Pro-Jokowi: Obor Mati Dipolitisir, Kubu Prabowo Gagap
Kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin menyesalkan politisasi matinya obor Asian Games yang dibawa Presiden Jokowi kemarin. Peristiwa tersebut banyak dijadikan meme dan diviralkan oleh kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di media sosial.
"Soal obor yang dibesar-besarkan wujud nyata kegagapan kubu Prabowo terhadap kenyataan Jokowi sangat kuat secara politik," ujar Sekjen PSI Raja Juli Antoni dalam perbincangan dengan Wartawan, Sabtu (18/8/2018).
Dengan menyoroti hal-hal di luar kinerja, kubu Prabowo dinilai kehabisan ide mengkritik Jokowi. Menurut pria yang akrab disapa Toni ini, para pendukung Prabowo tak bisa menemukan kejelekan kinerja Jokowi dalam 4 tahun masa pemerintahannya.
Sulit ditemukan ruang rasional untuk mengkritisi kerja Jokowi," tuturnya.
Toni pun berharap hajatan Asian Games 2018 di Indonesia tidak dijadikan akomodasi politik praktis. Menurutnya, masyarakatlah yang akan dirugikan bila pendidikan politik yang diperlihatkan tidak sesuai dengan norma dan moral.
"Saya berharap politik kita rasional. Ini yang tidak ada di tubuh tim Prabowo. Mereka terlibat mistis dan tahayul politik. Menghubungkan kejadian alam abstrak dengan realitas politik yang nyata," sebut Toni.
Kasihan rakyat yang disuguhkan menu politik irasional setiap hari," imbuhnya.
Mati obor Asian Games yang dibawa Jokowi pada Jumat (17/8) kemarin, disebut Toni, merupakan hal teknis biasa. Ia menilai tidak ada unsur politik dalam hal tersebut.
"Iya. Itu kejadian biasa. Soal teknis yang gampang dievaluasi, sayang dibesar-besarkan. Dihubungkan dengan politik," kata Toni.
Dia mengaku menemukan banyak akun yang mempolitisasi matinya obor yang dibawa Jokowi itu. Sejumlah pendukung Prabowo mencuit sindiran soal matinya obor yang dibawa Jokowi dikaitkan dengan #2019gantipresiden. Itu menjadi viral di medsos.
"Video itu dipakaikan hashtag 2019 ganti presiden," ucapnya.
Toni juga mengirimkan screenshot sejumlah akun media sosial yang memviralkan kejadian obor mati itu. Salah satunya akun Twitter politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand me-retweet berita soal api obor Asian Games yang sempat mati ketika dibawa Jokowi. Ia juga me-mention soal gempa Lombok, NTB.
"Di NTB dibentak petir, di Jakarta Api obor yang seharusnya tak boleh dan tak pernah mati, ehhh kali ini mati di tangannya. Pak Jokowi semoga sehat selalu, agar pergantian Presiden nanti lancar dan berjalan baik," cuit Ferdinand.
Sementara itu, menurut Wasekjen PDIP Ahmad Basarah meminta semua pihak rasional. Dia juga menyinggung soal pihak-pihak yang menghubungkan gempa Lombok dengan dukungan Gubernur NTB Tuan Guru Bajang (TGB) untuk Jokowi.
"Nanti gempa di NTB juga karena Pak Jokowi dan TGB. Sudahlah, kita bernegara yang rasional saja," kata Basarah di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (18/8).
Basarah berharap seluruh warga Indonesia ikut menyukseskan pergelaran Asian Games. "Kita sepakati Asian Games agenda bangsa dan nasional. Mari kita sukseskan," imbau Wakil Ketua MPR itu.
Bila ada hal-hal yang masih kurang baik, Basarah meminta seluruh pihak mendorong agar pelaksanaan Asian Games semakin lebih sempurna.
"Jangan dipolitisasi politik praktis. Ada agenda bangsa yang perlu kita jaga dan ada agenda politik yang kita kesampingkan," tutup Basarah.
|
0 komentar:
Posting Komentar