Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Djayadi Hanan menilai kubu Prabowo Subianto menjadi pihak paling terkena dampak negatif atas kebohongan Ratna Sarumpaet soal penganiayaan yang menimpanya.
Prabowo dinilai akan kesulitan mendulang suara dari kalangan masyarakat yang belum menentukan pilihan atau undecided voters dan pemilih yang belum ajek mendukung Joko Widodo (Jokowi) atau swing voters.
"Citranya menjadi nengatif. Ini mempersulit Prabowo meraih suara dari mereka yang belum menentukan pilihan," kata Djayadi di kantor SMRC, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (7/10).
Menurut dia selama ini Prabowo dicitrakan sebagai pemimpin yang tegas dan memahami berbagai masalah, khususnya terkait intelijen dan keamanan negara. Prabowo yang termakan dusta Ratna dinilai akan membuat publik, khususnya undecided voters dan swing voters, berpikir ulang untuk memilih Prabowo.
"Selama ini Prabowo dikesankan sebagai pemimpin yang kuat, yang paham betul dengan masalah, mengerti isu-isu intelijen dan keamanan karena dia dari militer. Nah, dengan kasus Ratna ini menimbulkan citra negatif," kata dia.
Namun, kata Djayadi, hal ini tidak akan mempengaruhi perolehan suara Prabowo dari simpatisan militannya. Kasus kebohongan Ratna justru akan lebih menguatkan mereka memilih Prabowo, bahkan membelanya.
"Isu Ratna tidak akan mengakibatkan pemilih Prabowo pergi, malah makin kuat membela," kata dia.
Dalam beberapa bulan ke depan, menurut Djayadi, Prabowo harus mampu memainkan isu-isu yang menjadi kelemahan Jokowi. Misalnya, isu mengenai naiknya nilai tukar dolar yang saat ini tengah menjadi sorotan.
"Langkahnya, memainkan isu lain, seperti isu ekonomi dan isu-isu lain yang bisa menutupi kasus itu," kata dia.
Di sisi lain, kasus kebohongan Ratna juga belum tentu menambah perolehan elektoral Jokowi. Sebab undecided voters dan swing voters masih akan terus menilai dalam waktu yang tersisa jelang pemilihan.
"Ya isu hoaks Ratna juga belum tentu menambah elektoral suara Jokowi, belum tentu. Karena tidak pasti pindah dari Prabowo ke Jokowi," kata dia.
0 komentar:
Posting Komentar