Dicap Setengah Kaki Dukung Prabowo, Demokrat Bisa Untung di Pileg 2019
Partai Demokrat dicap main dua kaki dalam politik dukungan di Pemilihan Presiden 2019. Strategi politik ini dinilai wajar untuk kepentingan Demokrat menyelamatkan suara di Pemilu 2019.
Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin mengatakan wajar Demokrat bermain dua kaki karena Pemilu 2019 digelar serentak. Rangkaian pemilihan presiden dan pemilu legislatif digelar bareng pada 17 April 2019.
"Menguntungkan Demokrat karena total di pileg dan aman di pilpres. Justru amankan Demokrat dari keterpurukan. Bagaimanapun ini karena Pemilu 2019 digelar serentak. Kalau abai maka tak bisa lolos ke Senayan," kata Ujang kepada wartawan, Senin malam, 10 September 2018.
Ujang menyebut setiap partai akan mati-matian memperjuangkan lolos ke Senayan pada 2019 meski ada syarat ambang batas kelolosan 4 persen. Bila gagal di pilpres maka tak berpengaruh selama lolos ke parlemen.
"Lolos ke parlemen dulu, partai itu tetap akan dilihat perannya. Ini yang diperjuangkan Demokrat. Mungkin tak hanya Demokrat tapi partai lain juga," jelas Ujang.
Kemudian, ia mengingatkan dalam politik hal yang lumrah bermain dua kaki. Dalam politik yang penting adalah menang dan berkuasa. Ia menganalisis untuk Pilpres 2019 kurang menguntungkan bagi Demokrat pasca kegagalan Agus Harimurti Yudhoyono menjadi cawapres.
"Politik itu mengincar menang lalu berkuasa. Tidak ada yang melarang main politik dua kaki. Demi kenaikan suara di pileg, ya harus all out," ujar Ujang.
Pertemuan SBY-Prabowo Subianto, ada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
AHY batal cawapres
Gagalnya AHY menjadi cawapres dinilai masih menjadi luka bagi Demokrat. Dukungan tak maksimal kepada Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menjadi isu yang mencuat jelang kurang dua pekan penetapan capres dan cawapres oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Sementara ini sepertinya tidak melihat keuntungan jangka pendek bagi Demokrat untuk habis-habisan membela Prabowo pasca batalnya AHY," kata pengamat politik, Rico Marbun.
Rico melihat sikap Demokrat alamiah dalam politik.
"Posisi Jokowi ada di atas Prabowo. Jadi alamiah jika PD mengirim sinyal perkawanan juga dengan Jokowi," tutur Rico yang juga Direktur Eksekutif Lembaga Media Nasional (Median) tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar