Setelah kepergian Pak Ari aku jadi begitu murahan. Aku mencari dan terus mencari penggantinya. Aku lalu membuat sebuah facebook gay. Facebook pribadi untuk mencari seseorang diluar sana. Tak disangka, banyak sekali ternyata kaum gay didunia ini. Waktu itu, aku berkenalan dengan sebut saja Rafi di facebook. Kami janjian dan bertemu disuatu tempat.
Pertemuan pertama kami berlangsung cukup singkat. Namun, sepertinya dia menyukaiku. Besoknya kami kembali bertemu. Bahkan kami berencana untuk melakukan hubungan seks disebuah wisma. Rafi anaknya baik, dia tak terlalu tampan dan tak terlalu jelek. Tapi, jujur saja aku tak memiliki perasaan apa-apa padanya. Aku bergerak hanya berdasarkan nafsu saat itu.
Hari itupun tiba. Kami menyewa sebuah kamar diwisma dan melakukan hubungan seks. Rafi adalah orang kedua yang pernah berhubungan seks denganku. Kami melakukan ciuman yang hebat. Aku baru kali ini melakukan ciuman begitu lama dengan seseorang. Rafi juga begitu agresif, sia menjilat seluruh tubuhku dengan lidahnya yang panas. Aku hanya diam membiarkan ia menjamah dan mempermainkan tubuhku. Ia benar-benar suka melakukan hubungan seks denganku. Bahkan ia juga membawa kondom. Aku tak tahu harus berbuat apa.
Baca Juga : Aplikasi Hp yang Bisa Melihat Manusia Tanpa Busana Alias Bugil.
Karena aku tak memiliki hasrat melakukan hubungan seks padanya. Aku melakukan ini untuk kepuasanku sekaligus pelampiasanku bahwa aku bisa tanpa Pak Ari.aku tak mengerti dengan itu semua. Rafi menyepong kontolku. Aku merasakan sensasi luar biasa. Kutarik dan kujambak rambutnya. Namun, anehnya aku tak ingin ejakulasi. Aku memang tak memiliki nafsu pada Rafi. Aku menyudahi seks oral. Dan aku berniat untuk mengentotnya. Aku mengambil kondom yang sudah disiapkan Rafi. Rafi dengan sigap memasang posisi. Ia mengangkang untuk memudahkan aku memasukkan kontolku kelubang pantatnya. Aku lalu mengarahkan kontolku kelubang pantatnya. Dan langsung saja kutancapkan kontolku kelubang pantatnya. Dia tampak kesakitan. Jujur dalam posisi ini juga aku tak bernafsu padanya.namun, aku terus mengentotnya. Ini pertama kalinya aku memasukkan kontolku dilubang pantat orang lain. Aku terus menggenjotnya.
Karena aku tak memiliki hasrat melakukan hubungan seks padanya. Aku melakukan ini untuk kepuasanku sekaligus pelampiasanku bahwa aku bisa tanpa Pak Ari.aku tak mengerti dengan itu semua. Rafi menyepong kontolku. Aku merasakan sensasi luar biasa. Kutarik dan kujambak rambutnya. Namun, anehnya aku tak ingin ejakulasi. Aku memang tak memiliki nafsu pada Rafi. Aku menyudahi seks oral. Dan aku berniat untuk mengentotnya. Aku mengambil kondom yang sudah disiapkan Rafi. Rafi dengan sigap memasang posisi. Ia mengangkang untuk memudahkan aku memasukkan kontolku kelubang pantatnya. Aku lalu mengarahkan kontolku kelubang pantatnya. Dan langsung saja kutancapkan kontolku kelubang pantatnya. Dia tampak kesakitan. Jujur dalam posisi ini juga aku tak bernafsu padanya.namun, aku terus mengentotnya. Ini pertama kalinya aku memasukkan kontolku dilubang pantat orang lain. Aku terus menggenjotnya.
Rafi tampak menikmati permainanku. Namun, aku tidak. Beberapa kali, kontolku mengecil. Namun, aku berusaha agar tetap tegang. Puas menyodok lubang pantatnya, aku meminta dia untuk mengoral kontolku. Karena aku belum ejakulasi. Diapun menyepong kontolku. Dia cukup lihai, sepertinya dia sudah sering melakukan hubungan seks.
Baca Juga : 7 Fakta dan cerita unik tentang Bercinta
Waktu ku sodok juga demikian. Kontolku begitu mudah masuk. Dan akhirnya akupun ejakulasi. Aku memuntahkan maniku di mulutnya. Dia sepertinya tak mempermasalahkannya. Aku kelelahan. Dia sendiri juga ejakulasi dengan bantuan kocokan dan sepongan dariku juga.
Baca Juga : Perawan Ku Diambil Adiku Sendiri Saat Aku Tidur
Waktu ku sodok juga demikian. Kontolku begitu mudah masuk. Dan akhirnya akupun ejakulasi. Aku memuntahkan maniku di mulutnya. Dia sepertinya tak mempermasalahkannya. Aku kelelahan. Dia sendiri juga ejakulasi dengan bantuan kocokan dan sepongan dariku juga.
Kami kelelahan dan tertidur hingga pagi. Paginya kami pulang. Setelah melakukan hubungan seks, kami jadi sering berkomunikasi. Tapi, tetap aku tak memiliki perasaan apapun padanya. Namun, ada satu hal yang tak kusuka dari dia, dia selalu menghubungiku setiap waktu. Tak siang, malam, sore. Aku tentu saja tak selalu memiliki waktu meladeninya. Akhirnya aku juga meninggalkannya. Dia berusaha mempertahankan aku, namun aku menolak. aku juga berusaha mencari kesalahannya. Alhasil, aku berhasil menjauh datinya. Namun, aku hanya sekali melakukan hubungan seks dengannya.
0 komentar:
Posting Komentar