Angka Konsumsi Susu di Indonesia Lebih Rendah dari Vietnam
Susu mengandung berbagai gizi penting yang dibutuhkan oleh tubuh, khususnya pada tahap tumbuh kembang anak. Susu kaya akan berbagai macam gizi baik seperti vitamin (vitamin A, B kompleks, D dan E) dan mineral (kalsium, magnesium, fosfor, dan zink), protein karbohidrat serta lemak.
Review dari berbagai studi menunjukkan bahwa konsumsi susu turut mengoptimalkan pertumbuhan otot dan tulang bagi anak serta remaja. Ini tentu menjadi keuntungan bagi mereka yang masih dalam taraf pertumbuhan maupun untuk pembentukan otot bagi orang dewasa.
Berbagai asam lemak baik seperti asam linoleat dan asam linolenat yang ditemukan di susu berperan penting dalam perkembangan sel syaraf. Mineral, kalsium, dan fosfor yang terdapat di susu juga merupakan faktor penting dalam 'pertumbuhan dan pemeliharaan’ kepadatan tulang agar tercegah dari osteoporosis bagi dewasa dan lansia.
"Susu merupakan salah satu alternatif pangan pelengkap dalam mewujudkan gizi seimbang untuk menunjang tumbuh kemban anak," ujar Ketua Dewan Pembina MPGKI dan juga Ketua Umum Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan (Pergizi Pangan) Indonesia, Prof. Dr. Hardinsyah, dalam acara ”Susu dan Produk Olahannya dalam Kaitan Gizi dan Kesehatan,” di kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu 12 September 2018.
Namun, dengan berbagai manfaat tersebut, konsumsi susu masyarakat Indonesia masih perlu ditingkatkan. Data Kementerian Pertanian (2016) memaparkan bahwa konsumsi susu per kapita per tahun Indonesia hanya 11,09 liter.
Angka ini sangat kecil jika dibandingkan dengan Brunei Darussalam (129,1 liter), Malaysia (50,9 liter), Singapura (46,1 liter), Thailand (33,7 liter), Myanmar (25,2 liter) , Filipina (22,1 liter), dan Vietnam (20,1 liter). Susu dengan berbagai manfaat dalam kaitan dengan gizi dan kesehatan perlu lebih disosialisasikan dengan berimbang dan sesuai dengan bukti ilmiah yang komprehensif.
0 komentar:
Posting Komentar