Ponakanku,
Ana, merayakan hutnya pada umur yg selalu ditunggu para abg, karena
pada umur itu seorang prempuan dah dianggap dewasa. Karen aku pernah
kerja sebagai EO. Ana minta tolong aku untuk mengatur pesta hutnya. Aku
tanya ma Ana, dia maunya pestanya seperti apa dan berapa budgetnya yang
disediakan ortunya. Bapaknya Ana adalah adik kandungku, makanya Ana
bebas sekali ma aku. Kalo becanda dah kaya ma temennya, padahal umurku
dan dia berbeda jauh sekali, 20 tahun lebih.
Ya
gak apa, jadi aku awet muda kan kalo banyak bergaul dengan bag
(termasuk menggauli kale). Setelah aku mendapat info yang dibutuhkan,
aku mencari cafe atau bar yang deket dengan rumah adikku, sehingga gak
problem dengan trafik yang macet. Aku nego dengan manajer bar itu
mengenai arrangement pesta hut nya Ana. Karena ini pesta abg, makan
malem mah ala kadarnya saja, yang penting banyak minumannya, non
alkoholik tentunya. Aku juga minta disediakan MC dari bar yang bisa
memandu beberapa games untuk memeriahkan suasana. Aku minta adikku
menyediakan beberapa suvenir dari kantornya sebagai hadiah untuk games
itu. “An, temen2 kamu kece2 gak”. “So pasti om, ana gitu loh”. wah asik
juga nih, banyk yg bisa dilihat, “Tapi mreka datengnya bawa pasangan lo
om”. Wah, kecewa juga aku mendengarnya.
Sampe
pada hari H nya. undangan dibuat jam 8 malem. Adik dan iparku dah
standby di bar untuk menyambut temen2 Ana, setelah makan malam, acara
potong kue dilakukan, gak ada coreng muka pake krim kue yang sering
dilakukan pada acara abg. Setelah itu adikku dan istrinya pulang karena
selanjutnya adalah acara buat para abg. Ana minta aku tetap stay, dia
tajut kalo ada acara yang meleset dari rencana. “Om kan gak ada siapa2
dirumah, mending juga disini, ntar om turun ja ma temenku yang gak bawa
pasangan”.
Memang
tadi aku liat ada beberapa prempuan abg yang dateng bergerombol tanpa
kawalan pasangannya. Acara games berlangsung meriah, palagi MC nya
pinter banget membuat suasana jadi ceria. Setelah acara games slesai,
sampailah pada acara puncak. Musik berdentam keras, ditingkahi dengan
celoteh DJ yang mengajak para tetamu untuk mulai goyang. “Om, ini Ayu,
om temenin Ayu ya, dia gak punya pasangan”, Ana mengenalkan aku pada
seorang abg, seumuranlah ma Ana. Cantik, wajahnya dihiasi dengan
sepasang mata uang indah, bulu mata yang lentik, hidung mancung dan
bibir mungil yang merekah. Yang menarik perhatainku, Ayu punya kumis
tipis diatas bibirnya yang mengundang untuk dikecup. Diruang yang
temaran aku masi bisa menikmati wajah ayunya Ayu.
Nama
yang sangat sesuai dengan orangnya lagi. Yang lebi menarik lagi,
dadanya dihiasi dengan sepasang tonjolan yang lumayan besar. Palagi Ayu
mengenakan t shirt dan jin ketat, sehingga semua yang menonjol
ditubuhnya menjadi nampak dengan jelas. Pinggangnya ramping dan pinggu
serta pantat yang membulat sehingga badannya yang imut berpotongan
seperti biola, sangat menggugah napsu. “Om, tu apanya Ana si”, teriak
Ayu ditengah bisingnya musik. “Aku kakak bokapnya Ana”. “Kok beda ya
om”. “apa bedanya?” “Om kliatan lebi mudah, badan om atletis sekali, gak
kaya bokapnya Ana, dah botak gendut pula”. “Lelaki kan juga mesti jaga
penampilan, gak prempuan aja kan”. “Bener banget om, duduk yuk om”.
aku
mengambil 2 soft drink dan duduk dipojokan berdua Ayu, kringeten juga
jingkrakan ngiktui goyangannya Ayu. “Yu, kamu seksi banget deh, kamu
yang paling seksi dari semua yang dateng, Ana ja kalah seksi ma kamu”.
“Om suka kan ngeliatnya”. “Suka banget Yu, palagi kalo gak pake apa2″,
godaku menjurus. “Ih si om, mulai deh genitnya, ntar kalo liat Ayu gak
pake apa2, gak bisa nahan diri lagi”. “Mangnya kamu suka gak pake apa2
didepan lelaki?” “Depan cowokku om”. “Wah bole dong skarang depan aku
ya”. “Maunya”. Musik berganti dengan musik yang lembut. “Om turun lagi
yuk, Ayu pengen dipeluk om”. Aku turun lagi dan melantai (ngepel kale)
dengan Ayu, Ayu kupeluk erat, terasa sekali toket besarnya mengganjal
didadaku. “Yu toket kamu besar ya, sering diremes ya”, bisikku. “Iya
om”.
Aku
mencium telinganya, Ayu menggeliat kegelian, “om, nakal ih”. “Tapi suka
kan”. Ayu gak menjawab, kembali aku mencium lehernya sehingga Ayu
menggelinjang. Ayu mempererat pelukannya, aku seneng ja dipeluk abg
seksi kaya Ayu. Sampe acara slesai Ayu nempel terus ma aku. “Om tinggal
sendiri ya”. “Kok tau”. “ana yang bilang, napa si om tinggal sendiri”.
“aku dah cere Yu, anak2 ikut ibunya, napa kamu mo gantiin?” “Mangnya om
mau ma Ayu, Ayu kan masi abg, ntar om malu lagi jalan ma Ayu”. “Wah
malah bangga Yu, biasa jalan ma abg yang cantik dan seksi kaya kamu”.
