Pesawat Perang Dunia III Tabrak Gunung di Swiss, 30 Tewas 10 Orang Terluka
Sekitar 20 orang tewas setelah sebuah pesawat Perang Dunia II menabrak sisi gunung di Swiss timur. Penyebab dari kecelakaan milik maskapai JU-Air itu sendiri tidak diketahui.
Pesawat jenis Junkers JU-52 HB-HOT membawa 17 penumpang dan tiga awak dalam sebuah penerbangan ketika berangkat pada Sabtu sore. Pesawat tersebut membawa penumpang kembali ke Zurich dari perjalanan dua hari ke Locarno dekat perbatasan selatan Swiss.
Pesawat itu tidak memiliki kotak hitam, dan lokasi kecelakaan yang terpencil membuatnya sulit dari pemantauan radar.
"Berdasarkan situasi di lokasi jatuhnya pesawat kami dapat mengatakan bahwa pesawat tersebut menabrak tanah secara vertikal dengan kecepatan yang relatif tinggi," kata Daniel Knecht dari Swiss Safety Investigation Board.
"Apa yang bisa kita singkirkan pada titik ini adalah bahwa ada tabrakan sebelum kecelakaan itu, tidak dengan pesawat lain atau hambatan lain seperti kabel," imbuhnya seperti dikutip dari laman BBC, Senin (6/8/2018).
Seorang saksi yang berada di lereng gunung pada saat kecelakaan mengatakan kepada surat kabar 20Minutes bahwa pesawat berbalik 180 derajat ke selatan dan jatuh ke tanah seperti batu.
"Dari 20 orang dalam penerbangan itu, 11 orang pria dan sembilan wanita," kata wanita juru bicara polisi Anita Senti pada konferensi pers.
Polisi mengatakan penumpang berusia antara 42 dan 84 tahun dan keluarga dari semua korban, kecuali satu orang, telah dihubungi.
BIRPOKER AGEN POKER, CAPSA, DOMINO Q, ADU Q, BANDAR Q, SAKONG
BIRASIA BANDAR BOLA POKER LIVE CASINO ONLINE TERBAIK TERPERCAYA
ANDROID4D BO TOGEL BONAFIT TERBAIK TERPERCAYA TERJAMIN AMAN
Mayat para korban, 17 dari Swiss dan tiga dari Austria - diyakini sebagai pasangan Austria dan putra mereka - masih dalam pencarian.
Pesawat itu jatuh sekitar 2.540 m (8.333 kaki) di atas permukaan laut, di sisi barat puncak 3.000 m yang disebut Piz Segnas.
Maskapai penerbangan JU-Air mengucapkan turut berduka cita dan telah menyiapkan saluran telepon bantuan untuk kerabat. Maskapai itu juga telah menangguhkan semua penerbangan sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Maskapai JU-Air menjalankan tur tamasya di skuadron pesawat vintage buatan Jerman dari lapangan udara militer Dübendorf dekat Zurich.
CEO perusahaan Kurt Waldmeier mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa pesawat telah menjalani pemeriksaan pemeliharaan pada bulan Juli.
Dalam kecelakaan lain pada hari Sabtu, sebuah keluarga dengan empat orang termasuk dua anak muda tewas ketika sebuah pesawat kecil jatuh di Swiss tengah.
0 komentar:
Posting Komentar