WASHINGTON - Kejaksaan Agung Pennsylvania, Amerika Serikat (AS) merilis laporan yang mengungkap kasus pelecehan seks anak oleh lebih dari 300 pendeta gereja di wilayah tersebut. Menurut laporan, skandal asusila dengan korban mencapai lebih dari 1.000 anak itu ditutup-tutupi pihak Vatikan.
Laporan dirilis hari Selasa waktu AS. Kejaksaan Agung setempat mengatakan, pihaknya yakin jumlah nyata anak-anak yang dilecehkan bisa mencapai ribuan karena beberapa catatan hilang dan korban takut untuk melapor. Laporan itu mengatakan lebih dari 300 pendeta melakukan pelecehan seks selama beberapa dekade, dimulai pada pertengahan 1950-an.
Jaksa Agung Pennsylvania Josh Shapiro mengatakan penyelidikan dua tahun menemukan penutupan sistematis oleh pejabat gereja senior di Pennsylvania dan oleh Vatikan.
"Penyembunyian itu canggih. Dan selama ini, secara mengejutkan, pimpinan gereja menyimpan catatan tentang pelecehan dan menyembunyikan. Dokumen-dokumen ini, dari keuskupan 'Arsip Rahasia sendiri', membentuk tulang punggung penyelidikan ini," katanya dalam konferensi pers di kota Harrisburg.
Baca Juga : Gadis Kampung Tertipu & Akhirnya Hilang Keperlawanan
Baca Juga : Artis Indonesia yang Berhasil Di Rekam Bermain Cinta
Baca Juga : Cerita Misteri Aneh Rumah Bordil Super Mewah Di Indonesia
Baca Juga : Artis Indonesia yang Berhasil Di Rekam Bermain Cinta
Baca Juga : Cerita Misteri Aneh Rumah Bordil Super Mewah Di Indonesia
WASHINGTON - Kejaksaan Agung Pennsylvania, Amerika Serikat (AS) merilis laporan yang mengungkap kasus pelecehan seks anak oleh lebih dari 300 pendeta gereja di wilayah tersebut. Menurut laporan, skandal asusila dengan korban mencapai lebih dari 1.000 anak itu ditutup-tutupi pihak Vatikan.
Laporan dirilis hari Selasa waktu AS. Kejaksaan Agung setempat mengatakan, pihaknya yakin jumlah nyata anak-anak yang dilecehkan bisa mencapai ribuan karena beberapa catatan hilang dan korban takut untuk melapor. Laporan itu mengatakan lebih dari 300 pendeta melakukan pelecehan seks selama beberapa dekade, dimulai pada pertengahan 1950-an.
Jaksa Agung Pennsylvania Josh Shapiro mengatakan penyelidikan dua tahun menemukan penutupan sistematis oleh pejabat gereja senior di Pennsylvania dan oleh Vatikan.
"Penyembunyian itu canggih. Dan selama ini, secara mengejutkan, pimpinan gereja menyimpan catatan tentang pelecehan dan menyembunyikan. Dokumen-dokumen ini, dari keuskupan 'Arsip Rahasia sendiri', membentuk tulang punggung penyelidikan ini," katanya dalam konferensi pers di kota Harrisburg.
Menjelang rilis laporan itu, mantan uskup Pittsburgh yang kini memimpin Keuskupan Agung Washington, Donald Wuerl, mengatakan kepada CBS bahwa gereja berusaha untuk melepaskan diri dari para imam yang kejam. Menurutnya, laporan itu akan membenarkan reformasi yang dia dukung pada tahun 2002 untuk efek itu.
"Kami sangat, sangat menyesal ini terjadi. Dan itulah mengapa kami telah mengambil langkah-langkah untuk melihat bahwa itu tidak berlanjut," kata Kardinal Donald Wuerl pada hari Selasa, yang dilnsir Rabu (15/8/2018).
Baca Juga : Kumpulan Wanita Seksi, Montok yang lagi Hits Di Indonesia
Baca Juga : Cristiano Ronaldo Memiliki Banyak Wanita Seksi Di Dalam Rumah
Baca Juga : Aplikasi Hp yang Bisa Melihat Manusia Tanpa Busana Alias Bugil
Baca Juga : Cristiano Ronaldo Memiliki Banyak Wanita Seksi Di Dalam Rumah
Baca Juga : Aplikasi Hp yang Bisa Melihat Manusia Tanpa Busana Alias Bugil
"Saya tidak yakin bahwa ada cara apa pun yang Anda dapat menjamin bahwa tidak akan pernah ada kegagalan dalam kehidupan pendeta yang pergi ke masa depan," kata Wuerl. "Anda tidak bisa melakukan lebih dari sekadar memberikan yang terbaik untuk mencoba memberantas masalah."
Setelah Wuerl menjadi uskup agung di Washington pada 2007, keuskupannya setuju untuk membayar USD1,25 juta sebagai uang penyelesaian dengan 35 orang yang selamat dari pelecehan.
Pihak Vatikan yang ikut disebut menutup-nutupi skandal pelecehan seks ratusan imam gereja di Pennsyilvania, AS tersebut hingga saat ini belum berkomentar.
|
0 komentar:
Posting Komentar