Ketika ana melihat Ayu nempel terus ma aku, dia mulai godain,”Wah ada
yang nempel terus neh kaya prangko, ayu cantik kan om, pasti om suka deh
ma Ayu, aku kan tau selera om kaya apa”. Aku hanya senyum saja, Ayu
cemberut jadinya, “Udah deh loe sana ma cowok loe aja, gak bole liat
orang lagi seneng ja”. “Iya deh”, Ana meninggalkan kami sambil tertawa
berderai.
Setelah
acara selesai, aku membereskan administrasinya dengan pihak bar. “Om,
makasi banyak ya buat bantuannya, kalo gak ada om pasti pestaku gak
semeriah ini. Yu kamu puilang ikutan om ku ja, dia searah kok sama rumah
kamu. Om anterin ayu dulu ya, jangan diapa2in lo temenku yang seksi
ini, dah tengah malem soalnya”, ana tersenyum sambil menjabat tanganku.
“Mau aku anter pulang Yu”, tanyaku menoleh ke ayu. “Bole, kalo gak
ngerepotin om”. “Buat prempuan secantik dan sesekai kamu apa si yang
repot”. Ayu aku gandeng menuju ke tempat parkir. “Om, Ayu males pulang
deh”. “Lo napa”. “Dirumah gak ada siapa2 om, mending juga ma om ada yang
nemenin Ayu ngobrol”. “Mangnya ortu kemana”. “Wah ortu mah sibuk ma
urusan masing2, Ayu jarang ketemu ortu biar serumah juga. ayu ketemu
ortu kalo ada keperluan ja, minta duit”. “O gitu, kamu mo ikut aku ke
apartmen?’ “Bole om”. “Gak takut ma aku”. “Mangnya om mo makan Ayu”.
“Mau makan bagian2 tertentu dibadan kamu”. Ih si om, bisa aja”.
Sepanjang
perjalanan ke apartmenku ayu curhat mengenai kondisinya, aku menjadi
pendengar yang baik saja, sesekali aku kasi komentar. “Om, ayu suka deh
lelaki kaya om, mature sekali, lagian om ganteng banget, atletis lagi
badannya. Om sering maen ma abg ya”. “Sesekali ja Yu, kalo ada yg seksi
kaya kamu, kamu mau kan maen ma aku”. Ayu diem saja, tapi tangannya
mulai mengelus2 pahaku, aku tau itu jawabannya atas pertanyaanku.wine4d dot com
Sesampainya
di apartmen, aku langsung parkir mobil di basement di lot yang
diperuntukkan buat aku. Ayu kugandeng ke lift dan lift melumcur ke
lantai 40, dimana aku tinggal. Di lift ayu kupeluk dan kucium pipinya,
“Oom”, ayu hanya melenguh sambil memperat pelukannya ke aku. Di
apartment, Ayu langsung inspeksi, apartmenku kecil, ada 2 kamar tidur,
ruang tamu yang menyatu dengan ruang makan dan pantri. Di bagian
belakang ada tempat untuk cuci pakean dan balkonnya lumayan luas untuk
jemur pakean. Ayu cukup lama berdiri di alok menatap kerlap kerlip lampu
kota.
Aku
memeluknya dari belakang sambil mencium kuduknya. Ayu mengeglinjang
tapi dia membiarkan tanganku yang mulai mengelus toketnya dari luar t
shirtnya. “Ooom”, lenguhnya ketika toket montoknya mulai kuremas2. Ayu
menggeser2kan pantatnya yang membulat ke selangkanganku. Kontolku dah
mengejang dengan kerasnya. “Ih, om dah ngaceng ya”, katanya sambil terus
menggeser2kan pantatnya ke kekontolku. aku makin gemes meremes2
toketnya, terasa sekali besar dan kencengnya toket abg montok ini. “Om,
ayu dah pengen om, masuk yuk”.
Di
sofa Ayu langsung melepas pakean luarnya. Wah baru seumur segini dah
liar banget ni anak, pikirku. Ya aku seneng ja dapet abg yang liar kaya
Ayu gini, pasti nikmat banget dientotinnya. Aku mengeluarkan 2 soft
drink dari lemari es. Aku melotot melihat ayu muncul dengan daleman
bikini yang minim dan seksi. Toketnya seakan mau tumpah dari branya yang
minim sekali. Demikian pula jembutnya berhamburan dari cd bikini yang
model g string itu. “Yu, duduk disebelahku, kamu mau gak aku pijitin”,
tanyanya. aku tinggal memakai celana panjangnya saja. Baju dah kulepas.
Ayupun duduk membelakangiku. Aku mulai memijit pelan keningnya dari
belakang. Dari kening turun ke kuduk. Ayu hanya terpejam saja menikmati
pijitanku, turun lagi ke pundak. “Enak om”, katanya. “Memangnya om
pernah jadi tukang pijit ya”, godanya.
Aku
diam saja, tapi tanganku meluncur ke toketnya. Jariku kembali
menelusuri toketnya, kuelus2 dengan lembut. Ayu terdiam, napasnya mulai
memburu terengah. Jari kuselipkan ke branya dan mengkilik2 pentilnya.
Pentilnya langsung mengeras, “Ooom”, lenguhnya. Aku langsung saja
meremes2 toketnya dengan penuh napsu. Ayu bersandar di dadaku yang
bidang. Aku kembali menciumi lehernya sementara kedua toketnya terus
saja kuremes2, sehingga napsunya makin berkobar. Kemudian aku minta ayu
berbalik sehingga kami duduk berhadapan. Ayu tak menunggu lama, aku
segera mengecup bibirnya. Dibalas dengan ganas. Bibirnya kukulum,
lidahnya menjalar didalam mulutku sementara tangannya segera turun
mencari kontolku. Diusap2, terasa sekali kontolku sudah ngaceng berat,
keras sekali. Segera ikat pinggangku dibuka, celanaku dibuka.
Aku
berdiri sehingga celana panjangku meluncur ke lantai. kontolku yang
besar panjang itu nongol dari bagian atas CD ku yang mini. Kami segera
bergelut. Aku terus meremas-remas toketnya sementara Ayu mengocok
kontolku. “om keras banget, gede lagi”, katanya sambil jongkok
didepanku, melepas cdku dan menciumi kontolku dan menghisap daerah
sekelilingnya termasuk biji pelernya. “Aah Yu, kamu pinter banget bikin
aku nikmat”, erangku. “aaaduuuuuhh. Yu..enak banget emutanmu”. kontolku
dijilati seluruhnya kemudian dimasukkan ke mulutnya, dikulum dan
diisep2. Kepalanya mengangguk2 mengeluar masukkan kontolku di mulutnya.
