Para pengunjung sebuah mal besar di Toronto, Kanada dievakuasi setelah terjadi keributan antara dua kelompok anak muda, yang berujung penembakan. Insiden ini terjadi hanya sebulan setelah penembakan massal di kota terbesar Kanada tersebut, yang menewaskan dua orang.
Superintendent Kepolisian Rob Johnson mengatakan seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (31/8/2018), penembakan terjadi di sisi timur Yorkdale Shopping Centre, mal besar yang populer bagi warga lokal. Dikatakannya, insiden pada Kamis (30/8) waktu setempat itu berawal dengan keributan antara dua kelompok pemuda, yang tiap kelompok terdiri dari tiga orang atau lebih.
Setidaknya dua tembakan dilepaskan oleh salah satu di antara mereka dengan menggunakan sebuah pistol. Setelah itu si penembak kabur dari lokasi.
Satu orang dilarikan ke rumah sakit dengan ambulans. Namun polisi mengatakan itu "bukan akibat langsung dari tembakan-tembakan yang dilepaskan." Tidak disebutkan lebih detail mengenai kondisi korban luka tersebut.
Johnson mengatakan, sejumlah orang lainnya juga mengalami luka-luka ringan saat mereka berlarian menuju pintu keluar usai terdengar suara tembakan.
Buntut insiden ini, para pengunjung mal dievakuasi. Pihak manajemen mal mengatakan, toko-toko di area mal akan ditutup hingga Jumat (31/8) pagi waktu setempat. Mal yang berada di ujung utara Toronto itu merupakan salah satu yang terbesar di Kanada.
Sebelumnya pada 22 Juli lalu, seorang pria melepas tembakan di sebuah distrik sibuk di Toronto, dan menewaskan seorang remaja putri berumur 18 tahun dan seorang anak perempuan berumur 10 tahun. Sebanyak 13 orang lainnya luka-luka dalam peristiwa itu. Pelaku penembakan akhirnya tewas dalam konfrontasi dengan polisi.
0 komentar:
Posting Komentar