Cerita Sex Terbaru Gio Memek Basah Yang Aku Nikmati – Kami kenal saat kuliah. Saya menjalin hubungan dengan pasangan sudah 2 taon 5 bulan. Saya memang sudah pernah pacaran sebelumnya, tapi tidak ada kontak fisik. Awal jadian saya juga gak suka2 amat sama pasangan. Berhubung dy bilang pengen serius, buat jadi calon istri, ya saya terima cintanya. Sebagai bukti dy serius, dua minggu jadian, dy mengajak saya ke rumahnya, untuk dikenalkan pada orang tuanya. Saat itu saya baru tau bahwa pasangan saya tinggal sendiri di sebelah rumah orang tuanya. Setelah ngobrol dengan orang tuanya, dy mengajak saya ke rumahnya. Di rumahnya, kami nonton tv bareng sambil sesekali berpandangan dan pegang tangan saya. Sebatas itu aja.
Tepat satu bulan jadian, dy mulai genit, saat pertama kali ke rumah saya. Dy mulai berani mencium pipi saya. ‘Sepi, gk ada yang liat, nyantai aja,’ bisiknya. ‘Pipimu empuk, wangi,‘ tambahnya. Kaget juga, tiba2 dy berani mencium saya.
Dua bulan jadian dy mengajak saya ke rumahnya lagi. Pemikiran saya polos, saya kira kami hanya ngobrol2 di rumahnya, seperti saat pertama kali ke rumahnya. Ternyata ketika ke dua kali saya kerumahnya, dy mulai berani meluk sambil mencium pipi. Saya menolaknya. Malu, tapi pelukannya makin erat. Akhirnya saya pasrah, dipeluk dan dicium. Setelah kejadian itu, sikap dy masih biasa saja bila bertemu saya di tempat umum.
Tiga bulan jadian, ada acara syukuran ulang tahunnya. Ketika sampai rumah, dy langsung mencium pipi saya. Setelah undangan pulang, dy mulai ngajak sayang2n. Saya masih malu2, tapi menikmatinya. Dy minta pegang payudara, tapi saya tolak.
Setelah kejadian itu, dy tidak sungkan lagi meluk saya di tempat umum. Saya kan malu dilihatin orang. Masak pelukan di tempat umum. Saya bilang sama dy, saya gak mau dipeluk dan dicium di tempat umum. Dy bilang kalau ketemu cuma ngobrol, ya gak enak, gak puas. Akhirnya kami sepakat hanya boleh meluk dan nyium ditempat yang sepi. Saat situsi mendukung, dy sering meluk dan mencium pipi saya.
Suatu hari, hampir enam bulan jadian, dy mengajak saya maen ke rumah saudaranya di luar kota. Awalnya dy hanya meluk dan nyium pipi. Tiba-tiba dy menempelkan bibirnya di bibir saya. Sudah nempel, tapi kami belum berciuman. Saya menolaknya. Saya marah minta putus. Dy janji gak ngulangin untuk nyium bibir saya. Dy hanya minta meluk dan nyium pipi.
Saat situsi mendukung, peluk dan nyium pipi masih sering kami lakukan, meski tidak selama dirumahnya. Satu taon jadian, saat kami berdua, tiba-tiba dy mencium bibir saya. Saya benggong gak bisa ngomong (maklum ciuman pertama). Kami berpelukan dan berciuman berkali-kali. Dy mulai meraba bh gitu.
Setelah satu taon jadian sampai sekarang, bila situasi mendukung, kami jadi sering melakukannya. Pelukan, ciuman, dan tangannya jalan-jalan di tubuh saya. Dy menyebut apa yang kami lakukan dengan “kelonan”. Dengan catatan, kami melakukannya dengan keadaan pakaian lengkap.
Saya cukup terbuka dengan orang tua dengan siapa saya sedang menjalin hubungan dan bagaimana sifat pasangan. Ketika kami kuliah, dy sudah bekerja. Namun, dy cukup pelit, kalo pakai motor gak mau isi bensin. Apalagi nonton jelas gak mau bayarin, bayar sendiri2. Sehingga orang tua saya tidak mengizinkan untuk melanjutkan hubungan, takut saya cuma dijadikan teman tidur. Dy pun tau kami tidak dapat restu dari orang tua saya, sedangkan orang tuanya sangat menerima saya. Semenjak satu taon jadian, hubungan kami tidak diperbolehkan oleh orang tua saya. Dari satu taon jadian sampai sekarang, kami pacaran sembunyi-sembunyi.
Baca Juga : Perawan Ku Diambil Adiku Sendiri Saat Aku Tidur
Baca Juga : 7 Fakta dan cerita unik tentang Bercinta
Kami memang tidak pernah melakukan hubungan suami istri. Saya lupa tepatnya, barangkali semenjak saya menikmati apa yang kami lakukan, saya mulai teransang. Saya menyadarinya ketika kami kelonan keluar lendir dari vagina saya. Selama ini, saya kelonan hanya sama dy. Dy juga mengakui dy yang pertama kali menyentuh saya.
Dy sering merajuk ngajak kelonan ke rumahnya. ‘Gak buka baju. masa depan masih panjang. km tu subur, klo disenggol bisa hamil. cuma sayang2an,’ bujuknya. ‘Kamu lho suka, pakai jaim,’ katanya tempo hari. ‘Kalo keseringan kelonan, bisa bosen, kalo uda nikah,’ jawab saya. ‘Ya beda, klo nikah bikin anak, lebih enak,’ elaknya. Belakangan dy jadi pemurah, karena usahanya mulai maju. Tapi, saya belum berani cerita ke orang tua kalo uda balikan dengan dy. Saya jg gak mau menerima apapun darinya. Gak ngasih2 aja, dy berani ngeloni saya. Sekarang saya jadi makin sayang sama dy, mungkin ini efek dari keintiman kami, padahal awalnya saya gak suka2 amat ma dy.
Meski belum ML, saya merasa saya sudah tidak perawan (tidak suci), karena tubuh saya sering dikeloni. Saya binggung harus melanjutkan hubungan ini atau tidak.
0 komentar:
Posting Komentar