Akhirnya aku gak tahan lagi. Ayu kubopong ke kamar.
Ayu
kubaringkan diranjang. Sambil terus meremas2 toketnya tanganku satunya
nyelip ke balik cd bikininya yang g string itu. Otomatis pahanya
mengangkang, sehingga aku dengan mudah mempermainkan jembutnya yang
lebat. “Om, geli”, erangnya. “geli apa nikmat Yu”, tanyanya. “Dua2nya
om, Ayu dientot dong om, udah kepengin banget nih”, katanya to the
point. Tanganku menyusup ke punggungnya sambil mengecup bibirnya. Tali
pengikat bra kutarik sehingga toketnya membusung menantang untuk diremas
dan dikenyot pentilnya, tanpa penutup lagi. Ikatan CD bikini kutarik
dengan mulutku sehingga lepaslah semua penutup tubuhnya yang minim. “Yu
kamu napsuin banget deh”, kataku.
Aku
langsung saja menindihnya. ****** kuarahkan ke belahan memeknya yang
sudah basah dan sedikit terbuka, lalu aku menekan kontolku sehingga
kepala kontolku mulai menerobos masuk memeknya. Ayu mengerang keenakan
sambil memeluk punggungku. Aku kembali menciumi bibirnya. Lidahnya
menjulur masuk mulutku lagi dan segera kuisep2. sementara itu aku terus
menekan pantatku pelan2 sehinggga kepala kontolku masuk memeknya makin
dalam dan bless, kontolku sudah masuk setengahnya kedalam memeknya.
“Aah, om nikmat banget om”, erangnya sambil mencengkeram punggungku.
Kedua kakinya dilingkarkan di pinggangku sehingga ****** besarku
langsung ambles semuanya di memeknya. “Om, ssh, enak om, terusin”,
erangnya.
Ayu
menggeliat2 ketika aku mulai mengeluarmasukkan kontolku di memeknya.
Ayu mengejang2kan memeknya meremes2 kontolku yang sedang keluar masuk
itu. “Yu, nikmat banget empotan memek kamu, kamu masi muda gini dah
pinter ngeladenin napsuku”, erangku. aku memeluknya dan kembali menciumi
bibirnya, dengan menggebu2 bibirnya kulumat, Ayu mengiringi permainan
bibirku dengan membalas mengulum bibirku. Terasa lidahnya menerobos
masuk mulutku. Aku mengenjotkan kontolku keluar masuk makin cepat dan
keras, Ayu menggeliatkan pinggulnya mengiringi keluar masuknya kontolku
di memeknya. Setiap kali aku menancapkan kontolku dalam2 Ayu melenguh
keenakan. Terasa banget kontolku menyesaki seluruh memeknya sampe
kedalem. Karena lenguhannya aku makin bernapsu mengenjotkan kontolku.
Gak bisa cepet2 karena kakinya masih melingkar dipinggangku, tapi
cukuplah untuk menimbulkan rangsang nikmat di memeknya.
Kenikmatan
terus berlangsung selama aku terus mengenjotkan kontolku keluar masuk,
akhirnya Ayu gak tahan lagi. Jepitan kakinya di pinggangku terlepas dan
di kangkangkan lebar2. Posisi ini mempermudah gerakan kontolku keluar
masuk memeknya dan rasanya masuk lebih dalam lagi. Tidak lama kemudian
Ayu memeluk punggungku makin keras “Om, Ayu mau nyampe om”. “Kita bareng
ya Yu”, kataku sambil mempercepat enjotanku. “Om, gak tahan lagi om,
Ayu nyampe om,aakh”, jeritnya saking nikmatnya. Kakinya kembali
melingkar di pinggangku sehingga kontolku nancep dalam sekali di
memeknya. memeknya otomatis mengejang2 ketika Ayu nyampe sehingga
bendungan pejuku bobol juga.
“Akh
Yu, aku ngecret Yu, akh”, aku mengerang sambil mengecretkan pejuku
beberapa kali di memeknya. Dengan nafas yang terengah engah dan badan
penuh dengan keringat, Ayu kupeluk sementara kontolku masih tetep nancep
di memeknya. Ayu menikmati enaknya nyampe. Setelah gak ngos2an, aku
mencabut kontolku dari memeknya.kontolku berlumuran lendir memeknya dan
pejuku sendiri. Aku berbaring disebelahnya. “Yu, kamu nikmat banget deh
kalo dientot. Kamu yang paling nikmat dari semua abg yang pernah aku
entot”, kataku sambil mengelus2 pipiku. “Ayu mo kok tinggal sama om,
biar om gak usah repot cari abg kalo pengen *******. Udah tersedia di
rumah”, katanya sambil tersenyum. Aku diam saja. “Om, Ayu ngantuk dan
cape”. “Ya udah, tidur ja Yu, besok kita tenmpur lagi”. Aku mematikan
lampu dan tak lama kemudian kami dah terlelap diranjang yang kusut
bertlanjang bulet.
Hari
sudah mulai terang ketika kami terbangun. Aku merasa lapar, ayu juga,
“Om, Ayu laper om”, katanya. “Iya Yu, aku juga laper lagi nih, abis
kerja keras sih”, jawabku. “Mandi dulu yuk” ajakku. Kami bercanda-canda
di kamar mandi seperti anak kecil saling menggosok dan berebutan sabun,
aku kemudian menarik tubuhnya merapat ke tubuhku. Aku duduk di toilet
dan Ayu duduk dipangkuanku dan aku mengusap2 pahanya. “Kamu cantik
sekali, Yu”, rayuku. Tanganku pindah ke bukit memeknya mempermainkan
jembutnya yang lebat.
