Anies Laporkan Penggunaan APBD DKI Jakarta Tahun 2016
Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno menyampaikan laporan pertanggungjawaban APBD DKI Jakarta tahun anggaran 2017. Laporan dibaca Anies dalam rapat paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta.
"Pertama terkait realisasi pendapatan daerah. Pendapatan daerah ditargetkan Rp 62,51 triliun dan realisasinya Rp 64,80 triliun atau 103,69 persen. Ini terdiri dari pendapatan asli daerah, dengan realisasi Rp 43,09 triliun atau 105,31 persen dari target 41 persen," ujar Anies saat membacakan laporannya di depan para anggota dewan di Gedung DPRD Balai Kota DKI Jakarta, Senin (2/7/2018).
Selanjutnya, sambung dia, adalah realisasi pendapatan transfer sebesar Rp 18,96 triliun atau 101,41 persen dari target sebesar Rp 18,69 triliun.
"Pada bagian kedua saya akan menyampaikan penjelasan terkait realisasi belanja daerah. Terdiri dari realisasi belanja tidak langsung sebesar Rp 23,73 triliun dan realisasi belanja langsung sebesar Rp 27,32 triliun," ucap Anies.
Menurut Anies, belanja-belanja tak langsung maupun langsung adalah untuk pelaksanaan program unggulan.
"Antara lain sistem transportasi melalui penambahan unit armada untuk Transjakarta, pelaksanaan program satu karcis satu tiket, pembangunan Mass Rapid Transit, penataan jalur pedestrian, pembangunan jalan lintas atas dan jalan lintas bawah," paparnya.
Kemudian juga, lanjut Anies, penyelesaian pembangunan jalan layang, penyelesaian peningkatan jalur dan separatur untuk Transjakarta, antisipasi banjir, ROB, dan genangan.
"Juga digunakan untuk mengurangi ketimpangan ekonomi dan perluasan kesempatan kerja. Kita manfaatkan juga untuk meningkatkan pelayanan publik melalui integrasi sistem informasi pajak online, inovasi pelayanan prosedur dan persyaratan perijinan serta program one day service dan drive thru sekaligus juga PTSP goes to mall untuk penyelesaian perizinan," terang Anies.
Anies kemudian membacakan posisi neraca daerah dan arus kas. Neraca daerah per 31 Desember 2017 sebesar Rp 929,19 triliun.
"Secara umum dapat saya sampaikan bahwa arus kas periode 1 Januari 2017 sampai dengan 31 Desember 2017 adalah arus kas bersih dari Aktivitas Operasi sebesar Rp.21,88 Triliun, arus kas bersih untuk Aktivitas Investasi sebesar minus Rp.17,19 Triliun, arus kas bersih dari Aktivitas Pendanaan sebesar minus R 300,66 Miliar, dan arus kas bersih dari Aktivitas Transitoris sebesar minus Rp.86,47 Juta,” jelas Anies.
Kemudian, laporan tersebut pun diserahkan kepada DPRD DKI Jakarta untuk kemudian akan ditanggapi oleh semua fraksi yang ada di DPRD.
Rapat paripurna untuk mendengarkan seluruh pandangan fraksi yang ada DPRD DKI Jakarta rencananya akan digelar pada Rabu 4 Juli 2018.
0 komentar:
Posting Komentar