Akibat gempa bermagnitudo 6,6 yang mengguncang Hokkaido, dua orang tewas dan sejumlah rumah ambruk. Tak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan usai gempa yang relatif dangkal tersebut, yang terjadi sekitar 62 kilometer tenggara Sapporo, kota utama di Hokkaido.
Juru bicara pemerintah Yoshihide Suga mengatakan seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (6/9/2018), sekitar 20 ribu personel penyelamat, termasuk polisi dan militer dikerahkan untuk merespons bencana. Sekitar 20 ribu tentara SDF lainnya akan dikerahkan untuk bergabung dalam upaya penyelamatan.
"Kita akan melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan nyawa," kata Perdana Menteri Shinzo Abe usai rapat kabinet darurat.
Suga mengatakan, dua orang tewas akibat gempa, namun dia tidak menyebutkan lebih detail. Media lokal melaporkan, korban tewas termasuk seorang kakek berumur 82 tahun yang terjatuh dari anak tangga di rumahnya saat gempa terjadi. Sekitar 130 orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka ringan.
Pemerintah Jepang belum merilis jumlah orang yang hilang usai gempa dan tanah longsor. Namun media lokal melaporkan, sekitar 40 orang belum ditemukan.
Pejabat-pejabat Jepang mengingatkan bahwa gempa besar bisa kembali terjadi. "Gempa besar sering terjadi, khususnya dalam dua hingga tiga hari (setelah gempa besar pertama)," ujar Toshiyuki Matsumori, kepala monitoring gempa dan tsunami di Badan Meteorologi Jepang.
Matsumori mengingatkan tentang meningkatnya risiko rumah ambruk dan tanah longsor. "Warga harus menaruh perhatian penuh pada aktivitas seismik dan hujan serta tidak pergi ke tempat-tempat berbahaya," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar