Presidium Gerakan Selamatkan Indonesia di Sumatera Selatan, Ade Indra Chaniago, mengaku penolakan itu tidak menyurutkan niat panitia membatalkan diskusi. Bahkan Ade meminta masyarakat yang menolak untuk berdiskusi bersama.
"Termasuk mahasiswaku juga menolak, yang pasti saya ucapkan terima kasih ya. Kita berharap apa yang kita lakukan hari ini adalah untuk mencerdaskan bangsa. Diskusi kami tetap jalan," kata Ade Indra kepada detikcom, Jumat (31/8/2018).
"Ini tradisi intelektual dan apa alasan ini disebut mengganggu Asian Games. Jadi aneh kalau semua kegiatan tidak boleh dilakukan hanya karena Asian Games di sini. Ini agenda nasional organisasi dan sudah jauh hari kami susun," kata Ade.
"Saya sedih juga, apalagi ada penolakan dari mahasiswa saya sendiri. Saya tidak tahu apakah saya yang salah mengajar, apa mereka ini yang salah minum obat," kata dosen ilmu politik ini.
Meskipun penolakan terus mengalir dari 2 hari lalu, Ade mengaku hal itu menjadi semangat bagi panitia. Terlebih ratusan orang siap hadir dalam diskusi bersama Ratna Sarumpaet dan Rocky Gerung tersebut.
"Meskipun ada penolakan, ya tidak ada urusanlah. Mereka punya hak kita telah hormati. Jujur saya sangat terima kasih, jadi saya tak perlu suruh melarang dan mereka sudah larang sendiri. Nanti kan masyarakat tahu sendiri," katanya.
"Meskipun alasannya terlalu didramatisir seperti di film India dan disebut ini akan mengganggu Asian Games, apa urusannya dengan Asian Games. Kita cuma diskusi, bukan ribut-ribut pakai toa ya. Jadi saya malah berharap teman yang menolak ini bisa ikut diskusi," katanya.
Terkait penolakan terhadap kedua tokoh nasional ini yang dikhawatirkan nantinya dapat menimbulkan isu dan perpecahan di Bumi Sriwijaya, Ade mengaku hal itu hanya sebagai alasan.
"Kita juga punya hak dan kebebasan, ada undang-undang yang telah memberikan kebebasan berserikat dan berpendapat. Terus mereka menolak Bu Ratna karena ngetop dengan #2019gantipresiden, ini kan picik cara berpikirnya, bukan alasan. Mereka takut kalah? Ya dewasa sajalah," tegasnya.
Sebelumnya, Aliansi Sipil Palembang dan puluhan mahasiswa menolak Ratna dan Rocky datang ke Kota Palembang. Keduanya diketahui akan menjadi panelis dalam diskusi publik mengusung teman 'Indonesia Bangkit' pada 1 September.
"Palembang ini berbeda dari daerah lain di Indonesia. Di sini masyarakat tentram dan damai. Jangan diperkeruh dengan kehadiran dua tokoh nasional yang kini sedang kontroversial," kata Ketua Aliansi Sipil Palembang, Andreas, kemarin.
0 komentar:
Posting Komentar