Aku
bisa melakukan itu karena ayu mengangkangkan pahanya. Tanganku terus
menjalar ke atas ke pinggangnya. “geli om”, katanya ketika tanganku
menggelitiki pinggangnya. Ayu menggeliat2 jadinya. Segera aku meremes2
toketnya.”toket kamu besar ya Yu, kenceng lagi”, kataku. “om suka kan”,
jawabnya. “ya Yu, aku suka sekali setiap inci dari tubuhmu”, jawabku
sambil terus meremes2 toketnya. Aku kemudian mencium bibirnya. Akhirnya
usailah kemesraan di kamar mandi. Kami saling mengeringkan badan, dengan
masih bertelanjang bulet, aku menyiapkan sarapan buat kita ber 2.
Indomi rasa presiden ja ya Yu”.
“Ya
abis iklannya indomi dipake ma capres kan”. “Bisa aja si om, boleh deh,
Ayu suka kok apa aja, asal om yang sediain”. “Ih manjanya”. “Tapi om
suka kan Ayu manja2 ma om”. “Suka banget Yu”. “ayu tinggal ma om ya,
boleh ya om”. “Nanti om dituduh melarikan anak dibawah umur lagi ma ortu
kamu, kan repot kalo dilaporkan polisi sgala. Ayu bole kok kapan aja mo
nginep disini”. Ayu diem saja, kulihat ada raut kekecewaan diwajahnya.
“Jangan kecewa dong sayang, aku buatin dulu ya indomi rasa presidennya”.
Dia kembali tersenyum. Cantik sekali Ayu, wajahnya yang tanpa riasan
sama sekali tampak cantik segar dan muda sekali. aku langung on lagi
ngeliatnya. Segera aku menyiapkan sarapan. “Kamu mo minum apaan Yu, ada
teh kopi atau susu.
Kalo
susu mah kamu dah punya ya, besar lagi”. “Oom”, katanya manja. Aku
nyiapin tehm manis ja buat aku dan dia. Setelah indominya mateng, aku
tambahin bawang goreng, sedikit kecap asin dan roiko penedap rasa. “Om
enak banget indomi bikinan om, kalo dirumah bikinan pembokat gak seenak
bikinan om”. “Kalo suka ya tambah lagi ya, nanti aku bikinin lagi”.
“enggak lah om, ni kan ukuran jumbo, semangkok juga ayu dah kenyang”.
“semalem kan ukuran jumbo yang masuk, dah kenyang juga”. “O kalo yang
itu masi pengen berkali2 lagi”. “Haah, berkali2 lagi”. “Iya om, abis
nikmat banget si, abis sarapan maen lagi ya om”. Luar biasa napsunya ni
abg pikirku, ya gak apalah, malah aku bisa nikmati ayu terus2an.
Di
kamar, ayu sudah berbaring diranjang. kontolku yang belum diapa2in
sudah ngaceng berat. Aku segera mengecup bibirnya, beralih ke lehernya
dan kemudian turun ke toketnya. toketnya kuremes2, ayu terengah,
napsunya berkobar lagi. pentilnya ku emut2 sambil meremas toketnya.
Tanganku satunya menjalar kebawah, menerobos lebatnya jembutnya dan
mengilik2 itilnya. “aakh om, pinter banget ngerangsang Ayu”, erangnya.
Ayu mengangkangkan pahanya supaya kilikannya di itilnya makin terasa.
Kilikan di itilnya membuat ayu makin liar.
Tangannya
mencari kontolku, diremes dan kepalanya dikocok2. Ayu bangkit. kontolku
yang tegak berdiri dengan kerasnya. langsung diraih dan dijilati.
Pertama cuma kepalanya yang dimasukkan ke mulutnya dan diemut2. Aku
meraih pantatnya dan menarik ayu menelungkup diatasku. Aku mulai
menjilati memeknya, ayu menggelinjang setiap kali aku mengecup bibir
memeknya. Dengan kedua tangan, aku membuka memeknya pelan2, aku
menjilati bagian dalam bibir memeknya. Ayu melepaskan emutannya di
kontolku dan mengerang hebat, “om aakh”. Pantatnya menggelinjang
sehingga mulutku melekat erat di memeknya. “Terus om aakh”, erangnya
lagi. itilnya yang menjadi sasaran berikutnya, ayu makin mengerang
keenakan. memeknya makin kebanjiran lendir yang terus merembes, soalnya
ayu udah napsu banget. Cukup lama aku mengemut itilnya dan akhirnya “Om,
Ayu nyampe om, aakh”, erangnya. “om nikmat banget deh, belum dientot
udah nikmat begini om”.
Ayu
memutar badannya kesamping dan berbaring disebelahku. Aku mencium
bibirnya. Kemudian ayu kunaiki, kutancapkan kontolku kememeknya dan
kudorongnya masuk pelan2, “Om, enak, masukin semuanya om, teken lagi om,
akh”, erangnya merasakan nikmatnya kontolku nancep lagi di memeknya.
Aku mengenjotkan kontolku keluar masuk, ketika sudah nancep kira2
separonya, aku menggentakkan pantatku kebawah sehingga langsung aja
kontolku ambles semuanya di memeknya. “Om, aakh”, erangnya penuh nikmat.
aku mengenjotkan kontolku keluar masuk makin cepet, sambil menciumi
bibirnya sampe akhirnya, “Om, Ayu nyampe lagi om, ooh”, ayu mengejang2
saking nikmatnya. memeknya otomatis ikut mengejang2. Aku meringis2
keenakan karena kontolku diremes2 memeknya dengan keras, tapi aku masih
perkasa.
Kemudian
aku mencabut kontolku dan minta ayu nungging. Aku menciumi kedua
bongkahan pantatnya, dengan gemas aku menjilati dan mengusapi pantatnya.
Mulutku terus merambat ke selangkangannya. Ayu mendesis merasakan
sensasi waktu lidahku menyapu naik dari memeknya ke arah pantatnya.
Kedua jariku membuka bibir memeknya dan aku menjulurkan lidah menjilati
bagian dalem memeknya. Ayu makin mendesah gak karuan, tubuhnya
menggelinjang. Ditengah kenikmatan itu, aku dengan cepat mengganti lidah
dengan kontolku. Ayu menahan napas sambil menggigit bibir ketika ******
besarku kembali nancep di memeknya. “Om”, erangnya ketika akhirnya
kontolku ambles semuanya di memeknya.
Aku
mulai mengenjotkan kontolku keluar masuk, mula2 pelan, makin lama makin
cepat dan keras. Ayu kembali mendesah2 saking enaknya. toketnya
kuremes2 dari belakang, tapi enjotan kontolku jalan terus. Ditengah
kenikmatan, aku mengganti posisi lagi, aku duduk di kursi dan ayu duduk
dipangkuanku membelakangiku. kontolku sudah nancep semuanya lagi di
memeknya. Ayu menolehkan kepalanya sehingga aku langsung melumat
bibirnya. Ayu semakin cepat menaik turunkan badannya sambil terus ciuman
dengan liar. Aku gak bosen2nya ngeremes toketnya. Pentilnya yang sudah
keras itu kuplintir2. Gerakannya makin liar saja, ayu makin tak
terkendali menggerakkan badannya, digerakkannya badannya turun naik
sekuat tenaga sehingga kontolku nancep dalem banget. “Om Ayu dah mau
nyampe lagi om, aduh om, enak banget”, erangnya. Tau ayu udah mau
nyampe, aku mengangkat badannya dari pangkuanku sehingga kontolku yang
masih perkasa lepas dari memeknya. “Kok brenti om”, tanyanya protes.
Ayu
kutelentangkan lagi diranjang, aku naiki dia dan kembali kutancepkannya
kontolku kedalam memeknya. Dengan sekali enjot, kontolku sudah ambles
semuanya. Aku mulai mengenjotkan kontolku keluar masuk dengan cepat.
memeknya mulai berkontraksi, mengejan, meremes2 kontolku, tandanya ayu
dah hampir nyampe. Aku makin gencar mengenjotkan kontolku, dan “Om, Ayu
nyampe om, akh”, jeritnya. Akupun merasakan remesan memeknya karena
nyampe. enjotanku makin cepat saja sehingga akhirnya, “Yu…” aku
berteriak menyebut namanya dan pejuku ngecret dengan derasnya di
memeknya. “Om, nikmat banget ya, lagi ya om”, tanyanya. “istirahat dulu
ya Yu, kamu kok gak puas2 si, aku cape juga nih nggelutin kamu”,
jawabku. Aku mencabut kontolku dan terkapar disebelahnya. Tak lama
kemudian aku kembali terlelap karena lemes dan nikmat.
Aku
terbangun, dah ampir tengah hari. kulihat Ayu masi terkapar dengan
lelapnya. Toketnya yang membusung bergerak turun naik seiring dengan
tarikan napasnya. Kkinya pada posisi mengangkang sehingga memeknya
terkuak diantara kerimbunan jembutnya. Memek yang barusan memberikan
kenikmatan tak terhingga bagiku karena jepitan pada kontolku. Memandangi
tubuhnya pada posisi menantang seperti itu, napsuku naik lagi, kontolku
kembali mulai mengeras. Ayu masih terbaring di ranjang. aku mandi
membersihkan diriku, selesai mandi kulihat ayu dah terbangun. “enak
banget tidurnya Yu”. “Ayu cape banget om, om kok mandi gak ajak2 Ayu”.
“Abis
bobonya pules banget, jadi aku gak bangunin kamu. Dah siang ni, mo cari
makan gak, aku laper”. “Ayu juga laper om, mi presidennya dah abis buat
maen tadi pagi, kudu diisi batere baru ni, pasti om masi mau maen ma
Ayu lagi kan”. “Tau aja kamu, dah mandi sana”. “Ayu gak bawa ganti om,
masak pake baju yang semalem”. “Mo pake bajuku, kegedean gak”. Ayu
tubuhnya imut, sehingga kalo pake pakeanku pastinya lah kedodoran. “Gini
deh, abis mandi ya terpaksa kamu pake lagi baju itu.
Aku
anter kamu pulang buat tuker baju, baru kita pergi cari makan”. “Ayu
tapi masi mo disini om”. “Boleh, kamu boleh ja disini selama kamu mau,
tapi kan kamu gak mo pake baju yang semalem”. Ayu segera masuk kamar
mandi membersihkan diri, selesai mandi dia mengenakan pakean yang
semalem, kulihat dalemannya cuma dimasukkan kantong plastik. “Yu om,
buruan, gatel2 ni, pake baju yang esemalem”. Rumah Ayu gak jauh dari
apartmentku. “Om, brentinya jauhan dari rumah ya, ntar keliahatan ma
pembantu lagi Ayu om anter pulang”. Aku berhenti dibawah pohon rindang,
Ayu segera menenteng kantong plastik yang berisi dalemannya menuju
rumahnya. Cukup lama aku menunggunya, dia keluar lagi cuma bercelana
pendek dan memakai tanktop. toketnya yang membusung nampak sangat
menonjol. Aku dah pengen menggemasi toketnya itu. “Kamu tu seksi sekali
deh Yu, pake apa aja tetep aja seksi dan cantik”. “Kalo gak pake apa2?”
“Wah lebi lagi, merangsang. Kamu mo makan apa?”. “Terserah om aja, abis
makan Ayu om makan lagi kan”. “So pasti lah, kam kata kamu kita mo isis
bensin buat ronde berikutnya”.wine4d dot com
aku
menuju ke mal yang terdekat dari tempat itu. Kit puter2 saja disana
mencari makan. “Yu kamu mo aku beliin pakean?” “Gak ah om, pakean Ayu
dah selemari dirumah”. Akhirnya aku mengajak Ayu makan pasta di satu
resto pasta Itali. Ayu doyan banget makan pasta, dia makan semua yang
aku pesan dengan lahapnya. “Wah ngisi bensinnya banyak banget Yu”. “Biar
siap om kerjain lagi”.
Pulang
makan, ayu berbaring diranjang dan aku duduk disebelahnya. “Yu, aku dah
napsu lagi liat badan kamu”, kataku. Langsung Ayu melirik daerah
kontolku, kelihatan sekali sudah mulai ngaceng karena kelihatan
menggelembung. Aku mengelus2 punggungnya, terus tanganku pindah mengelus
pahanya, merayap makin dalam sehingga menggosok memeknya dari luar
celana pendeknya. “Gak berasa om, lepasin dong pakean Ayu”. Aku membuka
kancing celana pendeknya dan kulorotkan, Ayu membantu dengan mengangkat
pantatnya keatas.
Ayu
mengangkangkan pahanya sehingga jariku menggosok2 belahan memeknya dari
luar cd. “Ssh om”, erangnya. terus saja aku mengelus belahan memeknya
dari luar cd nya. Aku mulai menjilati pahanya, jilatanku perlahan
menjalar ketengah. Ayu hanya dapat mencengkram sprei ketika merasakan
lidahku yang tebal dan kasar itu menyusup ke pinggir cd nya yang
kusingkirkan dengan jari, lalu menyentuh bibir memeknya. Bukan hanya
bibir memeknya yang kujilati, tapi lidahku juga masuk ke liang memeknya.
Aku terus mengelus paha dan pantatnya mempercepat naiknya napsunya.
Sesaat kemudian, aku melepas cd nya. Kembali terpampang dengan jelas
.memeknya yang sudah tidak tertutup apa-apa lagi. Aku mendekap tubuhnya
dari belakang dalam posisi berbaring menyamping.
Dengan
lembut aku membelai permukaannya yang ditumbuhi jembut yang lebat.
Sementara tanganku yang satunya mulai naik ke toketnya, menyusup ke
dalam tanktopnya, kemudian kebalik branya kemudian meremas toketnya
dengan gemas. “Yu, toket kamu besar dan keras. Jembut kamu lebat sekali,
gak heran napsu kamu besar ya” kataku dekat telinganya sehingga deru
nafasku menggelitik. Ayu hanya terdiam dan meresapi dalam-dalam
elusan-elusan pada daerah sensitifnya. Aku makin getol, jari-jariku kini
bukan hanya mengelus memeknya tapi juga mulai mengorek-ngoreknya,
tanktop dan branya dah kulepas sehingga aku dapat melihat jelas toketnya
dengan pentil yang sudah mengeras. Tak lama kemudian cd nya pun
menyusul kulepaskan, ayu dah tlanjang bulet siap menampung kontolku lagi
didalem memeknya. Ayu merasakan ****** keras di balik celanaku yang
kugesek-gesek pada pantatnya.
Aku
sangat bernafsu melihat toketnya yang montok itu, aku meremas-remas dan
terkadang memilin-milin pentilnya. Ketika aku menciumi lehernya,
nafasku sudah memburu, bulu kuduknya merinding waktu lidahku menyapu
kulit lehernya disertai kecupan. Ayu hanya bisa meresponnya dengan
mendesah dan merintih, bahkan menjerit pendek waktu remasanku pada
toketnya mengencang atau jariku mengebor memeknya lebih dalam. Kecupanku
bergerak naik menuju mulutnya meninggalkan jejak berupa air liur dan
bekas gigitan di permukaan kulit yang dilalui. Bibirku akhirnya bertemu
dengan bibirnya menyumbat erangannya, aku menciuminya dengan gemas. Aku
bergerak lebih cepat dan melumat bibirnya. Mulutnya mulai terbuka
membiarkan lidahku masuk, aku menyapu langit-langit mulutnya dan
menggelitik lidahnya dengan lidahku sehingga lidahnya pun turut beradu
dengan lidahku. Kami larut dalam birahi, aku memainkan lidahku di dalam
mulutnya.
Setelah
puas berciuman, aku melepaskan dekapannya dan melepas pakeanku. Maka
menyembullah kontolku yang sudah ngaceng dari tadi. Ayu tetep saja
melihat takjub pada kontolku yang begitu besar dan berurat, “Om,
Ayubelum pernah melihat ****** sebesar dan sepanjang ****** om”. Ayupun
pelan-pelan meraih kontolku, tangannya tak muat menggenggamnya. “Ayo Yu,
emutin kontolku” kataku. Kubimbing kontolku dalam genggamanku ke
mulutnya. ayu terus memasukkan lebih dalam ke mulutnya lalu mulai
memaju-mundurkan kepalanya. Selain mengemut Ayu mengocok ataupun
memijati biji pelirnya. “Uaahh.. ennakk banget, kamu udah pengalaman
yah” ceracauku menikmati emutannya, sementara tanganku yang bercokol di
toketnya sedang asyik memelintir dan memencet pentilnya. Tangan kananku
tetap saja mempermainkan memek dan itilnya. Ayu menggelinjang gak
karuan, tapi kontolku tetap saja diemutnya. Ayu hanya bisa melenguh
tidak jelas karena mulutnya penuh dengan kontolku yang besar. “Yu, kita
mulai aja ya. Aku udah gak tahan nih pengen menikmati memek kamu lagi”,
kataku.
Baca Juga : Perawan Ku Diambil Adiku Sendiri Saat Aku Tidur
Aku
menelentangkan Ayu, aku mengambil posisi ditengah kangkangannya,
kontolku yang besar dan keras kuarahkan ke memeknya yang sudah makin
basah. Ayu menggeliat2 ketika merasakan betapa besarnya ****** yang
menerobos masuk memeknya pelan2. memeknya berkontraksi kemasukan ******
gede itu. “Yu, memek kamu peret banget”, kataku sambil terus menekan
masuk kontolku pelan2. “abis ****** om besar sekali. Memek Ayu baru
sekarang kemasukan yang sebesar ****** om, masukin terus om, nikmaat
banget deh rasanya”, jawabnya sambil terus menggeliat. Setengah kontolku
telah masuk. Dan satu sentakan berikutnya, seluruh kontolku telah ada
di dalam memeknya. Ayu hanya memejamkan mata dan menengadahkan muka saja
karena sedang mengalami kenikmatan tiada tara. Aku mulai mengenjotkan
kontolku keluar masuk dengan pelan, makin lama makin cepat karena
enjotannya makin lancar.
