Terungkap, Begini Pembagian Zamzam Grasti Untuk 'Ganti Presiden' di Jeddah
Peristiwa dalam foto viral jemaah diberi air zamzam dalam kardus yang ditempeli stiker #2019GantiPresiden terkuak. Jemaah itu dipastikan jemaah furoda atau jemaah non kuota resmi dari pemerintah. Begini kejadian pembagian air zamzam itu.
Untuk diketahui, jemaah nonkuota ini merupakan jemaah di luar 204 ribu jemaah reguler yang ditangani Kemenag dan di luar 17 ribu jemaah haji khusus yang diurus biro penyelenggara haji khusus. Jemaah yang juga dikenal dengan istilah furodah atau furoda ini mendapatkan visa haji dari Kerajaan Saudi secara mandiri atau diurusi semacam biro travel. Jadi jemaah jenis ini bukan merupakan jemaah yang penanganannya diatur dalam UU 13 Tahun 2008 mengenai Penyelenggaraan Ibadah Haji.
"Jadi berdasarkan informasi bidang pengawasan PIHK bahwa zamzam yang ditempeli stiker tagar adalah jamaah haji nonkuota," ujar Kepala Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daker Bandara Arsyad Hidayat, Kamis (30/8/2018).
Lokasi kejadian berada di Terminal Internasional Bandara King Abdulaziz Jeddah. Lokasi bandara itu letaknya sekitar satu kilometer sebelah selatan Terminal Haji Bandara King Abdulaziz Jeddah.
"Ditemukan pada Senin (27/8), kemungkinan inisiatif agen travel tempeli kemasan," ujar Arsyad.
Arsyad memastikan, di bandara haji Jeddah, tidak ada pembagian air zamzam. Prosedur pembagian air zamzam untuk jemaah haji yang sesuai dengan kuota adalah, maskapai Garuda Indonesia dan Saudia Air Lines, membelikan sesuai jumlah jamaah dan petugas kloter haji reguler dan haji khusus lalu diterbangkan dengan empty flight dan dibagikan di Tanah Air.
Hal yang lebih detail diungkap Kabid Pengawasan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) PPIH Arab Saudi, Widodo Mulyo. Dia awalnya mendapat info permulaan soal pembagian paket zamzam berstiker itu dari salah seorang jamaah furodah. Setelah ada informasi itu, petugas langsung menelusuri dengan menggali informasi di lapangan.
"Dan setelah kita telusuri memang ada," kata Mulyo di Jeddah.
Pembagian itu dilakukan di Terminal Internasional kepada jamaah furodah oleh seseorang yang membawa paket-paket zamzam menggunakan troli. Paket zamzam yang dibagikan sedianya sama dengan yang biasa dijual konter-konter di bandara-bandara Madinah dan Jeddah.
Mulyo mengatakan, air zamzam dengan volume lima liter itu dimasukkan dalam wadah plastik dan dibungkus lagi dengan karton berwarna putih bersegel resmi Kerajaan Saudi dan dihargai 7,5 riyal Arab Saudi. Jemaah haji negara lain ataupun jamaah penerbangan nonhaji bisa membeli maksimal dua paket itu untuk dibawa ke negara masing-masing. Sementara untuk jamaah kuota reguler Indonesia, bisa tetap membeli tapi percuma saja karena nantinya akan diminta petugas maskapai meninggalkan barang itu di bandara.
Saat didatangi petugas, lanjut Mulyo, pembagian itu sudah selesai dan jamaah yang menerima zamzam sudah bertolak dengan penerbangan reguler nonhaji. Siapa pihak yang menempeli stiker #2019GantiPresiden di kardus zamzam itu masih menjadi misteri.
"Jumlahnya secara valid kita tidak tahu berapa, dan siapa yang menempeli juga kita belum menemukan," kata dia.
0 komentar:
Posting Komentar