Polemik Gugatan Warga Eks Dolly, Risma: Bunuh Saya Biar Selesai
Wali Kota Tri Rismaharini meradang saat mengetahui sebagian warga Dolly-Jarak melakukan class action Rp 270 Miliar ke Pemkot Surabaya. Meski akhirnya gugatan itu ditolak Pengadilan Negeri (PN) karena salah alamat, namun Risma mengaku tidak ikhlas.
Bahkan Risma mengaku siap dibunuh, jika masih ada yang ingin mengusik kawasan eks Lokalisasi Dolly-Jarak agar permasalahan di tempat tersebut cepat selesai.
"Kalau memang mau itu (terus berulah), bunuh saya biar selesai. Tapi saya tidak ikhlas kalau anak-anak Surabaya hancur," ucap Risma dengan nada tinggi usai memberikan kuliah umum di Universitas Surabaya, Jumat (7/9/2018).
Risma sempat menjelaskan salah satu alasan menutup lokalisasi terbesar se-asia tenggara itu demi masa depan anak-anak di tempat tersebut.
"Kalau tahu ceritanya mengerikan sekali, tapi saya tidak ingin cerita itu. Yang sudah ya sudah, ayo kita mulai bersama sama, masalah mari kita selesaikan. Kita harus tahu ada yang harus diselamatkan, karena masa depan bangsa ini, kota ini ada di tangan anak-anak termasuk anak di Dolly," tegasnya.
Risma mengaku tidak ingin namanya dikenang maupun disebut karena dianggap berhasil melakukan penutupan lokalisasi.
Ini bukan untuk saya, tidak perlu ditulis nama Risma apa saya tidak butuh itu, tapi ini untuk anak-anak. Bukan untuk anak-anak di dolly tapi juga untuk anak-anak di Surabaya," tegasnya.
Wali Kota perempuan pertama di Surabaya ini mengungkapkan keinginan anak-anak di Surabaya mempunyai hak dan kesempatan yang sama. Anak-anak juga bisa bersaing dengan bangsa lain. Risma tidak ingin kehilangan generasi penerus karena anak-anak di Surabaya mempunyai masalah.
"Kalau kemudian anak se Surabaya punya masalah, bagaimana kita bisa menang dengan bangsa lain, kita tidak ngomong ini untuk Risma, ngapain. Kalau hanya untuk Risma saja ngapain saya harus sampai patah tulang tanganku. Ini untuk warga Surabaya. Karena anak di Dolly sekolah di tempat lain dan dia akan mempengaruhi anak di tempat lain, kalau kita putus kita hentikan, akan berhenti. Kalau tetap lanjut kita akan loss generation," tegas Risma.
0 komentar:
Posting Komentar