Cerita seks terbaru ngentot dengan anak bos
kalian
nggak pulang, udah sore begini masak gadis2 cantik seperti kalian masi
blum pulang” “om bisa aja ah, masi mau minum2 dulu om bentar lagi juga
pulang” jawab gina sambil ngobrol kuperhatikan kedua gadis ini, walaupun
kembar namun aku mulai bisa membedakan antara gina dengan gita.
Gina
yang berusia lebih tua beberapa menit dari gita ini memiliki buah dada
yang sedikit lebih besar dari adiknya.selebihnya tak ada perbedaan. “ ah
seandainya bisa kutelanjangi kedua gadis berjilbab ini, apa mungkin
rasa jepitan vagina 2 orang saudara kembar berbeda yah” kataku dalam
hati yang sudah penuh nafsu. “Kalian udah punya pacar belum ??” tanyaku.
“gina
udah tuh om, nama pacarnya andi, hihi…” “Iiih….apaan sih git, dia tuh
cuma temen deket aja juga…” katanya malu kulihat ada yang aneh dengan
kedua remaja berjilbab ini. Mengapa sepertinya sangat mudah akrab dengan
orang yang belum dikenal seperti aku. Aku mulai berpikir sepertinya dua
gadis ini bisa kupakai malam ini.
Akupun
mulai mengeluarkan jurus mautku. “Kalian udah pernah pacaran kan ?”
“Iya udah Om…tapi ya gitu deh namanya juga anak sma.” jawab gita
“Umm
tapi maaf nih yah, kalian udah pernah begitu belum ??” tanyaku sambil
tersenyum nakal. Gina sedikit kaget “begitu gimana om??” “umm begini..
kayak ciuman pelukan, dan main2 itu sama pacar kalian belum” Sejenak
mereka kaget dengan pertanyaanku lalu gita balas menjawab
“Iiiih…om
apaan sih…kok nanyanya begituan” “Ya kan om mau tau ??” Mereka terdiam
sejenak kemudian saling berbisik. “Emang bener om mau tau ???” tanya
gina menggoda. “ya iya dong dik gina yang cantik” kataku sambil
mengedipkan mata sepertinya mereka sadar maksud gerak gerikku, lalu
dengan tersenyum nakal gita menjawab.
“om, kalau mau kita bisa jalan2 sama om tapi kaloo…
”
gita berhenti berbicara lalu mengambil handponnya dan mengetik lalu
memberikan handponnya padaku. Astaga pikirku, inilah saatnya. Saat yang
dari tadi kunantikan. Gita ternyata meminta sejumlah uang dan
persyaratan. Kesempatan ini tak boleh kulewatkan. Akupun tersenyum lebar
dan jantungku semakin berdegup kencang.
Tiba2
aku tersadar suatu hal “eh maaf yah gina, gita, kalo kalian mau nemenin
om kok kenapa kalian memakai jilbab” “oh ini, ini kan ketentuan wajib
disekolah harus pakai jilbab om” jawab gina oh aku baru menyadari segala
sesuatunya, kenapa menjelang malam hari kerja kedua gadis berjibab ini
masi dipusat perbelanjaaan, kenapa mereka memakai barang2 mahal, kenapa
mereka mudah sekali untuk diajak ngobrol sampai ke hal2 yang nakal.
“ok
kalo gitu yuk kita pergi, om ke atm dulu ngambil uang saku untuk
gadis2nya om” kataku sambil mengedipkan mata yang dijawab dengan sedikit
tawa dan tatapan nakal.
Sekitar
jam 6 sore, aku ersama kedua gadis berjilbab ini keluar dari mall dan
menuju sebuah atm dibasement mall tersebut. Ternyata basement tersebut
agak sepi, hanya berisi mobil2 dan beberapa supir, tukang parkir dan
satpam yang sempat memandangku iri, karena aku yang asyik bercanda
dengan kedua gadis berjiblab ini.
Atm
tersebut ternyata cukup tertutup, dengan ruangan yang cukup besar.
Akupun mulai mengakses mesin tersebut sambil berbincang2 dengan kedua
gadis berjilbab ini. Sambil memencet tombol2 aku lirik keadaan diluar,
tampaknya posisiku cukup tertutup dan tak ada orang yang melihat, ah aku
yang sudah tak tahan dari tadi mulai melancarkan aksiku.
Kedua
gadis berjilbab ini berdiri dikanan kiriku, sambil menunggu mesin atm
bekerja, aku tarik kedua tanganku kebelakang lalu meremas2 kedua buah
pantat gina dan gita yang kenyal itu. “ iihh om nakal, masi dibasement
juga” jawab gita dan sebuah cubitan kecil dipinggangku oleh gina.
“Iya
deh iya deh om nggak nakal” jawabku sambil menarik tanganku dari pantat
kedua gadis ini, lalu kurangkul pinggang kedua gadis berjilbab ini dan
menarik mereka kearah tubuhku, uhhhh payudara payudara dibalik jilbab
kedua gadis berjilbab ini sungguh sama kenyal dan nikmatnya.
“ihhh
si om ini nakal banget sih” kata mereka dengan senyum manja. Lalu
tanganku mulai meraba naik kepunggungnya lalu bergeser masuk keketiak
mereka menyelusup kebelakang jilbab mengikuti alur bh mereka dan
menggenggam payudara payudara gadis gadis ini yang tidak bersentuhan
dengan dadaku.” iiiiihh si ooomm daritadi bandel banget sihhh” kata gina
sambil kedua gadis ini mencoba melepaskan diri dari genggaman tanganku
pada buah dada mereka.
“duh
gina gita, jangan begitu dong, ini uangnya” kataku ketika tiba2 mesin
atm tersebut mengeluarkan uang beberapa juta rupiah” akupun mengambil
uang tersebut lalu memperlihatkan uang tersebut kepada mereka, tampaknya
kali ini mereka luluh dan mata mereka tampak berbinar2 melihat uang
yang cukup banyak tersebut dan mulai tersenyum genit.
Akupun
dengan nakalnya menyampirkan jilbab gina dan gita kepundaknya lalu
membuka 3 buah kancing paling, dan kulihat yang daritadi membuat penisku
sangat keras, empat buah payudara gadis smu yang sangat menggemaskan
terbungkus bra yang sangat sexy dengan jilbab yang menutupi kepala
mereka, akupun menyelipkan beberapa lembar ratusan ribu rupiah kedalam
bra mereka sambil merasakan kenyalnya payudara mereka lalu aku lanjutkan
dengan meremas2 payudara montok kedua gadis ini.
“uhhhh,
dada gina lebih besar sedikit tapi sama nikmatnya dan sama cantiknya
dengan gita, om udah bener bener nggak kuat nih, ini uangnya dp dulu yah
nanti kalo udah selese nemenin om semua uang ini boleh kalian miliki”
kataku dengan penuh nafsu.
Gita
dan ginapun hanya tersenyum genit sambil keenakan menikmati remasan
demi remasan dan plintiran pada payudara dan putting mereka. Tanpa
disadari ada orang mengetuk pintu atm. Kami bertigapun kaget bukan
kepalang, aku baru menyadari ada orang antri menunggu dari tadi.
Akupun
segera menarik kedua tanganku dari payudara mereka, gita dan ginapun
kaget luar biasa dan langsung mengancingkan kembali baju mereka dan
menjulurkan jilbab mereka untuk menutupi buah dada montoknya. “ih om si,
untung nggak dibuka pintunya kan malu om” kata gita “iya deh maaf, tapi
om udah nggak kuat nih, kita cari tempat yuk nanti disambung lagi deh
ditempat om” kataku “ih si om, kita cantik sih jadi om nggak kuat deh”
kata gina dan disambut tawa mereka cekikian.
“yaudah,
yuk, eh ayo gandeng tangan om dong” bisikku manja kekeduanya kamipun
keluar dari kotak atm yang sudah ditunggu 3 orang yang mengantri dari
tadi.mereka tampak kesal namun agak kaget ketika melihat seorang lelaki
digandeng dua orang gadis smu kembar yang masih segar dan berjilbab.
Ah
biarin ajah, emang gua pikirin, akupun menarik kedua daun muda yang
sungguh menggemaskan ini kesudut lapangan parkir tempat mobilku berada
yang jauh dari tempat tunggu supir dan satpam. Sambil berjalan kedua
lengan atasku merasakan lembutnya bagian luar buah dada gina dan gita
yang terus bersenggolan dengan tanganku yang mereka rangkul.
Aduh
sungguh nikmat rasanya, batang penisku semakin tak kuat ingin segera
menikmati kedua gadis kembar ini. Gedung parkir di mall ini hanya
setengah mobil kebawah yang tertutupi tembok, selebihnya hanya ditutupi
oleh kawat2 besi sehingga walaupun gelap namun samar2 bisa terlihat dari
luar gedung parkir.
Ide
gilapun muncul dikepalaku aku akan menikmati kedua gadis berjilbab ini
ditempat terbuka sebelum nanti kutelanjangi, kumandikan dan kusabuni
setiap inci tubuh mereka dirumahku nanti. Setelah sampai disudut tempat
mobilku diparkir akupun mendorong perlahan kedua gadis berjilbab ini
hingga bersandar ditembok dengan kedua tanganku menekan sebuah payudara
gina dan gita.
“gina,
gita, kita main disini dulu yuk, kan gelap nggak ada orang, om udah
nggak tahan nih, nanti uang jajannya om tambah deh, tapi nanti malem
main kerumah om dulu kita main2 lagi, besok pagi baru om anter
kesekolah, gimana?”
gita
dan gina hanya berpandangan lalu salah satunya mengangguk, “boleh om
tapi ati2 yah kalo ada orang, kan malu om diliatin orang” akupun
tersenyum dan tanpa basa basi langsung kusampirkan jilbab gina dan gita,
langsung kubuka kancing2 bajunya dan kubuka seragam sekolah mereka, dan
langsung kulepas bra mereka, kulemparkan bra mereka kejok belakang
mobilku lalu kupakaikan kembali baju seragam mereka tanpa kukancingi
lagi, sungguh indah tubuh saudara kembar ini.
Dengan
jilbab putih yang masih mereka kenakan dan payudara yang putih dan
empat buah putting berwarna coklat yang kecil sungguh indah sekali,
akupun tak mampu menahan nafsuku, segera kumainkan empat buah payudara
gadis kembar ini bergantian, dari remasan, plintiran pada puting2
payudara mereka hingga hisapan hisapan dan gigitan2 kecil membuat mereka
menggelinjang mendesah menikmati permainanku.
Lalu
kuhentikan permainanku, kuperintahkan kedua gadis ini untuk mengangkat
kedua roknya perlahan. Pelan2 kulihat kaki mungil mereka yang dibungkus
sepatu dan kaus kaki menutup betis mereka, lutut, dan aww, paha paha
yang putih dan mulus lalu kemaluan yang masih tertutup celana dalam
putih yang tipis. Aku sungguh tak kuat, langsung kutarik turun celana
dalam mereka dan kupandangi vagina gina dan gita yang kecil karena umur
mereka yang masih 16 tahun. Kuambil celana dalam mereka dan kulemparkan
ke jok belakang mobil. Lalu kututup pintu mobilku.
“lho
om kok kita nggak dimobil om ajah, kan takut ada yang ngeliat om” kata
gita khawatir dengan keadaanya yang berjilbab namun baju seragam yang
terbuka yang memperlihatkan dua buah payudaranya yang menggantung sambil
mengangkat rok sampai pinggang yang memperlihatkan vaginanya.
“Nggak
papa gina, nanti kamu tau, jauh lebih nikmat rasanya kalo ditempat
begini lho” kataku sambil menarik kedua gadis itu dan kusuruh duduk
dikap depan mobilku yang posisinya didinding lapangan parkir, yang hanya
tertutup jeruji2 besi dan tampak dari luar samar2.
“iii
om malu” jawab gita sambil duduk dan menutup rok dan bajunya sambil
melipat tangan didadanya. Tampak didepanku dua orang gadis kembar
berjilbab yang siap kunikmati beberapa saat lagi, disebuah gedung
parkir, dan gilanya lagi walaupun agak gelap tapi pasti secara samar2
terlihat dari jalan raya diluar gedung. Tanpa memperdulikan ucapan gita
akupun menarik kepala kedua gadis berjilbab ini dan mencium bibir merkea
bersamaan, ah nikmat rasanya saat mencium mereka bersamaan.
Tampaknya
mereka menyukainya, lalu tanpa basa basi kuangkat rok sekolah gina dan
kujilat2 vaginanya, juga tangan kananku masuk kedalam rok diantara kaki
gita dan mengelitik vagina dan klitorisnya sambil aku memuaskan
kakaknya. Kedua gadis berjilbab ini hanya bisa menggelinjang dan
mendesah pelan, perlahan nafsu mulai merasuki keduanya yang tampaknya
sudah tak malu lagi dan mulai meremas remas payudara mereka sendiri.
Kurasakan
cairan mulai membasahi vagina kedua saudara kembar ini. Akupun semakin
tak tahan, langsung kubuka celanaku dan mengeluarkan penisku dan
kumasukkan kedalam vagina gina sambil terus mengaduk2 vagina gita dengan
3 buah jariku. Ahh penisku serasa dipijit2 didalam vaginanya.
Walaupun
sempit tapi ketika mulai kusodok pelan2 serasa tak ada yang
menghalangi, ternyata gina sudah tidak perawan lagi, begitujuga dengan
gita yang sedari tadi pasrah penuh kenikmatan dengan tiga buah jariku
divaginanya. Akupun dengan cepat memajumundurkan penisku didalam vagina
gina bergantian dengan gita.
Wajah mereka yang terbungkus jilbab sungguh tampak menggemaskan membuatku semakin bernafsu meremas2 payudara2 mereka.
Aku
memerintahkan kedua saudara ini untuk menunduk dan bertumpu pada
terali2 besi gedung parkir. Kuangkat rok panjang mereka dan kulipat dan
kuselipkan dipinggang mereka, sehingga dengan bebasnya aku bisa melihat
pantat, vagina dan bagian kaki gadis gadis ini.
Mungkin
karnea kedua gadis kembar ini belum orgasme mereka tampak mau melakukan
apa saja asalkan terus kuaduk2 vagina mereka. Mereka tak malu walaupun
samar2 terlihat dari jalan raya didepan gedung parkir ini. Akupun
semakin bernafsu dengan menyodokkan penisku kedalam vagina gita dan gina
bergantian dari belakang sambil kutarik jilbab mereka yang membuat
mereka mendongak keatas sambil menikmati hentakan demi hentakan penisku
dilubang vagina mereka secara bergantian.
Tak
lama kemudian gina merintih2 “om oomm remes payudaraku yang keras,
terus masukin penisnya cepetan sedikit aku udah nggak tahan mau keluar”
akupun yang memang penuh nafsu segera menuruti permintaan gina,
kucengkram kedua payudaranya dari belakang, dan kupercepat hentakan
penisku jauh lebih dalam kelubang vaginanya.yang membuat gina semakin
menjerit2 kecil menikmatinya.
Tiba2
dari jauh kulihat seseorang haltebus yang mengarah kegedung parkir
diseberang jalan tampaknya melihat adegan yang kulakukan, dan gina
walaupuan daritadi merem melek menikmati permainanku menyadari ada
seseorang yang ikut menikmati tubuhnya dari jauh. “om ada orang tuh
dihalte ngeliatin kita, tapi aku udah nggak kuat om dikit lagi mau
keluaarr.
Ah
biarin ajaaaahhh…” jawabnya yang tampak semakin bernafsu karena dilihat
orang tersebut. Akupun semakin bernafsu mempertontonkan adegan mesra
ini keorang tersebut yang semakin membuatku terpacu.tiba2 “ahhhh ahhhh
ahhh” gina merintih dan kurasakan vaginanya mengeluarkan cairan yang
sangat banyak dan akhirnya gina terdiam lemas walaupun aku tetap memacu
penisku kevaginanya.
Akupun
menghentikan aksiku. “duh om udah nggak kuat, om lanjutin sama gita aja
yah..” katanya dengan tersenyum penuh kepuasan. “Iyah nggak papa
sayang,tapi kamu disini aja ya temenin om main dengan adikmu ini” kataku
sambil menjulurkan rok gina sehingga menutupi bagian bawah tubuhnya
lalu kubalikkan tubuhnya kucium mesra, dan kupandangi adiknya.
