Israel dan Palestina " Kapan akan Damai"
Pasukan Israel meluncurkan serangan mematikan di Jalur Gaza pada Jumat (20/7/2018), setelah seorang tentaranya ditembak mati di sepanjang perbatasan. Mereka menggempur 60 situs milik Hamas termasuk pabrik senjata, gudang pesawat tanpa awak, dan ruang operasi militer. Serangan tersebut terjadi sepekan setelah baku tembak antara Israel dan pasukan Hamas di Gaza.
AFP mewartakan, tiga gerilyawan Hamas juga tewas akibat serangan udara yang mengirim bola api meledak ke langit di atas Gaza. Sementara, Israel menyatakan wilayahnya diserang roket.Prajurit itu merupakan warga Israel pertama yang tewas sejak gejolak demonstrasi dan bentrokan di perbatasan pada Maret lalu, yang menewaskan 149 warga Palestina.
Dia juga prajurit Israel pertama yang tewas di sekitar Gaza selama perang berlangsung sejak 2014. Usai gelombang serangan udara mematikan pada Jumat, Hamas mengumumkan gencatan senjata pada Sabtu (21/7/2018). Gencatan senjata mulai berlaku sekitar tengah malam pada Jumat (20/7/2018) untuk mengurangi kekhawatiran terhadap konflik yang lebih meluas.
Di sisi lain, militer Israel menyatakan sebuah tank menembaki titik pengawasan milik Hamas di timur Gaza City pada Sabtu pagi waktu setempat. Serangan tersebut merupakan aksi pembalasan atas upaya penyusupan perbatasan di Gaza utara. Namun, tidak ada laporan mengenai korban cedera dalam serangan itu.
Dengan upaya Mesir dan PBB, kami mencapai kesepakatan untuk kembali ke keadaan tenang antara pendudukan Israel dan faksi Palestina," kata juru bicara Hamas Fawzi Barhoum.Kendati demikian, Israel tidak mengonfirmasi kesepakatan gencatan senjata yang diklaim oleh Hamas.
Yang bisa kami katakan adalah tidak ada insiden atau serangan Israel di Jalur Gaza sejak gelombang udara terakhir pada Jumat malam," kata juru bicara militer Israel. Israel telah memperketat blokade terhadap Gaza untuk menekan Hamas agar menghentikan serangan layang-layang dan balon pembakar.
0 komentar:
Posting Komentar