Penjahat Kelamin masih keliaran di Depok,Bandung
SN (21), korban pelecehan seksual di Jalan Jengkol, Depok, Jawa Barat, menjalani visum di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (17/7/2018). SN menjadi korban pelecehan seksual saat menjajakan kue di Jalan Jengkol pada Minggu (15/7/2018). Selain disentuh bagian tubuhnya, kepala SN juga dipukul pelaku. "Divisum tadi di bagian kepala dan visum psikis khawatir kenapa-kenapa," ucap SN saat dihubungi.
Polisi terus mendampingi SN. Setelah menjalani visum, SN dibawa polisi ke rumah salah satu terduga pelaku. Ia mengatakan, hal itu untuk memastikan apakah benar terduga tersebut merupakan pelaku pelecehan seksual. "Dan ternyata dia bukan pelakunya," ujarnya. Kemudian, pada malam hari, SN masih mengurus hasil pemeriksaan dan visum di Mapolresta Depok.
Wakapolres Depok AKBP Arif Budiman mengatakan, pihaknya akan mengusut kasus ini. "Kami akan tetap usut," ucap Arif. Sebelumnya, di media sosial viral mengenai mahasiswi di Depok yang menjadi korban pelecehan seksual di jalan tersebut, pada Minggu pagi. Berdasarkan pengakuan korban, ia dilecehkan ketika berjualan donat dan makanan ringan lainnya di gang tersebut. "Saya sudah 15 menit keliling. Nah, pelaku lewat dengan arah berlawanan. Karena jalanannya tidak begitu besar dan saya memegang dua boks yang isinya penuh dengan makanan, saya pun minggir dan memberi dia lewat," kata SN, di Jalan Jengkol, RT 002 RW 005, Senin (16/7/2018).
Sebelum mendekat, kata SN, pria itu melihat tajam ke arahnya. Pria itu berpostur tubuh sedang, berambut agak ikal, dan mengenakan sweater hitam yang ada kupluknya, serta celana panjang hitam. Pelaku mendekati SN kemudian memegang bagian tubuhnya dengan cepat lalu pergi. Namun, kata SN, pelaku kembali lagi dan berpura-pura ingin membeli dagangannya. Saat itu, pelaku mengulangi perbuatannya, bahkan menunjukkan alat kelaminnya kepada SN. Akhirnya, SN memberanikan diri untuk membentak pelaku dan coba melarikan diri.
Saat ia lari, pelaku justru memukul kepalanya dan mengancam akan membunuh SN. "Pas saya lari, dia menepak kepala saya dan dia bilang ke saya 'Aku bunuh kamu'. Saya enggak pedulikan apa kata dia, saya langsung teriak tolong dan berlari," ujar SN. Ia pun ketakutan karena diancam akan dibunuh. SN belum berani untuk berjualan lagi.
0 komentar:
Posting Komentar