Menurut Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo, korban sebelumnya berlatih bersama rekan-rekannya. Latihan diikuti total 21 murid perguruan.
"Latihan dilakukan Kamis (6/9) malam dipimpin pelatihnya bernama Hanifan," kata Kusworo, Jumat (7/9/2018).
Kusworo menjelaskan kegiatan tersebut merupakan latihan rutin. Saat itu, korban tidak memakai pelindung tubuh.
"Saat itu dilakukan latihan sambung, dan yang bersangkutan (korban), terkena pukulan di ulu hati. Kemudian korban juga tidak menggunakan body protector. Langsung tidak sadarkan diri, dan langsung di bawa ke Puskesmas Sukowono," sambungnya.
Namun dalam perjalanan ke puskesmas, korban meninggal. "Saat perjalanan yang bersangkutan sudah tidak tertolong," ujar Kusworo.
Dalam kegiatan latihan itu, penanggung jawab latihan dan juga sang pelatih masih ada hubungan saudara dengan korban.
"Jadi korban ini umurnya masih 18 tahun, dan pelatihnya adalah pamannya sendiri. Atas insiden itu, kami melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saki, dan masih dilakukan pemeriksaan," jelasnya.
"Keluarga korban menerima kejadian itu sebagai sebuah musibah dan kecelakaan. Tapi kami tetap melakukan lidik karena sudah ada korban jiwa," tegasnya.
0 komentar:
Posting Komentar