Terasa
memeknya mengencang meremas kontolku, nikmat banget deh. Tangankua
mulai bergerilya ke arah toketnya. toketnya kuremas perlahan, seirama
dengan enjotan kontolku di memeknya. Ayu hanya menoleh ke kanan dan ke
kiri, Pinggulnya mengikuti goyangan pinggulku. kontolku terus saja
kukeluar masukkan mengisi seluruh relung memeknya. Sambil mengenjotkan
kontolku, aku mengemut pentilnya yang keras dengan lembut.Kumainkan
pentil kanan dengan lidahku, namun seluruh permukaan bibirku membentuk
huruf O dan melekat di toketnya. Ini semua membuat ayu mendesah lepas,
tak tertahan lagi. Aku mulai mempercepat enjotannya.
Ayu
makin sering menegang, dan merintih, “Ah… ah…” Dalam enjotannya yang
begitu cepat dan intens, ayu menjambak rambutku, “Aaahhh om, Ayu
nyampee,” lenguhan panjang dan dalam keluar dari mulutnya. Ayu udah
nyampe. Tangannya yang menjambak rambutku itu pun terkulai lemas. Aku
makin intens mengenjotkan kontolku. Bibirnya yang tak bisa menutup
karena menahan kenikmatan itu pun kulumat, dan ayu membalasnya dengan
lumatan juga. Kami saling berpagut mesra sambil bergoyang. Tangan
kananku tetap berada ditoketnya, meremas-remas, dan sesekali
mempermainkan pentilnya. Terasa memeknya mencengkeram ****** gedeku.
“Uhhh,” aku mengejang. Satu pelukan erat, dan sentakan keras, kontolku
menghujam keras ke dalam memeknya, mengiringi muncratnya pejuku. Tepat
saat itu juga ayu memelukku erat sekali, mengejang, dan menjerit,
“Aahhh”. Kemudian pelukannya melemas. Ayu nyampe untuk kedua kalinya,
namun kali ini berbarengan dengan ngecretnya pejuku.wine4d dot com
Setelah
dengusan napas mereda, aku mencabut kontolku dari memeknya dan terkapar
disebelahnya. “om, ****** om lemes aja udah gede, gak heran kalo
ngaceng jadi gede banget. Bener kata temen Ayu, makin gede ****** yang
masuk, makin nikmat rasanya”, katanya. “memangnya ****** cowok kamu
kecil ya Yu”, tanyanya. “Gede sih om, tapi gak segede ****** om, tapi
nikmat banget deh”, jawabnya sambil menguap. Tak lama kemudian ayu
kembali terlelap. Ayu terbangun karena hpnya bunyi, sms dari Ana
rupanya, ngingetin kalo mereka akan kumpul malem ini untuk blajar
bersama. “Dari sapa Yu”. “Ana om, ngingetin buat blajar bersama di
tempat Ana malem ini. Udahan deh nikmatnya ya om, kapan Ayu ngerasain
nikmat kaya gini lagi om”. “Kapan aja kamu mau, aku siap kok Yu, aku
juga nikmat banget deh ngentotin kamu. Kamu yang paling nikmat dari
semua abg yang pernah aku entotin”.
Ayu
bangkit dari ranjang menuju kamar mandi. Gak lama kemudian dia sudah
keluar dari kamar mandi dan giliranku untuk membersihkan diri. Setelah
rapi berpakaian, aku mengantarkan Ayu kembali ke rumahnya, Ayu mengambil
buku2 yang diperlukan untuk belajar bersama, aku mengantarkannya ke
tempat Ana. “Om, nanti jam 9an jemput Ayu lagi ya, Ayu masi pengen
ngerasain nikmat ma om lagi, bole ya om”. Wah hebat banget ni akak, gak
ada puasnya. “Ya deh, nanti aku tunggu kamu disini ya, aku sms kamu deh
kalo dah sampe”. “Nanti Ayu sms om juga deh kalo dah mo selesai
blajarnya, biar om gak nunggu kelamaan. Kalo dah malem kan jalannya gak
macet om ke tempat Ana”.
Jam
9, aku dah standbye deket tempatnya ana, ayu dah sms aku beberapa waktu
yang lalu ngasi tau bahwa dia dah selesai blajarnya. Aku mengajak ayu
ke pantai, menikmati udara laut yang segar. Bosen kalo ditempatku terus.
“Kamu dah makan Yu”. “Udah om, om dah makan”. “Ya udah dong sayang”.
“Ih om mulai deh nggombalin Ayu, pake sayang2an segala. Kok kita kesini
si om, Ayu kan pengen ngerasain nikmat lagi ma om”. “Bosen ditempatku
terus Yu, kita ke motel aja yuk, deket sini ada kok”. Aku langsung
mengrahkan mobil menuju ke motel. Mobil masuk garasi dan petugas menutup
rolling doornya. Aku menggandeng Ayu naik ke lantai 2.
Gak
lama kemudian petugas menagih biaya kamar, aku membereskannya. Ayu
heran melihay banyaknya kaca sekeliling ruang dan dilangit2. “Buat apa
kaca sebanyak ini om”. “Kan sensasinya beda Yu, lagi maen sembari
melihat kita yang lagi maen”. Ayu membuka pakaiannya dan hanya
mengenakan daleman yang tipis berbaring diranjang, akupun segera melepas
pakaianku meninggalkan cd nya saja dan berbaring disebelahnya. kemudian
aku mulai meremas-remas pantatnya dengan gemas. setelah itu tanganku
mulai menyusup ke dalam cdnya dan meremas kembali pantatnya dari dalam.
Kemudian, aku mengangkat satu kakinya dan menahannya selagi tanganku
satunya meraih memeknya.
“Ohh..
om,” rintihnya. Jariku dengan lincah menggosok-gosok lubang memeknya
yang mulai basah. Nafasnya juga mulai cepat dan berat. Aku membuka cdnya
dan membuka lebar-lebar pahanya sehingga memeknya terpampang lebar
untuk dijelajahi oleh tanganku. dengan sigap tanganku kembali meraih
memeknya dan meremasnya. Aku menjilati telinganya ketika tanganku mulai
bermain diitilnya. Napsunya sudah tak tertahankan lagi. Ayu mulai
mendesah-desah tak keruan. Jilatan maut di telinganya menambah nafsunya.
Aku terus menekan-nekan itilnya dari atas ke bawah. ayu meracau tak
karuan. “Ahh.. Shh.. om” desahnya bernafsu. Jariku dengan lihai
mengggosok-gosok dan menekan itilnya dengan berirama. desahannya berubah
menjadi rintihan kenikmatan.
Tak
sampai 15 menit kemudian, ayu nyampe. “om, nikmat banget, belum dientot
saja sudah nikmat,” desahnya, tangannya meremas tanganku yang sedang
bermain di itilnya dengan bernafsu. Aku merentangkan kedua pahanya.
Kujilat bibir memeknya, rasa menggelitik yang luar biasa menyerang tubuh
Ayu. Jilatanku menjalar ke itilnya, kugigit lembut itilnya yang kian
merangsang napsunya. Ayu melenguh keras disertai jeritan-jeritan
kenikmatan yang seakan menyuruh aku untuk terus dan tak berhenti.
Melihat reaksinya, aku terus menggesekan jariku di liang memeknya yang
sudah membanjir. Tak kuasa menahan nikmat, ayu pun mendesah keras
terus-menerus. Ayu meracau tidak beraturan. Kemudian memeknya
mengeluarkan cairan deras bening, ayu nyampe untuk kedua kalinya. “om,
ooh”, lenguhnya.wine4d dot com
Aku
membuka branya dan meremas toketnya dengan sangat keras. Ayu melenguh
sakit, kemudian pentilnya yang menjadi sasaran berikutnya, kupilin dan
kucubit pelan. Napsunya kembali berkobar, memeknya kembali membasah,
“om, entotin Ayu sekarang, Ayu udah napsu banget om”, erangnya. Akupun
mencopot cdku, ****** besarku sudah ngaceng berat mengangguk2. Aku
menggesekkan kepala kontolku ke bibir memeknya yang sudah basah. Ayu
merasakan sensasi lebih daripada jilatan lidahku di memeknya sebelumnya
hingga Ayu merintih keras saking nikmatnya. “Ahh! om.. Ohh.. Entotin
Ayu” racaunya. Dengan perlahan aku memasukkan kepala ****** ke dalam
memeknya, segera aku menyodok-nyodok kontolku dengan kuat dan keras di
memeknya. Rasanya nikmat sekali. Aku mendesah terus-menerus karena
kerapatan dan betapa enaknya memeknya. kontolku yang panjang dan besar
terasa menyodok bagian terdalam memeknya hingga membuatnya nyampe lagi.
“om, Ayu nyampe om, aakh nikmatnya”, erangnya.
Kemudian
aku membalikkan badannya yang telah lemas dan menusukkan kontolku ke
dalam memeknya dari belakang. Posisi doggie ini lebih nikmat karena
terasa lebih menggosok dinding memeknya yang masih sensitif. Akhirnya
setelah menggenjotnya selama setengah jam, aku ngecret didalam memeknya.
Pejuku terasa dengan kuat menyemprot dinding memeknya. aku
menjerit-jerit nikmat dan badanku mengejang-ngejang. Aku dengan kuat
meremas toketnya dan menarik-narik pentilnya. Setelah reda, aku
berbaring di sebelahnya dan menjilati pentilnya. Pentilnya kusedot-sedot
dengan gemas. Aku ingin membuatnya nyampe lagi. Tanganku kembali
menjelajahi memeknya, namun kali ini jariku masuk ke dalam memeknya. Aku
menekan-nekan dinding memeknya. Ketika sampai pada suatu titik,
badannya mengejang nikmat dan aku kembali menggosok-gosok daerah rawan
itu dan menekannya terus menerus. itulah G-Spot. Ayu tidak bertahan lama
dan akhirnya nyampe lagi untuk kesekian kalinya. Badannya mengejang dan
memeknya kembali berlendir. “om nikmat banget deh malem ini”, katanya.
“Masi mo lagi kan sayang”. “Kalo om masi kuat ya mau aja”.
Aku
mencium bibirnya. ayu menyambut ciumankua dengan napsu juga, bukan cuma
bibir yang main, lidah dan ludah pun saling belit dan campur baur
dengan liarnya. Sebelah kakinya ngelingker di pinggulku supaya lebih
mepet lagi. Tanganku mulai main, menjalari pahanya. Tanganku terus
menjalar sampai menyentuh celah di pangkal pahanya. memeknya
kugelitik-gelitik. Ayu menggelepar merasakan jari-jariku yang nakal.
Bibir kulepas dari bibirnya. “Hmmhhh…enak, om.” jeritnya. jari-jariku
tambah nakal, menusuk lubang memeknya yang sudah berlendir dan
mengocoknya. Ayu tambah menjerit-jerit. “om…hhh…masukkin ****** om, Ayu
udah nggak tahan..hhhh…hhh…” Aku segera memposisikan diatasmya yang
sudah telentang mengangkang. kontolku ditancapkan ke memeknya, ayu
melenguh keenakan, “om ****** om nikmat banget deh”. ****** kudorong
lagi sampai mentok.
“Om..oohhh..nikmatnya”
jeritnya. ****** kukocok keluar masuk memeknya. ayu mulai
mengejang-ngejang lagi dan bibirnya tak henti-henti menyuarakan
kenikmatan. Kurang lebih dua puluh menitan akhirnya aku ngecret. Ugh,
rasanya enak bener. pejuku berhamburan keluar, bermuncratan dan
menembak-nembak didalam memeknya. Ayu sendiri sudah beberapa kali nyampe
sampe memeknya mengejang-ngejang keenakan. Lendir dari memeknya
membanjir…meleber di paha, betis dan pantatnya. Ayu menggeletak lemas.
Aku dan dia sama-sama mandi keringat.
Nafasnya
terengah-engah tak beraturan. dia merebahkan badannya di sampingku.
“Om, dah waktunya pulang, sedih ya, tapi Ayu besok mesti sekolah lagi,
pengen nangis deh om”. “Jangan nangis sayang, masi banyak waktu laen kok
buat kita berdua”, aku menenangkan diri. Setelah bebersih, kita
meninggalkan motel dan aku mengantarkan Ayu pulang. Luar biasa hari ini,
lemes rasanya aku nggelutin Ayu seharian, tapi nikmatnya top markotop.
0 komentar:
Posting Komentar