "Diannong" berasal dari nama kuno era Dinasti Han (206 SM-220 M) untuk ibu kota Ningxia, yang saat ini bernama Yinchuan.
Baca Juga : Gadis Kampung Tertipu & Akhirnya Hilang Keperlawanan
Baca Juga : Artis Indonesia yang Berhasil Di Rekam Bermain Cinta
Baca Juga : Cerita Misteri Aneh Rumah Bordil Super Mewah Di Indonesia
Baca Juga : Artis Indonesia yang Berhasil Di Rekam Bermain Cinta
Baca Juga : Cerita Misteri Aneh Rumah Bordil Super Mewah Di Indonesia
"Kami menerima permintaan dari departemen sumber daya air setempat berdasarkan peraturan tentang nama-nama lokasi publik," kata pemerintah kota setempat dalam sebuah pernyataan.
Sebuah peraturan yang disahkan oleh pemerintah Ningxia pada tahun 2013 melarang otoritas lokal untuk menamai lokasi publik dengan angka atau nama asing.
"Ini sesuai dengan kebijakan China untuk menyucikan agama dan menyesuaikannya dengan masyarakat sosialis serta sesuai dengan sejarah dan budaya setempat," kata Xiong Kunxin, profesor studi etnis di Minzu University of China, Beijing, kepada Global Times, yang dikutip Rabu (3/10/2018).
Shen Guiping, seorang ahli agama di Central Institute of Socialism, mengatakan kepada China Daily bahwa sebagai ibu sungai di wilayah itu, Diannong dapat lebih baik memberikan semangat budaya tradisional China.
Baca Juga : Kumpulan Wanita Seksi, Montok yang lagi Hits Di Indonesia
Baca Juga : Cristiano Ronaldo Memiliki Banyak Wanita Seksi Di Dalam Rumah
Baca Juga : Aplikasi Hp yang Bisa Melihat Manusia Tanpa Busana Alias Bugil
Baca Juga : Cristiano Ronaldo Memiliki Banyak Wanita Seksi Di Dalam Rumah
Baca Juga : Aplikasi Hp yang Bisa Melihat Manusia Tanpa Busana Alias Bugil
Sungai itu membentang hingga sejauh 180km dan melintasi enam distrik di wilayah China barat laut.
Genming mengatakan kepada Inkstone bahwa pengubahan nama sungai itu menyusul serangkaian upaya yang dilakukan pemerintah daerah untuk menghancurkan dekorasi Islam di gedung-gedung dan menghapus simbol-simbol Arab.
"Bahkan teater lokal dan kompleks perumahan sedang direnovasi untuk menghilangkan fitur etnis," katanya.
"Lebih dari 860 buku tentang etnis Hui telah diambil dari rak di perpustakaan," ujarnya mengacu pada etnis Muslim setempat.
Genming menilai langkah pemerintah ini menunjukkan kebodohan. "Mengubah nama menunjukkan ketidaktahuan dan kebodohan pemerintah setempat," katanya kepada Inkstone.
"Aiyi hanyalah sebuah nama yang mengingatkan seorang wanita Hui yang cantik," ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar