Film Panas, Cerita Panas, Berita Viral, Artis Seksi, Cewek Montok, Video Montok, Bola, Olahraga, Politik, Peristiwa, Otomotif, Bandar Bola, Terbaik, Agen Poker Teraman, Situs Casino, Togel, Bandar Online Terpercaya

Android4d Bo Togel Bonafit Terbaik Terpercaya Terjamin Aman   Wine4d Bandar Casino Togel Sgp Hk Sydney Australia Terpercaya Terbaik
Birtoto Bandar Togel Hk Sgp Sydney Turkey Teraman Terpercaya   Birtoto2 Togel Wap Terbaik Agen Toto Mesir Singapore Sydney Hk
Rajajp Bandar Togel Agen Togel Online   Diva4d Bandar Togel Situs Togel Agen Togel
kafetoto Bandar Togel Togel Online   Pasang Iklan Anda DISINI
Birasia Bandar Bola, Poker, Casino, Terpercaya Dan Teraman   Birpoker Agen Poker Indonesia Terbaik
Divapoker Agen Poker Online   Flamingo4d Situs Togel Terpercaya

Selasa, 21 Mei 2019

Cerita Dewasa Aku diperkosa dikampung sebelah

Cerita Dewasa Aku diperkosa dikampung sebelah

Cerita Dewasa Aku diperkosa dikampung sebelah


Di dunia yang seperti sekarang, tidak ada yang bisa menjamin apakah seseorang bisa dibilang baik atau tidak. Malaikat dan Iblis pun sudah kian pudar dalam kepercayaan para manusia. Siapapun bisa menjadi iblis ataupun malaikat tergantung keadaannya seperti apa. Situasi yang kadangkala memojokkan manusia bisa membuat manusia berhati malaikat berubah menjadi iblis hanya sekali kedipan mata saja.

Tap…

Tap…

Suara langkah kaki yang terdengar semakin mendekat. Suara langkah kaki itu nyaris terdengar saat Mul baru bersiap mengunci pintu ruangan terlarang. Saat pria itu menoleh, seorang gadis Chinnese dengan pipi tembemnya lewat sembari menyapanya dengan senyum yang luarbiasa manis. Mul pun membalas senyuman itu. Gadis itu terlihat memiliki tubuh sintal nan montok yang membuat Mul ngiler. Mul tentu tahu siapa gadis itu, karena tak sengaja beberapa saat yang lalu dia melihatnya di salah satu rekaman kamera tersembunyi.

“Julia… tunggu saja… waktunya” ujar Mul yang pasti tidak di dengar karena gadis itu sudah turun dari lantai dia berdiri sekarang.

    
Mul lantas kembali terbayang adegan panas rekaman yang barusan dia tonton. Secara pasti, dia adalah sosok yang tak kalah menarik dari Julia. Gadis itu juga bertubuh sintal dan montok. Wajah Oriental, kulit mulus nan putih yang di padu dengan dua gunung kembar yang ukurannya pas dan berbentuk indah. Sungguh seorang bidadari yang sayang untuk di lewatkan bagi Mul. Nama Gadis itu adalah Naomi.

Naomi, siapa yang tidak mengenal gadis itu. Nyaris satu kampus tidak mungkin tidak mengenali sosok bertubuh sintal dengan wajah khas oriental yang menambah kesempurnaannya sebagai mahasiswi favorit. Aktif dalam berbagai kegiatan kampus membuat orang-orang tidak mengetahui siapa sosok asli sebenarnya dari gadis ini.

“kamu suka kan diginiin hehehe !”
“Iyah… terus om, terushh…!”

Kalimat dan desahan manja adalah dua hal yang menjadi senjata ampuh Naomi dalam menaklukan para mangsanya. Bukan mangsa secara kriminal melainkan mangsa untuk meredakan kebuasan makhluk yang bersemayam di dalam dirinya. Dan diantara para korban yang dia mangsa ada sosok pria bejat yang paling jadi target pengawasan nomor satu Mul yaitu Agus, kepala pimpinan sekaligus penanggung jawab Apartemen tempat Mul bekerja.

“Eemmhh.. ayo Om, puasin Aku… aku tau kok om Agus dari tadi sudah nggak tahan buat ngentotin aku kan ?” desisnya dengan senyum menggoda.

Kata-kata seperti itu dari seorang gadis cantik dan seksi jelas membuat pria manapun termasuk Agus akan hanyut dan makin naik birahinya. Kalimat Naomi barusan mendorong pria itu semakin berani menggerayangi tubuh sintal milik gadis itu. Dia memasukkan jari tengah dan telunjuknya ke lubang vagina gadis itu.

Segera jari-jari itu mulai mengorek-ngorek vagina gadis itu sehingga dia mendesah dan menggeliat dibuatnya. Kedua pahanya terkatup, mengapit tangan pria itu akibat menahan rasa geli, membuat Agus dapat merasakan kehalusan dan kelembutan kulit paha itu.

Tangan Agus yang satunya merambat ke atas melepaskan satu-persatu kancing bajunya hingga terbuka semua memperlihatkan bra hitam milik Naomi. Gadis berwajah oriental itu berinisiatif melepaskan kait branya yang terletak di dada antara dua cupnya dan menyembulah payudara milik Naomi yang berputing merah dadu itu.

Diusap-usapnya gumpalan daging kenyal itu dengan tangan kanannya, jarinya memilin-milin putingnya sehingga makin menegang, sementara tangan kirinya makin intens mengocok-ngocok vagina gadis itu. Desahan nikmat terdengar dari mulutnya, matanya merem-melek dan nafasnya jadi semakin memburu.

“Iyah… terus Om, Aaarrgghh…!” desah gadis itu sambil memegangi tangan pria itu yang tengah berada di payudaranya seolah minta tangan itu menggerayanginya lebih.

Naomi kemudian merasakan kakinya tengah dibuka dan kemudian terasa basah pada vaginanya. Ternyata Agus rupanya sudah membenamkan wajahnya disana. Lidahnya yang panas menjilat-jilat vaginanya disertai gerakan menyedot.

“Uuuhh… hebat banget main oralnya !” kata Naomi di dalam hati merasakan kedahyatan permainan lidah milik Agus.


Naomi yang sudah terangsang berat itu mengelus-elus kepala Agus seraya membuka pahanya lebih lebar, kepalanya menengadah menatap langit-langit. Namun ketika mendaki puncak gairahnya, pria itu malah menghentikan jilatannya sehingga gadis itu merasa tanggung. Ya, memang itu sengaja dilakukan oleh Agus dengan maksud mempermainkan birahi Naomi agar secara utuh menikmati babak berikutnya.

Agus kini berdiri di depan Naomi sambil memelorotkan celana dalamnya dan mengeluarkan penisnya yang sudah mengacung tegak. Naomi terpana melihat keperkasaan penis milik bosnya Mul yang hitam berurat itu. Kemudian dia pun mulai menggerakkan tangan menggenggam penis itu. Terasa olehnya hangat dan berdenyut karena pemiliknya sedang terangsang berat. Naomi pun lalu mulai mengocok batang itu dengan lembut.

“Ohhh… Mi, enak banget !” desahnya sambil membelai rambut gadis itu.

Gadis itu dengan begitu bernafsunya mulai menjilati seluruh bagian batang penis Agus, terkadang buah pelirnya pun diemuti olehnya. Kemudian dia menyibak rambutnya yang sudah agak kusut, membuka mulut dan mengarahkan penis itu masuk ke dalam mulutnya. Agus pun mengerang nikmat. Berbeda dari korban Agus lainnya yang yang dengan mudah takhluk karena terpaksa dijebak oleh dirinya dengan kamera tersembunyi yang dia pasang di apartemen mereka, Naomi malah mau menyerahkan dirinya tanpa paksaan sehingga tentu berbeda sensasinya.


Teknik oral seks Naomi pun sungguh terasa profesional bagi Agus. Batang penis milik pria itu dikulum-kulum dalam mulutnya dan juga diputar-putar dengan lidahnya, tangannya pun memijati buah zakarnya dengan lembut. Saking enaknya, pertahanan Agus pun dibuat runtuh hanya dalam waktu kurang dari sepuluh menit. Wajahnya yang menegang dan cengkeramannya pada pundak gadis itu makin mengeras. Naomi yang menyadari lawan mainnya akan segera keluar mempergencar serangannya, kepalanya maju mundur makin cepat dan

cret… cret…

Sperma Agus pun menyemprot di dalam mulutnya. Dengan lihainya gadis itu menelan dan menyedot cairan kental itu tanpa ada yang menetes dari mulutnya. Sungguh kenikmatan oral terdahsyat yang dialami pria itu sehingga membuatnya melenguh tak karuan.

“oohh… sedot terus Mi, enak… enak…!”

Naomi itu juga melakukan cleaning servicenya dengan sempurna, seluruh batang itu dia bersihkan dari sisa-sisa sperma. Setelah mulutnya lepas tak terlihat sedikitpun nampak cairan putih itu menetes dari mulutnya. Sungguh teknik oral yang perfekto.

“sungguh kamu benar-benar luar biasa… Naomi, bayar berapa pun, Om siap asal bisa nikmatin kamu setiap saat…”
“oh ya? sungguh om benar-benar pria yang tidak tahu diri… sesuai yang om janjikan saja Naomi sudah senang kok…”
“apapun yang kamu minta… om pasti kasih kok…”
“itu nggak penting sekarang om, yang jelas… karena om sudah bikin aku sange berat… om sekarang harus bisa muasin aku !” katanya dengan horny, tatapan mata dan nada bicaranya memperlihatkan dirinya telah dilanda birahi.

Agus menjawabnya dengan memasukkan jarinya ke dalam vagina gadis itu yang membuat si gadis tersentak dan mendesah. Kemudian mulutnya juga nyosor melumat payudara kanan milik Naomi. Dengan rakus mulutnya menyedoti payudara indah itu, sesekali giginya menggigit kecil putingnya yang menggemaskan.

Naomi dibuat memejamkan mata menikmati serangan pria itu sambil mendesah dan meremasi rambutnya. Agus juga mengusap-usapkan jarinya pada klitoris milik Naomi sehingga gadis itu makin diamuk oleh birahi sampai membuat tubuhnya ikut bergetar.

“hahaha… kamu benar-benar bikin om terangsang berat Naomi… apa kembaranmu itu juga bisa bikin penis om ikut tegang juga….”


Plaaaakk…. Sebuah tamparan keras menghantam pipi Agus. Pria itu kaget dan memegangi pipinya. Tak disangka ucapan candaan mesumnya itu sukses membuat gadis itu sampai menampar pipinya. Memang ada gadis lain yang tengah duduk di kursi dekat pintu kamar apartemen itu, dia adalah Julia, adik Naomi yang usianya terpaut dua hari.

Ya aneh memang setelah dua hari melahirkan Naomi, sang ibu kembali melahirkan Julia yang parasnya nyaris mirip seperti Naomi, sehingga dirinya kerap dianggap orang sebagai kembaran Naomi. Perbedaannya ada di watak dan sifatnya. Jika Naomi memiliki nafsu yang susah dikontrol, maka Julia cenderung seperti gadis baik-baik pada normalnya.

“aku peringatkan om ya… jangan sampai berani menyentuh Julia… atau om akan tahu akibatnya…”
“hehehe… jangan marah gitu dong… om kan cuma bercanda…” kata Agus.
“tunggu saja… pasti suatu saat… kembaranmu yang polos itu pasti bisa ku entot juga…” batin Agus sambil melihat kearah Julia yang sibuk memainkan hpnya.

Jari-jari yang mengorek kemaluan Naomi pun ditarik keluar oleh Agus dan digantikan oleh penisnya yang kini sibuk menekan-nekan belahan bibir kemaluan Naomi. Agus pun mengangkat kaki kanan milik gadis itu hingga sepinggang, lalu pelan-pelan dia tekan masuk penisnya ke vagina milik Naomi yang telah becek itu.


“Uuhh…!” si gadis merintih sambil memeluk Agus lebih erat merasakan setengah dari batang itu melesak masuk ke vaginanya yang sudah tidak perawan itu.
“gimana Mi ?” tanya Agus berhenti sejenak memperhatikan ekspresi wajah Naomi yang meringis menahan nyeri.

Tidak ada jawaban dari gadis itu membuat Agus kemudian segera menggerakkan penisnya keluar masuk vagina Naomi. Tubuh Naomi sampai tersentak-sentak karena Agus dengan penuh nafsu menghujam-hujamkan batang kemaluannya dalam jepitan vaginanya, tangannya dengan begitu gemasnya meremas bongkahan pantat milik gadis itu.

Agus lalu mendekatkan wajahnya untuk mencium bibir tipis Naomi. Bila biasanya para wanita yang dijebak Agus umumnya menunjukkan penolakan saat akan dilumat bibirnya, Naomi justru menyambut pagutan bibir Agus dengan penuh gairah. Permainan lidahnya bahkan lebih dahsyat dari permainan pria itu. Keduanya terlibat adu lidah yang panas sampai air liurnya menetes-netes dari bibir masing-masing. Erangan-erangan tertahan terdengar di tengah percumbuan itu.

Agus terus menggenjot gadis itu sambil terlibat dalam ciuman yang panas dan cukup lama, nyaris hampir lima menit. Begitu mereka berdua melepas bibirnya, nafas keduanya sudah demikian menderu-deru dan berusaha mengambil udara segar. Naomi memeluk pria itu lebih erat dan melingkarkan kakinya di pinggang Agus. Hujaman penis pria itu pun makin terasa dalam menghujam.

“Ohhh… terushh… terus… Om !” Naomi menceracau karena merasakan dirinya sudah mau mencapai puncak.

Vagina gadis itu makin basah saja sehingga penis Agus yang bergerak disana makin lancar akibat cairan itu yang melicinkan dinding kemaluannya. Tubuh keduanya bergoyang begitu liarnya, beradunya kedua jenis kelamin itu menimbulkan bunyi seperti suara tepukan bercampur suara kecipak akibat pengaruh cairan kewanitaan yang membasahi daerah itu. Bercak keringat nampak membasahi baju keduanya. Setelah bergumul sekitar limabelas menit, akhirnya Agus mengirimkan hentakan yang cukup keras disertai lenguhan panjang. Demikian pula halnya si gadis yang mencapai klimaks secara bersamaan, matanya membeliak dan tubuhnya berkelejotan.

Naomi pun merasakan semprotan hangat di rahimnya, sementara di selangkangannya cairan vagina itu bercampur dengan sperma Agus yang meleleh keluar. Hujaman penis pria itu makin lemah, terlebih dulu dia turunkan pelan-pelan kaki kanan si gadis lalu yang kirinya, terakhir dia menarik lepas penisnya. Naomi yang tubuhnya dalam kondisi lemas itu menghirup nafas dalam-dalam dan menghembuskannya lagi. Wajahnya menunjukkan kepuasan akan pemenuhan hasrat liarnya.


Raut puas wajah Naomi itulah yang terus terbayang di pikiran Agus. Saat melihat ekpresi Naomi itu seperti dirinya menyaksikan sosoknya sendiri namun dalam balutan wujud lain berupa bidadari cantik bernama Naomi. Sambil berjalan dengan bernyayi lagu lawas Jamrud berjudul Surti, Mul menuruni tangga dengan bahagia. Dia sangat antusias menantikan waktu yang pas untuk naik turun dan memompa vagina milik Naomi.

“nggak… bukan cuma Naomi… Julia juga… hehehe”

Sementara itu, Naomi tengah duduk di kursi sebuah kafe sambil membaca chat yang masuk di hpnya.

7778: hai Malaikat hitamku, kapan Free?

8875: Hai bidadariku… kapan main ke apartemen…

6665: kak Naomi… kapan ngajarin aku tugas sekolah sambil latihan biologi…

Naomi tertawa sendiri membaca chat dari si 665. Sungguh bermain-main dengan ABG selalu menyisakan kelucuan tersendiri bagi Naomi. Saat teringat para remaja itu membuatnya teringat masa lalu yang membuatnya benar-benar jadi malaikat hitam seperti sekarang.

Akulah malaikat hitam… 

Ah, Melepas High Heels dan berjalan

Tak seorang pun tahu Aku punya wajah satu lagi

Akulah malaikat hitam 

Ah, jatuh di kegelapan malam

Cinta di penuhi dusta

Ne.. Sendiri tinggalkan diriku….

Lagu itu terdengar di kepala Naomi. Dia benar-benar hafal dengan lagu gadis-gadis yang bermarkas di FX Sudirman itu. Seorang dari masa lalu pernah mengajaknya kesana, ke tempat itu sembari berkata…


“kebetulan banget ya Mi, kamu punya nama sama member yang itu lho…”
“yang mana sih?”
“yang mukanya juga mirip kamu itu lho… itu tu…”
“ah kamu ini ngaco… masa nama mirip muka juga dibilang mirip… berasa kayak jadi copycat dia aja akunya… atau jangan-jangan karena kelihatan mirip terus kamunya mepet-mepet aku yang versi Kw dari dia…”
“hahaha… tapi bener, kalian mirip kok… nama itu member Shinta Naomi… panggilannya Naomi… lho mirip kan? Sama-sama punya wajah keturunan juga?”
“tau ah… males di bilang mirip-mirip mulu…”

Mengingat kejadian itu membuat Naomi memegangi kepalanya sejenak. Memang selalu demikian, saat kenangan bersama pria itu muncul, dan berakhir, sakit kepala itu akan menyerang dirinya. Juga bersamaan rasa sakit kepala itu, sosok wanita dengan sayap hitam burung gagak juga akan muncul tak jauh darinya berada.

“Sudah tak bisa kembali Kesucian akan ku buang”

“diaammm….” Teriak Naomi namun tak terdengar orang-orang di sekelilingnya.

“Sampai kapanpun Ucapan manis Tak akan bisa ku ucap…”

“diammm… aku bilang diam ya diam…” lagi-lagi Naomi kembali berteriak di tambah rasa sakit yang makin terasa menyakitkan di kepalanya.

Wanita bersayap hitam itu tertawa dan menghilang begitu saja. Naomi merasa tepukan di pundaknya. Dia pun menoleh ke belakang dan dia menyadari sekali lagi, dia di tolong sekali lagi oleh seseorang yang dibelakangnya.

“trims Jul…” kata Naomi sembari tersenyum tipis ke arah adiknya itu.


“mau sampai kapan?” tanya Julia yang kini sudah duduk di kursi depan Naomi.
“apanya?”
“kamu mau terus begini, beberapa bulan lagi wisuda kan?”
“sejak kapan kamu jadi perhatian seperti ini?”
“aku takut kamu salah jalan makin jauh… kamu itu egois, membuang semua yang kamu miliki hanya demi menuntaskan nafsumu itu…”
“kamu tahu kan… kenapa aku bisa begini?”
“aku tahu kak… tapi…”
“ya sudah… jangan bawel…”

Tahu, Julia tahu…

Namun sudah sepantasnya dirinya mengingatkan saudari tuanya itu bila jalan yang di tempuhnya salah. Setiap kali dia mengingatkan hasilnya akan selalu sama. Julia yang punya kemampuan spesial melihat ke belakang, tahu sekali apa penyebab kenapa saudari tuanya bersikap seperti sekarang.


“hmm… Jul, ngomong-ngomong… kita bakal berpisah lho…”
“iya???”
“aku bakal lulus duluan… sementara kamu… menunda setahun karena hobi mengambarmu itu…”
“aku bikin komik bukan nggambar kak…”
“ya itu deh…”
“terus kenapa?” tanya Julia dengan raut wajah penuh tanya.
“gapapa… artinya bakal nggak bisa bawelin ke aku… week” ujar Naomi sambil menjulurkan lidah.

“aku tahu semua alamat apartemenmu kak… jika kamu macam-macam aku bakal bikin kakak kayak gini” Julia mengarahkan layar handphonenya ke arah Naomi, di layar itu nampak sebuah game yang berakhir dengan sang tokoh utama menusuk sebuah pisau ke leher musuhnya.
“ihh… ngeri ah”

Naomi memang memiliki banyak apartemen yang tersebar di banyak tempat hasil pemberian dari para pria-pria yang dia takhlukkan. Rata-rata para pria itu memang menjanjikan banyak hal, dan Naomi tinggal menagih saja, seperti dengan Agus tempo hari. Banyak sekali pria-pria yang dia takhlukkan demi menuntaskan batas nafsu yang dia miliki. Meski begitu, Naomi menolak permainan yang lebih banyak pemainnya dalam satu babak, bukan karena tidak mampu, tapi trauma masalalunya membuat gadis itu membenci permainan ramai-ramai dan keroyokan.


“dah… aku cabs dulu ya…” kata Naomi disaat Julia baru saja memasukkan satu sendok suapan nasi kare ke mulutnya.
“kemana? Mhhhm… ikut…”
“nggak… kamu makan aja… nanti ke apartemen yang dikasih om Agus saja ya… malam ini mau tidur di sana…”
“kasih jatah ke dia lagi?” tanya Julia sambil mengaduk nasi di piringnya.
“nggak lah… dia udah bukan level seorang Naomi lagi…”
“haduh… ya sudah… hati-hati di jalan…” kata Julia yang kemudian kembali menyuap satu sendok kare ke mulutnya

Naomi sengaja menipu adiknya, sebenarnya gadis itu berencana kembali ke apartemennya, bersembunyi sembari melepas belenggu bayangan masa lalu yang tak sengaja datang menghampirinya. Bisa saja dia datang ke salah satu partner seksnya, tapi dia merasa malas untuk ngeseks dengan laki-laki yang cuma memikirkan dirinya sendiri dan tidak membantunya puas.

Naomi mengambil kunci unit apartemen dari tasnya dan berniat membuka pintu. Tapi dia kemudian menyadari kalau pintu unitnya sudah dalam kondisi tidak terkunci. Merasa khawatir, buru-buru Naomi membuka pintu dan masuk ke dalam. Semua tertata rapi, tidak berantakan. Namun sebuah siluet seseorang muncul dari balkon sambil berbicara, menyapa Naomi.


“hai… Non… selamat datang…”
“kamu??? Ngapain di dalam apartemen saya”
“sengaja… buat nungguin non…”
“ini mas Mul kan???”
“yups… betul non… saya”
“lalu ngapain di unit aku mas… tadi bilang nungguin aku? kan nggak harus begini juga caranya… aku aduin sama pak Agus”

Mul tertawa mendengar ancaman Naomi. Pria itu benar-benar tertawa terbahak-bahak saat Naomi kembali mengulang ancamannya. Dia lalu menghampiri Naomi yang langsung membuang muka darinya. Mul langsung meremas pantat Naomi sehingga membuat gadis itu marah dan menepis tangannya.

“hehe… saya suka sikap galak non… yang jual mahal… memang pelacur elite atas harus bersikap begini…”
“brengsek…” ujar Naomi sambil mengayunkan tangannya hendak menampar Mul, tapi pria itu cekatan menangkap tangan Naomi.
“hahaha… jangan langsung main fisik non… nanti ada waktunya… ngomong-ngomong non kalau di nilai dari nikmatnya… kontol pak Agus nilainya berapa?”


“apa maksud mas Mul… mana saya tahu…”
“hahaha… sudah ketangkep… masih saja mengelak… perlu saya blow up kalau kalian berdua sering ena-ena di kamar itu?” Mul menunjuk ke arah kamar Naomi yang belakangan memang jadi saksi tubuhnya digenjot habis-habisan oleh Agus.
“ini nih tipe-tipe orang kere… duh aduh… ngancem seseorang pakai foto atau video… langsung ngomong aja… mas Mul butuh duit berapa? Memang gaji sekuriti kecil ya?”

Mendengar ejekan balik dari Naomi lagi-lagi Mul malah tertawa. Alih-alih marah, pria itu malah menatap Naomi dengan tatapan liar penuh nafsu yang membuat Naomi ketakutan. Seumur-umur, dia sudah banyak menghadapi tatapan mesum banyak pria, tapi baru kali ini dia bergidik ngeri oleh satu tatapan pria mesum.

“non pikir saya butuh duit dari non? Hahahaha” tawa Mul sambil makin tajam menatap Naomi. Tatapan itu benar-benar mengirim Naomi kembali ke ingatan masa lalunya, sebuah peristiwa mengerikan yang pernah dia alami hingga melahirkan sosok baru di dalam dirinya.

=== Flashback Naomi ===

“perasaan… tadi sudah lewat sini deh…” ujar Naomi membatin dalam hati. Gadis itu tak ingin mengatakannya pada pria yang berjalan di sampingnya, pria yang tiga bulan belakangan resmi menyandang status sebagai kekasihnya.

Hari itu mungkin tidak pernah terbayangkan sebelumnya oleh Naomi bahwa dirinya akan mengalami nasib naas beberapa saat mendatang. Hari itu beberapa kelompok teman sekelas Naomi mengadakan camping bersama di sebuah gunung di jawa barat. Di pilihnya jawa barat karena Naomi memang sedang berlibur di rumah neneknya sehingga diputuskan lebih baik camping di sana saja sekalian main ke rumah nenek Naomi.

“Bob… perasaan tadi kita sudah lewat sini deh…” kata Naomi yang akhirnya tak tahan karena untuk kesekian kalinya dia merasa melihat pohon yang sama lagi.

“masa sih? Nggak ah…” Bobby, kekasih Naomi sebenarnya sadar dengan situasi yang dia dan Naomi serta teman-temannya alami. Tapi sebelum dia mengatakannya, Fahmi, teman Bobby yang hafal rute menuju tempat mendirikan tenda mendadak bersuara.


“stop… kayaknya kita tersesat… ah lebih tepatnya kita dibuat tersesat…” kata-kata Fahmi sukses membuat kelompok mereka bergidik ngeri.
“maksud lo apa Fahmi?” tanya April, salah satu cewek lain di kelompok itu.
“sesorang pasti udah ngelanggar apa yang gue bilang sebelum kita jalan tadi…”
“maksud lo masuk sambil mikirin hal jorok atau mesum? Ah itu mitos” balas Bobby sambil mendekap Naomi yang wajahnya nampak khawatir.

“Bob… gue buat apa ngarang cerita begituan… kan tadi udah gue bilang ke lo sama Epan yang ngajak Naomi sama April… kalian potensial banget bikin kita kayak gini… apalagi lo Bob… yang jelas gak percaya sama cerita gue…” kata Fahmi sambil mendengus kesal.
“lo nuduh gue sama April mikir bakal ngentot di hutan? Ha? Lo pikir gue sangean…” ujar Epan sambil nampak emosi.

“maksud lo juga apa mojokin gitu ke gue… hey Fahmi… gue juga punya moral kalau mau ngentot sama pacar gue… ada banyak orang juga…” hardik Bobby ke Fahmi yang membuat temannya itu ketakutan juga.
“sudah-sudah… jangan bertengkar… hey Fahmi… sekarang mending lo kasih tahu kita gimana cara biar bisa lepas dari sini…” tanya Stevan.


“yok, gue kasih tahu… sorry girls, kalian gak bisa ikut diskusi ini…” kata Fahmi sambil berjalan menjauh diikuti para lelaki di kelompok itu.
“hey Naomi… lo gak mikir macam-macam kan? Iya sih kalau ngeseks di alam terbuka bakal jadi pengalaman yang cihuy banget…”
“nggaklah… buat apa? Aku baru sekali aja kok sama Bobby, dan aku lebih milik main di apartemen Bobby ketimbang di hutan, malu kalau ketahuan yang lain…”

Baik Naomi dan April terus saling mengulik satu sama lain. Keduanya saling curiga satu sama lain sembari menunggu para laki-laki kembali dari diskusi mereka. Lima menit kemudian Bobby serta para lelaki lain kembali. Nampak raut wajah Bobby dan Epan kelihatan masam. Kedua pacar mereka buru-buru bertanya dengan panik ke arah keduanya, tapi masih tetap membisu.

“oke… gue kayaknya perlu kasih tahu kalian berdua soal diskusi kita barusan… Naomi sama April juga perlu tahu…” ujar Fahmi dengan senyuman misterius yang tak dipahami oleh Naomi maupun April.
“jadi karena semua pria tidak ada yang mengakui satu sama lain… siapa yang melanggar pantangan… maka terpaksa kalian yang tertuduh… diantara kalian berdua…”

“nafsu yang ada harus dibuang jadi… ada dua pilihan… kalian berdua mengaku… atau tidak… jika tidak maka maaf, kalian harus keluar dari rombongan… cari jalan pulang sendiri… supaya kita lepas dari situasi ini… soal pacar-pacar kalian mau menemani itu hak mereka… gue gak ngelarang… hari makin gelap… harus di putuskan secepatnya… jujur, gue cuma mau pulang selamat dari tempat ini… sorry”

“tunggu… itu namanya sepihak… mana ada maling yang ngaku? Lagi juga mana bisa kita cewek mikir ngeres… biasanya cowok itu lebih gampang sangean…” April memprotes pernyataan Fahmi.
“lagian Fahmi… mana bisa kalian rundingan tanpa melibatkan aku sama April dan tiba-tiba mengambil keputusan seperti itu…” Naomi menolak hasil rundingan itu.
“kalau begitu pakai opsi ketiga…” kata Fahmi sambil nampak antusias.
“opsi ketiga?” jawab semua orang yang ada di sekeliling Fahmi.

“ya… si orang yang sangean itu… harus di bersihkan… dilepaskan nafsunya… supaya dia bisa pulang… itu yang gue tahu…” kata Fahmi sambil melihat ke langit yang makin meredup.
“jadi dua gadis ini… tinggal ngeseks sama pacar mereka?” tanya Stevan.
“nggak… karena semua orang terlibat… maka bukan cuma pacar mereka saja yang harus ngeseks sama dua gadis itu… tapi kita semua…” kata Fahmi sambil memejamkan mata.


Ucapan Fahmi barusan kontan membuat Naomi dan April serta kedua pacar mereka marah dan Bobby siap mengarahkan bogemnya ke arah Fahmi. Tapi bogem itu tidak bisa mengenainya karena Stevan menghalanginya. Tak ada pilihan lain, kedua pria itu harus menerima usulan Fahmi. Namun Epan jelas-jelas menolak di saat terakhir sehingga dia membawa April menjauh dari kelompok itu. Kelompok yang awalnya sembilan orang itu kini tersisa tujuh orang.

“sorry Bob… ini adalah solusinya… lo boleh cabut juga kayak Epan sama April kalau mau…” kata Stevan.

Ingin rasanya dia melakukan hal itu, apalagi Naomi merengek-rengek agar Stevan melakukannya. Namun pria itu di saat terakhir rengekan Naomi malah berkata supaya Naomi melakukannya saja. Dia tidak memiliki keberanian layaknya Epan, dan dia khawatir jika di tengah jalan di terkam binatang buas.

“sorry ya Mi… gue sayang banget sama lo… gue bakal nerima lo kok meski kondisi lo habis ini…” kata Bobby saat melihat Fahmi dan beberapa teman prianya membawa Naomi ke tempat yang sedikit jauh darinya. Stevan bertahan di samping pemuda itu, khawatir Bobby melakukan hal yang nekat.

Setelah membawa Naomi sedikit menjauh, direbahkannya tubuh Naomi dengan posisi terlentang di atas tikar yang sebelumnya telah dipersiapkan terlebih dulu oleh mereka. Diaturnya posisi tangan dan kaki Naomi sehingga membuka ke samping seperti burung yang merentangkan sayapnya. Lalu perlahan dilepaskannya semua pakain Naomi sehingga hanya tersisa Bra dan celana dalam merah yang melekat di tubuhnya.



Kemudian tangan Fahmi mulai menari-nari di atas tubuh indah Naomi yang mulus itu. Dengan satu kali sentakan, Bra yang menutupi payudara Naomi langsung terlepas, membuat payudara yang putih dan mulus itu langsung mencuat telanjang, diiringai suara tertahan para laki-laki yang menyaksikan penampakannya.

Tangan Fahmi kemudian menari di bagian pinggul Naomi. Perlahan ditariknya pinggiran celana dalam gadis itu, lalu ditariknya sampai lepas dari selangkangannya dan akhirnya terlepas dari tubuhnya. Naomi sekarang terbaring dalam keadaaan telanjang bulat di atas tikar. Tubuhnya menjadi bahan tontonan Fahmi dan teman-temannya.

Fahmi lalu menyuruh teman-temannya memegangi kaki dan tangan gadis itu, merentangkannya ke samping sehingga tubuh telanjangnya kini membentuk huruf X. Melihat tubuh mulus dan telanjang itu terentang penuh kepasrahan, Fahmi mulai melepaskan pakaiannya, hingga hanya tersisa boxernya saja dan berlutut di depan Naomi.


“brengsek lo Bob… lo bisa-bisanya make Naomi tanpa ijin gue… gue yang nemuin dia duluan… lo main nyerobot aja… Ahh… tubuh yang montok ini sekarang milik gue…” ujar Fahmi dalam hati.

Fahmi mulai mendekatkan tubuhnya ke tubuh Naomi. Semakin pemuda itu mendekat semakin kencang pula jantung Naomi berdebar, wajahnya memerah menahan malu sambil menggigit bibir bawahnya.

“Mi… toket lo ini gak gede-gede amat… tapi tetap enak buat di genggam…” ujar Fahmi sambil menaruh tangannya di payudara milik Naomi.
“Ahh….” Naomi mendesis merasakan perasaan aneh karena belaian pada payudaranya, jari-jari Fahmi juga memencet putingnya sehingga bulu kuduknya berdiri semua.
“Eengghh..!” desisnya lebih keras ketika tangan Fahmi mulai meremas payudaranya.

Ditekan-tekannya sepasang payudara mulus itu sambil sesekali membetot payudara itu dengan lembut. Hal itu membuat Naomi mendesah kecil, tubuhnya mendadak menegang, seperti ada sengatan listrik dari tangan Fahmi setiap kali tangan itu menyentuh payudaranya. Pemuda itu kemudian mulai menjilati puting payudara Naomi dengan lidahnya. Ujung lidahnya kadang menyentil-nyentil ujung puting payudara itu, sesekali dia juga mengulum dan mengenyot payudara Naomi, sehingga kini Fami terlihat seperti bayi yang tengah disusui oleh ibunya.

Naomi merasakan sentuhan tangan itu seperti membangkitkan monster birahi yang tidur di dalam tubuhnya. Seketika Naomi merasa tubuhnya seperti meremang, dia bergerak dengan gelisah dam neggelinjang tak terkendali. Sesekali kakinya menggeliat kecil seperti menahan sesuatu yang akan keluar dari dalam tubuhnya.

“Ahhhh…. Ohhhhh…” Naomi mulai mengeluarkan desahan-desahan tertahan, dia berusaha sekuat tenaga untuk tidak terhanyut dalam dorongan birahinya, tapi pada saat yang bersamaan, dorongan itu begitu kuat membetot setiap simpul syarafnya membuatnya terlena.

Fahmi menyadari kalau Naomi sudah mulai terangsang, karena itu dia makin gencar melakukan serangan di setiap jengkal kemulusan tubuh pacar Bobby itu. Kemudian lidah pemuda itu menyusuri perut Naomi yang tampak rata itu. Lidahnya kemudian bergerak terus ke bawah dan ketika sampai di daerah selangkangan Naomi, Fahmi lalu merangkul pinggang gadis itu membawa tubuhnya lebih mendekat. Paha mulus itu lalu dia ciumi inci demi inci sementara tangannya mengelusi paha yang lain. Naomi pun merinding merasakan sapuan lidah dan dengusan nafas Fahmi pada kulit pahanya membuat gejolak birahinya makin naik.


“Ssshhh…!” sebuah desisan keluar dari mulutnya ketika jari Fahmi menyentuh bagian vaginanya.

“Aahhh… aahhh… jangan !” Naomi mendesah antara menolak dan menikmati saat lidah Fahmi tengah menelusuri gundukan bukit kemaluannya. Tanpa disadari kakinya melebar sehingga memberi ruang lebih luas bagi pemuda itu untuk menjilatinya. Tubuh Naomi kembali merasa seperti tersetrum ketika lidah Fahmi yang hangat membelah bibir kemaluannya dan memasuki liangnya serta menari-nari di dalamnya.

“Ahhhh… ahhh… oohh !” desahnya dengan tubuh bergetar merasakan lidah Fahmi yang memainkan klitorisnya.

Sementara itu, beberapa pasang mata lain yang menyaksikan permainan tersebut menahan nafas dan gejolak birahi mereka, menyaksikan betapa tubuh yang begitu putih, mulus dan montok milik Naomi dalam keadaan telanjang bulat sedang digeluti oleh Fahmi tanpa bisa melawan sama sekali. Naomi yang semula merasa malu tubuhnya yang bugil dijadikan santapan mesum teman-temannya, sekarang mulai bertindak hanya berdasarkan naluri seksualnya semata.


“Ohhhkkhhhhhhhhhhhhh… Aaaaaahhhhhh…” Naomi mengejang dan mengerang keras dengan tangan dan kaki menggelepar. Dari vaginanya mengucur cairan bening. Rangsangan Fahmi rupanya berhasil membuat tubuh gadis itu mendapatkan orgasmenya, dia orgasme dengan begitu kuat. Tubuhnya menegang sesaat sebelum kembali melemas. Naomi terkapar sambil terengah-engah. Orgasme yang dialaminya begitu kuat membuat sekujur tubuhnya kini bermandikan keringat.

Fahmi yang sudah diselimuti oleh birahi yang cukup kuat buru-buru melepaskan boxernya sampai telanjang bulat. Dikocoknya sejenak penisnya di hadapan Naomi. Fahmi perlahan mulai menempatkan tubuhnya di atas tubuh mulus Naomi. Tangannya bergerak menggenggam jari-jari lentik Naomi sehingga jari-jari mereka saling menyatu dan saling mencengkeram.

“Nah, Mi gue masukin ya…” kata Fahmi sambil mendaratkan sebuah ciuman di bibir gadis itu dan melumat bibir lembutnya berulang-ulang. Naomi hanya menggeleng lemah sambil menangis, tapi Fahmi yang sudah terangsang berat tidak mempedulikan penolakan gadis itu. Perlahan ditindihnya tubuh bugil Naomi yang putih mulus itu. Lalu pelan-pelan ia menekan penisnya ke liang vagina milik Naomi.

“Sshhh… sakit, aahhh… Fahmiii!!” Naomi mengerang lirih ketika penis milik Fahmi yang besar itu menerobos vaginanya.


Gadis itu meringis dan merintih menahan rasa sakit pada vaginanya, meskipun sudah tidak perawan lagi karena sudah beberapa kali melakukan hubungan seks dengan Bobby, tapi kemaluannya masihlah sempit. Fahmi harus berusaha keras untuk bisa memasukkan penisnya sambil melenguh-lenguh. Vagina Naomi melawan dengan kuat, membuat Fahmi makin bernafsu mendorongkan penisnya. Setelah beberapa saat menarik dan mendorong akhirnya amblaslah seluruh penis itu ke vaginanya, saat itu airmata Naomi meleleh lagi merasakan sakit pada vaginanya.

“Huhh… akhirnya, gila Mi, seret banget vagina Lo… thanks ya udah bikin mimpi gue tercapai hari ini… gue udah suka sama lo sejak lama… dan bener-bener mimpiin saat-saat ini sejak dulu” katanya di dekat telinga Naomi dengan lirihnya. Gadis itu bisa menangis ketika merasakan penis Fahmi dirasakan memenuhi vaginanya.

Fahmi mulsi menggoyangkan pinggulnya, mula-mula gerakannya perlahan, tapi makin lama kecepatannya makin meningkat. Naomi yang sebelumnya sudah mengalami orgasme, tidak mampu menahan erangan setiap kali penis Fahmi menghujam vaginanya. Gesekan demi gesekan yang timbul dari gesekan alat kelamin keduanya menimbulkan rasa nikmat yang menjalari seluruh tubuh Naomi.

“Ohhh… aahhh… oohhh… aahhh..” Naomi mendesah-desah penuh kenikmatan setiap kali penis Fahmi menghentak vaginanya.


Gerakan Fahmi sendiri tidak teratur dalam menggenjot vagina Naomi, kadang pelan dan lembut, kadang begitu kasar dan cepat, tapi gerakan-gerakan liar dan tidak teratur itu justru membuat gadis itu merasa makin cepat merasakan orgasmenya mendekat. 

Fahmi meningkatkan tempo goyangannya. Penisnya yang besar dan berurat itu menggesek dan menekan klitoris Naomi ke dalam setiap kali menghujam vaginanya. Kedua payudaranya yang membusung tegak itu ikut berguncang hebat seirama guncangan badannya. Fahmi lalu meraih kedua payudara Naomi dan meremasnya dengan gemas. Sementara Naomi yang sekarang sudah sepenuhnya dikuasai oleh dorongan seksualnya.

Setiap genjotan penis Fahmi pada vaginanya membuatnya tersentak dan mengeluarkan desahan penuh kenikmatan, dia merasakan kenikmatan yang berbeda dari yang pernah didapatkan dari pacarnya. Tanpa disadarinya, dia juga ikut menggoyangkan pinggulnya seolah merespon gerakan Fahmi yang menggenjotnya.

Selama lebih dari limabelas menit Fahmi menggenjot tubuh Naomi, tapi belum ada tanda-tanda kalau dia akan selesai. Naomi yang sudah sedemikian terangsang hanya bisa melenguh dan mendesah-desah merasakan sensasinya yang setiap saat siap meledak. Dan beberapa saat kemudian tubuh gadis itu kembali mengejang, tangannya yang menggengam tangan Fahmi menekan jari-jari pemuda itu dengan kuat.


“Ohhhhkkhhhhh… Aahhhhhhhhh..!!!” Naomi mengerang keras, wajahnya merah padam, tubuhnya mengejang dan bergetar dengan kuat seolah akan melemparkan Fahmi dari atas tubuhnya.

Sekali lagi Naomi mengalami orgasme. Fahmi berusaha menahan agar tidak buru-buru ejakulasi, dia menghentikan gerakannya dan membiarkan gadis yang ditindihnya itu bergerak dengan liarnya. Seluruh tubuh Fahmi pun juga ikut menegang, bedanya, pemuda itu sedang berusaha menahan ejakulasinya agar spermanya tidak buru-buru dimuntahkan.

Pelan-pelan Fahmi merasakan tubuh Naomi kembali melemas, kemudian dia mendekap tubuh mulus itu dan kembali melanjutkan genjotannya di vagina gadis itu. Kali ini gerakannya lebih cepat dari sebelumnya bahkan cenderung kasar. Naomi sampai merasa tubuhnya terguncang-guncang akibat menahan hentakan demi hentakan pada bagian bawah tubuhnya. Erangan-erangannya semakin keras, tubuh dan kepalanya semakin bergoyang-goyang tidak beraturan menahan nikmat di dalam vaginanya.

Kadang kala keduanya terlibat dalam ciuman-ciuman lembut, beberapa kali bibir lembut Naomi dikulum oleh bibir Fahmi seolah-olah dilekatkan oleh lem yang sangat kuat. Mata gadis itu pun sudah sayu dan merem melek menerima kenikmatan yang rasanya tidak ada akhirnya. Badannya bergoyang erotis mengikuti setiap genjotan penis Fahmi pada vaginanya.


Terlihat sekali dia tengah menikmati permainan tersebut, Naomi menjadi tidak peduli lagi dengan sekelilingnya. Dirinya sudah sepenuhnya dikuasai oleh nafsu birahinya yang kian lama kian memuncak. Tubuhnya menggelinjang liar dan erotis, tubuhnya dibiarkan mengikuti apa mau Fahmi yang sedang menyetubuhinya. Desahan dan erangannya makin liar dan meracau. Namun kali ini Fahmi tidak membiarkan Naomi untuk mendapat orgasme.

“Ammmpunn… egggghhh…” erang Naomi begitu keras mengharap orgasmenya segera datang, namun harapannya tinggal harapan, karena Fahmi masih ingin mempermainkan dirinya dalam waktu yang lama.

Tubuh Naomi mengejang-ngejang setiap kali gagal mengalami orgasme. Baru setelah lebih dari satu jam, Fahmi akhirnya melepaskan Naomi. Seketika orgasmenya meledak dengan begitu kuat membuat tubuh gadis itu melengkung mengangkat tubuh Fahmi yang menindihnya, kakinya menendang-nendang ke segala arah. Erangan yang begitu keras pun meluncur dari bibirnya.

“AAAAAAAHHHHHKKKKHHHH… OOOHHHHH…!!!!!” Naomi menumpahkan segenap tenaganya untuk meledakkan orgasmenya yang seolah menghancurkan tubuhnya dari dalam. Vaginanya sedemikian kuat mencengkeram penis Fahmi membuatnya seperti tertarik oleh tangan yang begitu kuat. Pemuda itu akhirnya tidak tahan lagi. Dengan satu dorongan keras, dilesakkannya penisnya dalam-dalam ke vagina Naomi dan melenguh.


“Ahhkk…” Fahmi mengejang tertahan diikuti spermanya yang menyembur membanjiri rahim Naomi. Setelah itu keduanya kembali lemas dan saling bertumpuk.

Naomi membiarkan saja tubuh Fahmi menindih tubuhnya. Pemuda itu untuk terakhir kalinya meresapi kenikmatan tubuh Naomi dengan memeluk tubuh lembut itu, merasakan kehangatannya saat tubuh putih mulus itu menyatu dengan tubuhnya sambil sesekali menciumi bibir Naomi.

“thanks ya Mi, sorry… gue sayang sama lo… udah sejak kita pertama kali ketemu pas pembekalan mahasiswa baru… tapi gue gak pernah dapat kesempatan buat dapetin lo… makasih banget udah ijinin gue ngeseks sama lo hari ini…”

Fahmi berbisik dengan pelannya tanpa di dengar oleh teman-temannya yang ada di dalam sana. Setelah pemuda itu pergi dari sisi Naomi, kembali gadis itu harus digilir oleh tiga orang pemuda lain yang juga teman kampusnya. Fahmi yang baru menuntaskan hasratnya berjalan menuju Stevan dan Bobby yang nampak menatapnya dengan tatapan amarah.

“kita udah sepakat ya… demi kebaikan semunya… Stev, ambil giliran lo deh… gue yakin tiga orang yang disana itu nggak bakal kuat lama ngadepin Naomi… itu cewek bener-bener deh…”
“sip…” kata Stevan yang menepuk pundak Bobby dan beranjak menuju tempat pembantaian Naomi.
“brengsek lo asli…” umpat Bobby ke arah Fahmi yang kini duduk di batuan samping Bobby sambil menyalakan rokok kesukaannya.
“lo yang brengsek… cewek lo digangbang dan lo cuma diem disini sambil mengeluh… gue mungkin gak bisa pacarin dia… tapi gue ikut ngerasain enaknya memeknya… lo pikir gue gak sakit hati saat lo nembak dia?”
“maksud lo?” tanya Bobby dengan wajah kebingungan.

“gue demen sama Naomi sejak pertama kali kita ketemu di PMB, sebelum lo rebut dia… lo tembak dia di depan kelas… lo gatau hancurnya hidup gue pasca Naomi nerima lo… gue susah payah deketin dia… lo datang-datang nyamber… sekarang lo nikmatin itu… rasa sakit gue udah terobati liat lo menderita kayak gini… lo pikir Naomi bakal bisa nerima lo setelah ini? dasar ******…”

Ucapan Fahmi barusan seolah bakai panah yang menghujam jantung Bobby. Pemuda itu tidak pernah tahu kalau sahabatnya itu menyukai Naomi. Dia memang pernah mendengar isu soal Fahmi yang menyukai Naomi, namun karena tidak pernah mendengar langsung dari Fahmi, maka dia menganggap isu itu cuma sekedar isu tak benar yang dibuat merusak hubungan baik ketiganya.


Setalah Fahmi selesai melepaskan hasrat seksualnya, sekarang giliran Aryo, teman sekelas Naomi yang akan menyetubuhi Naomi. Pemuda yang telah telanjang bulat itu lalu menarik pinggang Naomi dan membalikkan tubuhnya, kemudian ditariknya pinggang Naomi sehingga posisi pinggang gadis itu lebih tinggi dari kepalanya yang menyentuh tas yang dipakai sebagai bantalan. Dalam posisi menungging, Aryo mulai melesakkan penisnya ke dalam vagina Naomi dan mulai menggenjotnya dengan begitu kuatnya.

Pemuda itu sudah terangsang saat menyaksikan adegan persetubuhan Naomi dengan Fahmi merasa tidak perlu lagi pemanasan. Gerakan penis Aryo pada vagina Naomi makin lama makin kasar sehingga gadis itu menjerit-jerit dan mengerang histeris. Batang kemaluan Aryo yang berukuran besar itu mengaduk-aduk liang kemaluan Naomi yang tubuhnya semakin lama semakin lemas.

Tidak puas dengan gaya Doggy, Aryo membimbing Naomi untuk melakukan gaya lain. Pemuda itu duduk di tikar yang dijadikan alas, sementara Naomi diposisikan di atas pangkuannya dengan paha mengangkang dan posisi berhadapan. Dengan posisi seperti itu, buah dada Naomi tampak sangat menggairahkan, apalagi dengan tubuhnya montoknya, tampak buah dadanya tergantung indah, padat dan berisi.


Sambil menyetubuhi Naomi, Aryo juga meremas-remas kedua belah payudara Naomi dengan bernafsu, kadang ia mendempetkan kedua buah dada itu lekat-lekat sehingga belahan payudara Naomi terbentuk indah di hadapannya. Sementara gadis itu hanya dapat merintih-rintih dalam keadaan antara sadar dan tidak.

Sambil terus memompa Naomi, Aryo juga mengulum bibir Naomi dengan gemasnya, seolah ingin menggigit bibir mungil itu kuat-kuat. Naomi benar-benar tidak berdaya, dia hanya mengikuti naluri seksualnya tanpa mempedulikan apapun lagi, karena itu ketika Aryo berhenti memompa, secara refleks Naomi melenguh dan mulai menggerak-gerakan pantatnya sendiri agar tetap dikocok oleh kemaluan Aryo yang terasa sesak di vaginanya.

“Ehh… Mi, gue gak nyangka lo bisa demen ngentot begini… ternyata bener kata anak-anak, ngentot sama cewek Amoy kayak lo itu enak bener ya…” Aryo tertawa mengejek di tengah lenguhannya. Sambil memeluk tubuh Naomi, tangannya mengelus-ngelus punggung putih mulus Naomi sementara buah dadanya yang kenyal terhimpit dada pemuda itu.


Naomi mendengar perkataan itu. Wajahnya tampak memerah antara malu dan marah. Tubuhnya terdiam tak bereaksi, Tapi Aryo tidak tinggal diam, dia terus-menerus merangsang Naomi agar tetap berada dalam kendalinya. Dia mencengkeram kuat-kuat kedua buah dada Naomi, Lalu dengan gerakan memutar, diremasnya payudara mulus itu dengan keras sehingga Naomi merintih-rintih antara sakit dan nikmat.

Sesekali Aryo juga kembali menghentikan pompaannya, dan secara refleks kembali Naomi ganti menggoyangkan pantatnya maju mundur, selama beberapa saat hingga gadis itu sadar dan dapat mengendalikan tubuhnya. Hal itu terjadi berkali-kali, bahkan saat pemuda itu mendorong tubuh Naomi hingga batang kemaluannya keluar dari liang kemaluan Naomi. Secara refleks diluar kemauan Naomi sendiri tubuhnya kembali merapat sehingga batang kemaluan itu kembali terbenam ke dalam liang vaginanya sambil kaki Naomi melipat erat seolah-olah takut terlepas.

Aryo semakin lama tampak semakin ganas memperkosa Naomi, hingga selang beberapa saat tampak tubuh Naomi berkelonjotan dan menegang, kedua kakinya mengacung lurus dengan otot paha dan betisnya mengejang, jari-jari kakinya menutup, dan nafas yang tak teratur sambil terus merintih keras dan panjang. Aryo semakin mempercepat gerakannya hingga akhirnya membuat Naomi merintih panjang.

“Oooooohhhkkkkhh… ” seluruh tubuh gadis itu menegang dan menggelinjang selama beberapa detik dan mengalami orgasme dahsyat serta kenikmatan yang luar biasa.


Setelah berkelonjotan sesaat, tubuh Naomi tumbang dengan lemas di pelukan Aryo yang masih terus memompa Naomi yang telah lemas sambil tertawa senang.

“Gimana rasanya Mi? Ngomong dong…” kata Aryo sambil terus menydok-nyodokkan penisnya di vagina Naomi.
“Nikmaaatt eegg… nikmaatt… ennaaakkk…” jawab Naomi sambil membiarkan kedua puting payudaranya dijilat dan digigit kecil oleh Aryo.
“kalau lo hamil gimana Mi? boleh gak gue bikin lo hamil…?” sebuah pertanyaan aneh meluncur dari mulut Aryo. Dalam keadaan normal, gadis itu tentu akan marah mendengarnya, tapi dalam keadaan seperti sekarang ini, otaknya sudah tidak mampu berpikir dengan jernih. Naomi mengangguk-anggukkan kepalanya begitu saja.
“Mau..! bikin gue hamil… Naomi mau dihamili… eeeggghhhhh… aagghhhhh…” jawab Naomi.

Aryo tersenyum puas mendengar hal itu, dia membayangkan bagaimana mendapat anak dan istri secantik seperti Naomi, hal itu membuatnya makin bersemangat menyetubuhi Naomi. Sampai beberapa menit kemudian, setelah Naomi mengalami orgasme untuk kelima kalinya, Aryo melenguh dan menyemburkan spermanya ke dalam rahim Naomi.


Seusai Aryo, selanjutnya Alex dan Tomo mengambil giliran bersamaan. Secara bergantian keduanya menyetubuhi mulut dan vagina Naomi tanpa ampun. Stevan yang mengira gilirannya akan segera tiba rupanya harus menunggu sedikit lebih lama. Di dengarnya sebuah suara langkah kaki mendekat, saat ditengok, rupanya Fahmi yang berjalan ke arahnya.

“kok lo tinggal si Bobby…” tanya Stevan setelah melihat Fahmi sendirian berjalan sendirian.
“si ****** itu pergi… mungkin dia tidak bisa menerima keadaan ceweknya digangbang kita…”
“oh… terus lo kenapa kesini lagi?”
“gue masih pingin ngentotin dia lagi… lo belum dapat giliran…?” tanya Fahmi yang mendapat balasan gelengan kepala.

Setelah Alex dan Tomo selesai, Fahmi dan Stevan langsung ambil jatah lagi. keduanya langsung menelanjangi diri lagi dan mengerubuti tubuh Naomi. Fahmi yang berada ada di belakang Naomi mulai menuyusupkan tangannnya ke bawah ketiak gadis itu, tangannya kemudian meraba-raba payudara Naomi dengan lembut. Payudara Naomi diremas-remas dan diputar-putar olehnya. Sesakali Fahmi juga mencubiti kedua puting susunya dan menarik-narik puting payudara itu dengan jari-jarinya. Sementara Stevan mendapat keistimewaan service mulut Naomi.

Beberapa menit kemudian Stevan menghentikan pompaan penisnya pada mulut Naomi, Fahmi yang ada di belakang Naomi menarik tubuh gadis itu dan membaringkannya terlentang di atas tikar. Stevan kemudian membuka kaki Naomi lebar-lebar, sehingga kini Naomi menjadi telentang di atas alas tikar dengan kaki mengangkang lebar. Stevan langsung menindih tubuh mulus itu sambil mengarahkan penisnya yang besar itu ke vagina Naomi.

“Aagghh… ” erang Naomi ketika penis besar Stevan mulai memasuki vaginanya.

Stevan dengan kasar langsung memasukkan penisnya sampai mentok ke dalam vaginanya yang telah basah itu. Karena besarnya diameter penis milik Stevan, vagina Naomi terlihat tertarik dan penuh dan menjadi berbentuk bulat melingkar ketat di penis pemuda itu. Bokep Korea

Stevan mulai memompa penisnya dengan cepat keluar masuk vagina Naomi. Gadis yang belum pernah vaginanya dipompa oleh penis sebesar penis milik Stevan hanya bisa mengerang-erang dengan mata tertutup dan mulut sedikit terbuka.

“Aaahhhh… ooohhhh… aaahhh… oohhhh…” Naomi mendesah-desah setiap kali Stevan menggenjot vaginanya sambil menggelinjang-gelinjang dan kedua tangganya meremas-remas tikar yang jadi alasnya.

Stevan semakin cepat memompa vagina Naomi dengan penisnya. Naomi tanpa sadar mengangkat kedua kakinya dan melingkarkannya di pinggang pemuda itu, memberikan kesempatan kepada Stevan untuk terus memompa vaginanya dengan lebih cepat lagi.

“Aaahh… oohhh… ” Naomi mulai meracau dengan mata tertutup dan tangannya semakin keras meremas-remas tikar dibawahnya. Fahmi yang menonton setiap adegan persetubuhan antara Naomi dan Stevan melotot dan terangsang hebat melihat bagaimana Stevan yang kulitnya gelap itu sedang menyetubuhi seorang gadis yang sangat cantik seperti Naomi dengan kulit yang putih dan mulus itu. Setelah 10 menit disetubuhi, tiba-tiba badan Naomi mengejang, kedua kakinya dirapatkan menjepit pinggang Stevan, tangannya memeluk erat leher pemuda itu dan badannya terangkat cukup tinggi.

“AAAAGGHHH…” erang Naomi mencapai orgasme yang tak kalah dahsyat dari sebelumnya. Kemudian tubuhnya melemah, pelukan tangannya lepas dari leher Stevan, kakinya yang tadinya memeluk pinggang pemuda itu terjatuh ke bawah, vagina Naomi yang tersumpal rapat oleh penis Stevan nampak mengeluarkan cairan sampai membasahi tikar dibawahnya.




Tapi Stevan belum mau cepat-cepat menyelesaikan kesenangannya. Masih dengan tubuhnya menyatu dengan tubuh mulus Naomi, pemuda itu mendekap tubuh mulus gadis itu dan berguling sehingga posisinya sekarang bertukar. Tubuh putih Naomi sekarang berada di atas tubuh Stevan. Dengan posisi seperti itu, Stevan memegang pinggang Naomi dengan kedua tangannya, lalu memaksa gadis itu untuk bergerak sehingga penisnya yang masih membenam di dalam vagina Naomi kembali terkocok.

Semula Naomi hanya mengikuti tarikan dan dorongan tangan Stevan, tapi lama-lama dia yang sudah terangsang hebat mulai menggerakkan tubuhnya sendiri sehingga saat Stevan menghentikan gerakannya, secara refleks Naomi melenguh dan mulai menggerak-gerakan pantatnya sendiri agar vaginanya tetap dikocok oleh penis Stevan.

“Hehehehe… Naomi, lo memang gadis yang pintar…” Fahmi tertawa sambil mengelus-ngelus punggung putih mulus Naomi. Gadis itu tidak mempedulikan ejekan Fahmi. Dia terus menggerkakan pantatnya naik turun memompa penis Stevan yang tertanam di vaginanya.

Merasa dicueki, Fahmi yang kesal pun meminta ijin ke Stevan. Dipegangnya pantat Naomi sambil sesekali diremasnya bongkahan pantat yang mulus itu.


“Nggak keberatan kan kalau gue ikutan?” tanya Fahmi sambil sibuk meremasi pantat sekal Naomi.
“Ohh… nggak kok…” kata Stevan di tengah sibuknya menggagahi Naomi.
“jangan… ampuun Fahhmi… jangan di situ…” Naomi menggeliat mencoba berontak, tapi tangan Stevan segera mendekapnya dengan erat membuatnya tidak bisa bergerak dalam pelukan pemuda itu.
“Nah… sekarang gue mau nyobain lubang pantat lo Mi… apa seenak memek lo… atau malah lebih” sahut Fahmi sambil terkekeh-kekeh.
“Faahmi Jangaan…” tangis Naomi mulai pecah lagi, dia tersedu-sedu merasakan tangan Fahmi pada pantatnya. Stevan tidak membiarkan Naomi berontak, dekapannya makin erat membuat gadis itu terhimpit oleh dua orang sekaligus. Stevan merentangkan kedua paha Naomi sampai terbuka lebar-lebar.
“Jangan… jangan… pliss, gue mohon” tangis Naomi semakin keras.

“AAAHHHKKHHH….” Tiba-tiba terdengar jeritan Naomi. Rupanya Fahmi mulai memasukkan penisnya yang besar ke dalam lubang pantat gadis itu.
“Jangaaan… ampuun… saaaakiiittt..” teriak Naomi ketika secara perlahan tapi pasti penis Fahmi masuk ke dalam lubang pantatnya.
“Uhhh… masih seret dan sempit nih…” kata Fahmi ketika seluruh penisnya sudah masuk ke dalam lubang pantat Naomi.


Fahmi kemudian mengangkat pantat Naomi sedikit sehingga sekarang posisi Naomi makin menungging, di lubang pantatnya terbenam seluruh penis milik Fahmi yang besar. Untuk sesaat tidak ada pergerakan baik dari Fahmi, Naomi maupun Stevan. Ketiganya seakan-akan sedang berpose dalam posisi seperti itu. Fahmi sengaja memberikan waktu supaya Naomi terbiasa dengan keadaan dimana penisnya yang besar di dalam lubang pantat Naomi sementara penis Stevan berada di vaginanya.

“Aaagg… aaggghhh… ” jerit pelan Naomi ketika Fahmi mulai menarik penisnya secara perlahan dari lubang pantat Naomi sampai tinggal kepala penisnya saja yang masih terbenam dalam lubang pantat itu.

“AAAAGGGHHHHHHH…” jerit Naomi dengan keras ketika secara tiba-tiba dan kasar Fahmi memasukkan kembali seluruh penisnya ke dalam lubang pantat Naomi. Sementara itu Stevan juga mulai menggerakkan pantatnya sehingga penisnya kembali menyodok vagina Naomi. Keduanya mulai secara kompak memompa penisnya masing keluar masuk vagina dan lubang pantat miliknya.

Pompaan mereka semakin lama semakin cepat, membuat tubuh Naomi tergoncang-goncang. Kepalanya bergoyang tidak beraturan karena nikmat yang tengah dirasakannya. Kedua payudaranya juga dijilati oleh Stevan dari bawah. Kedua tangan Stevan juga memainkan kedua putingnya secara bergantian antara yang kiri dan kanan.

Selama hampir limabelas menit Kedua laki-laki itu menghimpit tubuh Naom, tubuh putih mulus itu seperti daging dalam jepitan roti hamburger. Tubuh putih mulus Naomi nampak terhentak-hentak di tengah jepitan kedua pemuda itu. Genjotan demi genjotan penis kedua laki-laki itu pada anus dan vagiinanya benar-benar memaksa Naomi untuk kembali mengalami orgasme, tubuhnya mengejang-ngejang kuat, kedua tangan dan kakinya kembali meronta-ronta liar.

Tapi kedua laki-laki itu tidak ingin gadis itu terlalu cepat mencapai klimaksnya, sedapat mungkin mereka menahan agar gadis itu tidak buru-buru mencapai orgasme. Selama hampir satu jam mereka menyetubuhi Naomi, tubuh mulus itu benar-benar sudah kepayahan, berulangkali orgasmenya tertahan membuat wajahnya memerah seolah akan meledak. Dia berusaha sekuat tenaga untuk bisa kembali orgasme tapi selalu bisa dicegah.

Setelah lebih dari satu jam dikerjai sedemikian rupa, akhirnya ketiganya tidak tahan lagi. Naomi lah yang pertama kali mencapai puncak orgasmenya.

“Aaaahhhhhkkhhhh… Oohhhhhhhh…!!!” Naomi mengerang keras sambil tubuhnya menegang keras bagaikan patung batu, tangannya mengepal kuat-kuat, dari vaginanya kembali mengucur deras cairan kewanitaannya. Pada saat yang bersamaan Stevan dan Fahmi juga mengejang. Keduanya menekan keras penis mereka kuat-kuat ke dalam vagina dan lubang pantat milik Naomi.

“Ohhhhkk… Ahhh…” Diiringi desah penuh kenikmatan, Stevan dan Fahmi menyemburkan sperma mereka ke dalam vagina dan anus Naomi, ketiganya mencapai puncak orgasme mereka secara hampir bersamaan. Tubuh Naomi tergolek lemas di atas alas tikar, setelah disetubuhi oleh beberapa orang, tenaganya benar-benar habis. Dia merasa seluruh tulang di tubuhnya seperti rontok dari sendinya, badannya terasa sakit sekali, seolah baru saja dilindas oleh rombongan gajah. Matanya terpejam, merasakan angin malam yang menyapanya, menyentuh kulitnya yang dipenuhi keringat dan sperma.

*** Flahback End***


Naomi tidak kuat mengingat lagi kejadian naas saat itu. Perkosaan itu terus berlanjut berulang-ulang sampai pagi datang. Lebih gila lagi, Naomi menyadari Bobby tidak sama sekali menolongnya. Pemuda itu juga memutuskannya secara sepihak hubungan mereka pasca dia menceritakan nasibnya saat itu. Naomi bisa melihat raut jijik dari Bobby saat mengetahui dirinya digangbang oleh banyak pria.

Rasa frustasi dan selalu diterror oleh Fahmi membuat dirinya jatuh sebagai budak seks pemuda itu. Berulang kali Fahmi memaksanya untuk melakukan hubungan seks tanpa mengenal waktu dan tempat. Barulah setelah pemuda itu terkena D.O akibat tidak sengaja menghamili seorang mahasiswi dan berusaha lari dari tanggung jawabnya, Naomi terlepas dari jerat perbudakan Fahmi yang kini entah ada di mana.

Tapi kini dia melihat mata mengerikan Fahmi berada di mata Mul. Akankah sekali lagi dia akan jatuh dalam perbudakan yang sama seperti saat dengan Fahmi. Tidak, dirinya yang sekarang bukan membenci seks, melainkan menyukainya. Namun Naomi ogah jadi pihak yang dikuasai, dia hanya ingin jadi penguasa saat bercinta diatas tempat tidurnya, menjadi sang Malaikat Hitam yang mengikat para Manusia yang dibutakan oleh nafsunya saja.

“jadi Non tahu kan apa yang saya mau?” kata Mul dengan tawa yang mengerikan.

Cerita Ngentot Korban Perkosaan Orang Udik
“Hei… kalo ditanya jawab yah !” Mul mencengkerama payudara Naomi karena merasa diacuhkan oleh gadis itu.
“Ahhh… aduhh-duh… ga tau, terserah!” rintihnya.

Memangnya apa yang bisa dia buat sekarang, kalau dia bisa melawan pasti sudah melawan. Tapi disitulah yang menarik dimata Naomi. Gadis itu mungkin terlihat lemah saat ini di mata Mul, padahal malah sebaliknya. Dia memilih berpura-pura pasrah sembari menanti hal buruk seperti apa yang akan menimpanya.

“show me your skill…” batin Naomi.

Dilepaskannya cengkeramannya pada payudara Naomi, tangannya kemudian merayap ke bawah menyelinap ke balik celananya lalu masuk lagi ke celana dalamnya. Mul menggoda Naomi dengan bertanya bagaimana rasanya rabaan pada kemaluannya. Naomi sebenarnya merasa keenakan, tapi dia berpura-pura seolah-olah tengah menangis dan ketakutan.

“Kok malah nangis sih !” Mul pun kesal dengan sikap Naomi yang tidak bergairah seperti dalam rekaman yang Mul tonton.

Dengan kasar didorongnya tubuh gadis itu ke dekat wastafel yang ada di samping pintu kamar mandinya. Naomi pun menjerit kecil. Mul meraih tubuh Naomi dan menarik pinggang gadis itu hingga menungging, tangan gadis itu bertumpu pada meja wastafel yang di diatasnya tertempel sebuah cermin pada dinding. Tangan Mul bergerak cepat menyingkap rok itu dan memeloroti celana dalam hitam yang dipakainya hingga selutut. Kini pantat Naomi yang putih dan padat itu terpampang jelas di hadapan lelaki itu. Nonton Bokep

“so you want to rape me… rape rape rape…” ujar Naomi dalam hati sambil menyeringai.
“sempurna !” komentar Mul sambil menepuk-nepuk salah satu pantatnya.

Naomi dapat melihat dengan jelas wajah menjijikan pria itu sedang mengagumi pantatnya melalu pantulan cermin di hadapannya, juga terlihat pria itu dengan terburu-buru membuka celananya sendiri, mengeluarkan senjatanya yang siap ditembakkan.

“Plak…” sebuah tamparan keras pada pantatnya membuatnya kaget dan menjerit.

Disusul sebuah benda tumpul memasuki vaginanya dari belakang, benda itu masuk dengan agak kasar lalu dihentakkan sehingga membuatnya tak bisa tak mengerang. Rasa nikmat sekonyong-konyong mulai menjalari tubuhnya.

Tubuh Naomi terguncang-guncang karena Mul begitu ganas menggenjotnya dari belakang. Gadis itu sendiri terus terang juga merasakan nikmatnya, karena kali ini lebih kasar dan bernafsu yang biasa dia dapat. Tangan Mul menyusup lewat bawah kaos hitamnya dan menyingkap sebuah cup branya, disana jari-jari kasar itu memilin-milin puting susunya. Dengus nafas Naomi makin memburu, nampak dari wajahnya dia akan segera mencapai puncak. Tak lama kemudian, gadis itu merasa tubuhnya mengejang tanpa bisa ditahan lagi, cairan kewanitaannya meleleh membasahi daerah selangkangannya.

Mul menarik lepas penisnya dari vagina Naomi, lalu dijenggutnya rambut gadis itu sehingga membuatnya merintih. Naomi disuruh berlutut dan mengulum penisnya yang sudah belepotan cairan vaginanya.

“Ayo Non, servis mulutnya, yang enak yah kaya waktu itu !” perintahnya.


Naomi yang ingin semuai cepat selesai karena bosan mulai menjilati penis itu dengan sapuan lidahnya yang profesional. Kemudian setelah melakukan cleaning service, digenggamnya batang itu dan diarahkan ke mulutnya. Mul mengerang nikmat merasakan hisapan-hisapan gadis itu pada penisnya, gadis ini memang sungguh ahli menyenangkan pria, gelitikan lidahnya pada kepala penisnya membuatnya menceracau minta terus dan lebih.

Sekitar tiga menitan saja Mul sudah mengeluarkan maninya di dalam mulut Naomi.

“Sedot… iyah gitu… ohhh !” lenguhnya sambil meremas rambut gadis itu.

Naomi mulai mempertunjukkan keahliannya menghisap penis yang klimaks, nampak dia berkonsentrasi menelan setiap tetes sperma yang keluar agar tidak tersedak atau meluber keluar mulut. Mul pun memejamkan mata meresapi klimaksnya, hisapan Naomi serasa mengirimnya ke surga. Naomi pun akhirnya mengeluarkan batang itu dari mulutnya setelah tidak ada lagi cairan yang keluar. Dia sedikit terbatuk begitu melepas benda itu dari mulutnya.

Setelah gelombang orgasme reda, Mul menaikkan lagi celana panjangnya. Sambil sesenggukan, Naomi ikut berdiri dan menaikkan kembali celana dalamnya yang nyangkut di lutut. Melihat Naomi yang menaikan celana dalamnya, Mul buru-buru melarangnya. Sekuriti itu menampar Naomi karena gadis itu tidak mematuhi perintahnya saat di suruh kembali melepas celana dalamnya yang baru dia naikkan.


Beberapa saat kemudian pintu apartemen Naomi kembali terbuka. Nampak terlihat masuk beberapa orang pria, yang satu berpakaian satpam dan empat lainnya berpakaian seragam staff apartemen. Yang berpakaian satpam itu tidak lain adalah si satpam penjaga portal sebelah yang bernama Johan. Mukanya tak kalah sangar dari para preman-preman pasar. Sementara ke empat lainnya adalah beberapa preman pasar yang kebetulan Mul punya hutang ke mereka.

“anjir… gue gak tahu kalau lo punya perek amoy cakep begini Mul!!!” komentar si Johan.

“ini yang abang bilang buat lunasin utang? Kalau ini mah gak sebanding sama utang abang… ckckck… kelas premium ini mah…” komen si pemimpin preman.

Mereka semua begitu kegirangan mendapat kesempatan langka seperti sekarang. Naomi jadi panik dan tegang membayangkan dirinya akan segera menjadi bulan-bulanan orang-orang kasar seperti mereka. Memori kelamnya kembali menghantuinya, dia meronta berusaha melepaskan diri tapi dekapan Mul yang kini mendekapnya terlalu kuat, mengunci dirinya.

“apa-apaan ini mas Mul, lepaskan saya, tolong !” ucapnya panik sambil meronta.

“hehe… bukannya kamu suka yang seperti ini? diperkosa dan digangbang? Aku dengar langsung kamu bicara seperti itu… unit ini sudah ada kamera pengintai tersembunyi… jadi semua kegiatan kamu, aku bisa tahu…” kata Mul dekat telinganya.

“Jangan… jangan, lepasin saya mas Mul !” suara Naomi makin bergetar melihat kelima pria itu makin mendekati dan mengerubunginya, beberapa diantaranya mulai melepas bajunya.

Mul mengangkat kedua tangan Naomi ke atas dan memegangi kedua pergelangan tangannya, dengan begitu dadanya kelihatan makin membusung. Salah seorang Preman yang punya luka dipipinya meraih payudara sebelahnya dan menghisapinya. Pria itu itu dengan gemas menyentil-nyentilkan lidahnya pada puting milik Naomi sambil sesekali digigit dengan giginya.




Enam pasang tangan-tangan kekar itu mulai menggerayangi tubuh mulus Naomi, belaian dan remasan dirasakannya, terutama di dada, paha, dan pantatnya. Ada yang memasukkan jari dan mengorek-ngorek vaginanya, ada yang berjongkok sedang menjilati pahanya. Sementara Mul dari belakang sedang mengerjai daerah leher dan telinga, rambutnya disibakkannya supaya memudahkan dirinya menjilati dan mencupang leher jenjangnya. Sapuan lidah sekuriti kompleknya pada telinganya sungguh menggoda libidonya.

“Toked yang montok, gua suka yang gini, udah padat empuk lagi !” sahut Johan sambil meremas payudara milik Naomi.

Naomi yang awalnya ketakutan, mulai terangsang karena daerah-daerah sensitifnya tidak ada yang luput dari jamahan para laki-laki mesum. Bibirnya mulai terbuka dan membalas lumatan bibir milik Johan, lidahnya beradu saling beradu dengan panas dengan si satpam sebelah itu, sementara Mul kini melepaskan pergelangan tangannya setelah yakin jika Naomi telah takluk dan tidak berontak lagi.

Nampak Naomi dengan jemarinya sedang memijati penis salah satu preman yang mengerubunginya. Sementara Preman yang ada di sebelahnya buru-buru menarik wajahnya dan langsung melumat bibirnya Selesai berciuman dengan Johan. Tiba-tiba dia merasakan ada basah dan geli di vaginanya, rupanya di bawah sana ada seorang preman yang lain sedang berjongkok dan menjilati vaginanya.


“Oohhh…!” desahan menggoda terdengar dari mulutnya, matanya terpejam menikmati setiap jamahan yang mempermainkan hasratnya. Dia menaikkan pahanya ke pundak pria itu, sehingga pria itu lebih leluasa menyedot vaginanya.

Johan lalu menarik pinggang Naomi dari belakang hingga menungging lalu mulai menjejali penisnya ke vagina gadis itu. Disaat yang sama, seorang preman menyuruhnya mengoral penisnya. Kini posisi Naomi sedang disodok dari belakang sambil menunduk sembilan puluh derajat dan mengulum penis si pria preman yang ada di depannya. Naomi memakai tangannya melingkari pinggang pria itu untuk menyangga tubuhnya. Seorang anggota preman yang tubuhnya kerempeng berkumis tipis meraih buah dada Naomi yang bergelayutan lalu mengisapnya dengan gemas, persis seperti anak sapi menyusu dari induknya.

Setelah sekitar sepuluh menit menyetubuhi Naomi, Johan merasa sudah mau keluar. Dia makin ganas menyodok-nyodokkan penisnya hingga tubuh gadis itu makin terguncang, badannya lalu menegang dan sambil mengerang nikmat, dia berejakulasi di rahim Naomi.

“Uuhh… asli jaminan Amoy bermutu !” kata Johan terengah-engah
“ayo, siapa nih sekarang !” dia mencabut penisnya dan memberi giliran pada pria lain yang ada di dalam ruangan itu.


Sebelum didahului anak buahnya, pemimpin preman yang tengah dioral Naomi segera melepaskan penisnya dari mulut gadis itu lalu mengangkat dan mendudukkannya di atas Sofa.

“Aahh…!” erang Naomi saat si pria itu menanamkan penisnya yang tidak terlalu besar namun diameternya cukup lebar.

Si pemimpin para preman itu mulai mengocok vagina milik Naomi begitu semangatnya. Gadis itu merem-melek merasakan tusukan-tusukan keras pada vaginanya serta tangan-tangan yang menggerayangi tubuhnya. Akhirnya dia tidak tahan lagi, tubuhnya mengejang menandakan klimaks sambil mengeluarkan desahan panjang. Pria itu juga menyusul tak lama kemudian.

Dia menggeram dan menekan penisnya lebih dalam ke vagina Naomi, spermanya menyembur di dalam sampai meluap keluar membasahi Sofa yang diduduki oleh Naomi. Ketika sedang menikmati orgasmenya, tiba-tiba seseorang maju mengambil giliran berikutnya, orang itu adalah si orang nomor dua dalam kelompok preman itu, dia sudah nafsu sekali karena mendengar desahan gadis itu dan menonton goyangannya.

“bawa ke lantai aja, biar bisa bareng-bareng makenya !” sahut Mul sambil terkekeh.


Pria itu pun lalu selonjoran di lantai, diaturnya tubuh Naomi yang masih agak lemas menduduki penisnya. Dia memegang batang penisnya agar terarah ke liang vagina Naomi dan dia bimbing gadis itu menurunkan tubuhnya hingga penisnya amblas dalam vaginanya. Pria itu memulai dulu dengan menyentakkan pinggulnya ke atas sehingga Naomi dibuatnya kesulitan mendesah. Setelah itu barulah Naomi diperintahkan untuk menggoyang tubuhnya.

Naomi mulai menaik-turunkan tubuhnya di atas penis pria itu. Sesekali dia melakukan gerakan memutar sehingga batangan itu mengaduk vaginanya, payudaranya juga ikut bergoyang-goyang seirama goyangannya. Pria lainnya juga berdiri mengelilingi dirinya, ukuran penis mereka yang besar-besar dan hitam itu sempat membuatnya terpana. Penis-penis itu mengacung padanya menanti dikocok, dielus dan dioral.

Walaupun situasinya tidak menguntungkan tapi terus terang dia juga merasakan sensasi yang lebih dari biasanya, disini dia pun mengekspresikan hasrat terliar dalam dirinya. Tanpa malu-malu lagi, dia menggenggam penis salah seorang preman yang sizenya cukup panjang. Dijilatinya penis itu pada kepalanya sehingga pemiliknya blingsatan, tangan satunya juga meraih penis lain dan mengocoknya perlahan

“Wahh… gila, jilatannya bikin terbang ke nirwana !” komentar pria yang sedang dijilati kepala penisnya itu.

Selama lima menitan dia melayani penis-penis yang ditodongkan padanya secara bergantian dengan mulut dan tangannya, dua orang diantaranya memuntahkan isi senjatanya karena sudah tidak tahan, yang satu muncrat di dalam mulutnya namun meluber keluar karena sempat tersedak, orang yang lainnya menyemprot dalam kocokan tangannya sehingga cairan itu membasahi pipi kanan dan lehernya.

Salah satu preman yang lain tiba-tiba menaikkan sedikit pantat Naomi, tampaknya lelaki itu ingin memasukkan batang penisnya ke lubang dubur gadis itu yang pastinya terasa rapat. Naomi terlihat agak tegang sewaktu pria itu bersiap menganalnya. Sang pria yang tahu Naomi ketakutan berusaha menenangkan gadis itu sembari menekan penisnya ke anus Naomi.

Rintihan terdengar dari mulutnya saat proses penetrasi, akhirnya masuk juga berkat bantuan cairan kewanitaan dan ludahnya. Kedua preman itu mulai menggenjotnya lagi, desahan Naomi makin menjadi karena dua lubangnya digarap dalam waktu bersamaan. Dari bawahnya si pemimpin para preman asyik mempermainkan payudaranya sambil menikmati enaknya pijatan vaginanya. Tiba-tiba seseorang menjambak rambutnya dan dengan setengah paksa menjejali mulutnya dengan penis, Naomi menggerakkan bola matanya ke atas dan melihat orang itu adalah Mul. Sekuriti itu terus mengejek dan menggoda Naomi sambil menggerakkan pinggulnya menyetubuhi mulut gadis itu.

Tubuh Naomi makin basah bukan hanya karena keringatnya sendiri tapi juga keringat para pria yang menggumulinya ditambah ludah dan sperma.

“Eemmhh… mmm…nggg !” suara erangan milik Naomi tertahan oleh penis Mul sementara tubuhnya menggeliat-geliat merasakan sodokan-sodokan kedua penis pada dua lubang bawahnya.
Uhh…uuhh…!” desah pimpinan preman yang tengah merasakan penisnya makin berdenyut-denyut di antara jepitan vagina milik Naomi.
“Uaahh… asiikk !” desahnya lebih panjang sambil menyentakkan pinggulnya ke atas dan kemudian menyemburkan spermanya dalam rahim gadis itu.

Si pemimpin preman itu mencabut penisnya dan menyusup keluar lewat bawah tubuh Naomi. Di selangkangan gadis itu nampak berlelehan cairan putih susu yang sudah memenuhi vaginanya. Sementara anak buahnya juga menyusul tiga menit kemudian, sempitnya dubur Naomi yang tidak dipakai anal mempercepat klimaksnya. Pria itu mencabut penisnya dan menyemprotkan isinya membasahi pantat gadis itu.


Demikian selanjutnya para pria itu bergiliran menggarap Naomi selama lebih dari sejam. Mereka berpesta-pora dengan tubuh mulus gadis itu yang mereka anggap ‘berkah’ yang tidak mudah didapat, sehingga harus dinikmati sepuas-puasnya. Naomi sendiri dengan pasrah melayani nafsu bejat mereka, bahkan bisa dibilang menikmatinya, berkali-kali pula gelombang orgasme melanda dirinya.

Setelah semuanya kenyang dengan santapan birahi, satu-persatu dari mereka mulai meninggalkannya terbaring bugil dengan tubuh basah kuyup di lantai apartemennya. Setelah mengumpulkan cukup tenaga, Naomi berusaha bangkit walau rasa perih dan pegal masih mendera tubuhnya. Dia lalu pergi ke kamar mandi guna membersihkan noda-noda sperma yang menyiprat di tubuhnya dan mengeringkan tubuhnya dengan handuk.

Hari sudah sore saat itu dan jam sudah menunjukkan jam lima kurang duapuluh menit. Dengan langkah malas Naomi berjalan menuju pintu. Dia berencana pergi ke minimarket apartement untuk membeli sesuatu. Tiba-tiba saat akan membuka pintu apartemennya, ternyata di depan pintu sudah ada dua orang, berpakaian seragam staff apartement.

“Ah, kita ga salah unit ternyata, ini kan orangnya Jo ?” tanya pria itu pada kawannya yang berdiri di sebelahnya.
“Iya, iya pasti ga salah lagi kata mas Mul Amoy rambutnya agak kemerah-merahan, ga terlalu tinggi” jawabnya pada temannya.

Sebelum Naomi menyadarinya, tiba-tiba mereka berdua menarik paksa gadis itu masuk ke dalam apartement lagi. Setelah pintunya tertutup, Paijo mengunci dengan rapat ruangan apartemen milik Naomi. Di dalam apartemennya, Naomi kembali ditelanjangi dan dipaksa melayani nafsu bejat kedua orang yang adalah staff apartemennya itu. Naomi yang sudah terlalu lelah untuk melawan, terpaksa pasrah saja melayani mereka dan memberikan pelayanannya yang terbaik agar mereka berdua cepat puas dan dirinya segera bebas.

Usai selesai melayani kedua orang brengsek itu, Naomi berbaring di kamarnya. Sebutir air mata menetes dari pinggir matanya yang indah sebagai ekspresi dari perasaan campur aduk yang dialaminya. Semua ini barulah awal kisahnya menjadi budak seks Mul, si sekuriti bejat. Dia tak bisa melepaskan dirinya apalagi setelah tahu adegan digilir hari ini juga direkam oleh Mul dengan kamera tersembunyi yang dipasang lelaki itu.

Sementara itu, Mul dan Johan nampak terlibat percakapan serius di dalam pos jaga portal Mul. Sekuriti itu meminta tolong ke Johan agar diijinkan masuk wilayahnya. Johan pun mengangguk, karena sudah diijinkan menikmati tubuh Naomi. Apalagi Mul bakal melibatkan dirinya dalam targetnya selanjutnya. Keduanya akhirnya sepakat membuka wilayah masing-masing dan tertawa terkekeh saat tersodor foto seorang gadis yang cantik. Mul pun sudah menyusun 1000 cara untuk bisa menikmati wanita-wanita cantik di gedung sebelah, tempat dimana Johan berkuasa.




Share:
Lokasi: Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar



BANDAR TOGEL ONLINE TERAMAN & TERPERCAYA


NAMA BO PASARAN TUTUP RESULT MINIMAL DP&WD TEMPAT DAFTAR
WINE4D Singapore
Hongkong
Sydney
+7Pasaran
17:15
22:00
12:45
WIB
17:45
23:00
14:00
WIB
DP:50rb
WD:50rb
Klik Disini
BIRTOTO Singapore
Hongkong
Sydney
+7Pasaran
17:15
22:00
12:45
WIB
17:45
23:00
14:00
WIB
DP:50rb
WD:50rb
Klik Disini
BIRTOTO2 Singapore
Hongkong
Sydney
+7Pasaran
17:15
22:00
12:45
WIB
17:45
23:00
14:00
WIB
DP:50rb
WD:50rb
Klik Disini
KAFETOTO Singapore
Hongkong
Sydney
+5Pasaran
17:15
22:00
12:45
WIB
17:45
23:00
14:00
WIB
DP:50rb
WD:50rb
Klik Disini
ANDROID4D Singapore
Hongkong
Sydney
+7Pasaran
17:15
22:00
12:45
WIB
17:45
23:00
14:00
WIB
DP:50rb
WD:50rb
Klik Disini
RAJAJP Singapore
Hongkong
Sydney
+5Pasaran
17:15
22:00
12:45
WIB
17:45
23:00
14:00
WIB
DP:50rb
WD:50rb
Klik Disini
DIVA4D Singapore
Hongkong
Sydney
+4Pasaran
17:15
22:00
12:45
WIB
17:45
23:00
14:00
WIB
DP:50rb
WD:50rb
Klik Disini
FLAMINGO4D Singapore
Hongkong
Sydney
+1Pasaran
17:15
22:00
12:45
WIB
17:45
23:00
14:00
WIB
DP:50rb
WD:50rb
Klik Disini

Copyright © Film Panas, Cerita Panas, Berita Viral, Artis Seksi, Cewek Montok, Video Bokep, | Blogger Design by Rio Ferdinand |