Kisah Menolong Semut
Pada zaman dahulu, ada seorang samanera (calon bhikshu) yang menjadi murid dari seorang bhikshu yang sudah tinggi tingkat kesuciannya, bhikshu Maha Thera ini memiliki ilmu batin yang dapat melihat kehidupan seseorang. Pada suatu hari, dalam meditasinya Beliau mengetahui kehidupan dari samanera ini hanya tinggal 7 hari, maka itu beliau pun menyuruhnya untuk pulang ke kampung halamannya untuk menjenguk ibunya, bahkan memesan kepadanya dengan berkata kepadanya : “Seteah delapan hari engkau barulah kembali ke vihara”. Maksud dari Bhikshu Maha Thera adalah agar samanera dapat meninggal di rumahnya sendiri.
Setelah 8 hari, samanera balik kembali ke vihara. Bhikshu Maha Thera melihat samanera tidak meninggal dunia, malahan raut mukanya sudaa berubah. Beliau pun merasa aneh. Kemudian Beliau duduk bermeditasi untuk melihat selama 7 hari tersebut apa yang dialami oleh samanera. Setelah itu, Beliau baru mengetahui bahwa sewaktu samanera dalam perjalanan pulang kebetulan waktu itu turun hujan. Karena hujan, air meluap. Di pinggir jalan tersebut terlihat sejumlah banyak semut-semut terkepung oleh air yang datang mendadak, maka samanera dengan segera mengambil kayu untuk dijadikan titi penyelamatan bagi semut-setmua tersebut dan ribuan semut-semut pun tertolong nyawanya.
Pahala besar dari menyelamatkan nyawa makhluk hidup telah merubah raut muka samanera dan mendapat berkah umur yang panjang. Beliau hidup sampai usia 80 lebih, bahkan mencapai tingkat kesucian arahat da selama-lamanya tida perlu tumimbal lahir lagi di 6 alam sengsara ( alam Dewa, alam Asura, alam Manusia, alam Setan Kelaparan, alam Neraka dan alam Binatang).
Dari peristiwa ini, dapatlah kita mengetahui bahwa menolong nyawa mahkluk hidup sangatlah besar pahalanya!
0 komentar:
Posting Komentar