“ihh
omm kan udah sama kak gina tadi, aku dicuekin, daritadi udah nggak
tahan om” katanya dengan cemberut nakal. Ternyata walaupun payudara gita
sedikit lebih kecil dari kakaknya, namun hasrat sexnya jauh melebihi
kakaknya. “gita juga mau om, ayo cepet tu orang dihalte depan lagi
ngeliatin, gita udah nggak tahann ayo omm cepettt” kata gita memelas.
Wah ternyata adiknya jauh lebih agresif dan maniak dari kakaknya.
Akupun
langsung menancapkan penisku kevagina gita dari belakang yang sudah
memasang posisi menunduk dengan menumpukan tangannya pada jeruji besi
didinding gedung parkir ini.sambil kugenjot vaginanya, kuremas2 payudara
kiri gita dari belakang dengan tangan kiriku sementara tangan kananku
kugunakan untuk memeluk gina sambil mencium bibirnya dan meraba2
payudaranya.tak disangka gita ternyata begitu exebisionis, dalam
genjotanku dia melambaikan tangan dan tersenyum genit kepada lelaki yang
menatap aksi kita dari tadi.akupun tak peduli terus saja kupermainkan
vaginanya.
Tapi
lama kelamaan aku bosan dengan posisi ini, kubalikkan tubuh gita, dan
kugendong lalu kududukkan ditepi kap depan mobil jeepku dan kusandarkan
gina berdiri disampingnya, akupun melanjutkan aksiku menancapkan penisku
kevagina gita sambil mencium dan menjilat jilat putting payudaranya
bergantian dengan mencium bibir gina kakaknya, sambil tangan kiriku
meremas2 payudara gina.
ohhh
sungguh berlipat2 rasanya menikmati tubuh dua orang gadis kembar yang
masih mengenakan jilbab putih namun 4 buah payudara mereka terbuka bebas
dan sedang kujamah, sedangkan vagina gita sedang kunikmati dengan
penisku dan vagina gina sesekali kuremas2 dari balik rok yang kuangkat
keatas.
Tak
lama kemudian, gitapun mencapai titik puncaknya,dia menggelinjang dan
mendongak keatas sambil memeluk kepalaku diantara dua buah payudaranya
dengan erat dan tiba2 tiga kali kurasakan semprotan cairan didalam
vagina gita bersamaan dengan semprotan spermaku didalamnya..
“aahahhchhhhh ommmm aku ahhhhh” jeritnya… ginapun hanya tersenyum
melihat ulah adiknya yang sedang dalam titik puncaknya.
Setelah
beberapa saat kurapihkan pakaian kedua gadis kembar ini, kurapihkan rok
mereka, lalu kukancingkan kembali baju mereka, kujulurkan lagi jilbab
mereka menutupi payudara dan vagina yang kini tak mengenakan bh dan
celana dalam. “Yuk kita belanja, kita nonton juga yuk, nanti kita lanjut
lagi dirumah om yah” kataku genit.
Gina
dan gita hanya tersipu malu. Lalu kedua gadis kembar ini kurangkul dan
kuajak kedalam mall sambil dengan nakalnya kuraba payudara mereka yang
kali ini dengan mudah kuplintir dari luar pakaian mereka putting yang
menonjol dibalik bajunya, namun sengaja ditutupi jilbab mereka agar tak
ketahuan, namun buah dada buah dada yang tak disanggah itu tampak lebih
menggoda bergoyang goyang dibalik pakaian mereka walaupun sudah ditutupi
jilbab, gesekan demi gesekan dan remasan tanganku dipayudara mereka
sungguh nikmat, walaupun batang kemaluanku sudah lemas, tapi aku masih
ingin menikmati tubuh gadis kembar berjilbab ini.
Kamipun
masuk kedalam mall dan mulai jaga image, gina dan gita jalan
disampingku dengan biasa2 saja agar tak terlalu menarik perhatian..
kamipun menuju bioskop dilantai atas dan membeli tiket film, tapi
sebelum masuk ke bioskop, gita mengajak kakaknya ketoilet untuk
membersihkan sisa2 cairan vagina dan spermaku yang masih membasahi
vagina nya.
0 komentar:
Posting Komentar