Film Panas, Cerita Panas, Berita Viral, Artis Seksi, Cewek Montok, Video Montok, Bola, Olahraga, Politik, Peristiwa, Otomotif, Bandar Bola, Terbaik, Agen Poker Teraman, Situs Casino, Togel, Bandar Online Terpercaya

Android4d Bo Togel Bonafit Terbaik Terpercaya Terjamin Aman   Wine4d Bandar Casino Togel Sgp Hk Sydney Australia Terpercaya Terbaik
Birtoto Bandar Togel Hk Sgp Sydney Turkey Teraman Terpercaya   Birtoto2 Togel Wap Terbaik Agen Toto Mesir Singapore Sydney Hk
Rajajp Bandar Togel Agen Togel Online   Diva4d Bandar Togel Situs Togel Agen Togel
kafetoto Bandar Togel Togel Online   Pasang Iklan Anda DISINI
Birasia Bandar Bola, Poker, Casino, Terpercaya Dan Teraman   Birpoker Agen Poker Indonesia Terbaik
Divapoker Agen Poker Online   Flamingo4d Situs Togel Terpercaya

Minggu, 31 Maret 2019

Cerita ngentot 2019 Susu yang begitu memuaskan



Cerita ngentot 2019 Susu yang begitu memuaskan


Dinding rumah mulai agak kusam,tandanya rumah harus segera ada perhatian.Ya plafon juga sudah ada sedikit ada sedikit kerusakan,ya lumyan lama rumah ini berdiri sekitar 5 tahun yang lalu.Suasanya halaman yang dulunya asri oleh bunga warna-warni kini seakan tiada lagi,hanya tertinggal berbagi saja,bunga tulip,melati satu batang,bunga anggrek pemberian tante.Semua itu prediksi ku harus segera di percepat mengingat rumah ku sebagai tempat kost,Penghuninya biar nyaman yang “punya rumah kudu”perhatian juga.Mengingat service itu dimana saja harus baik.

Aku Punya tempat kos-kosan,dengan menjadikan rumah sebagai tempat beristirihat sejenak bagi yang membutuhkan,Tapi dalam yang ku alami aku tidak pernah menduga ada kejadian mengesankan,ini ceritanya,Pertama kali aku mengenalnya adalah saat pulang dari Jakarta, dia adalah siswa sekolah keguruan yang ada di kotaku pada saat itu,dia cantik,manis dan bertubuh mungil dengan kulit putih. Dasar nasibku lagi mujur tak lama berselang dia pindah kost kerumahku jadi mudah bagiku tuk lebih jauh mengenalnya.

Ternyata orangnya supel dan pandai bergaul, sehingga aku tambah berani tuk menyatakan perasaan hatiku, lagi-lagi aku beruntung dia menerima pernyataanku ,ukh bahagianya aku.

Suatu hari aku ada acara keluar kota ,iseng aku mengajaknya pergi,ternyata dia menyambut ajakanku. Sepanjang jalan menuju luar kota kami ngobrol sambil bercanda mesra,kadang tanganku iseng pura –pura tak disengaja menyentuh pahanya mulanya dia menepis tanganku tapi lama kelamaan membiarkan tanganku yang iseng mengelus pahanya yang putih dan gempal,aku memberanikan diri mengelus- elus pahanya sampai kepangkal pahanya . Dia tetap diam bahkan seperti menikmati elusan tanganku.

Aku tarik tanganku dari rok hitamya lalu bertanya padanya boleh nggak aku menyentuh payudaranya yang membukit dibalik baju berwarna pink.mulanya dia menolak ,aku coba merayunya bahwa aku ingin mengelus walau hanya sebentar


Akhirnya dia mengangguk pelan,langsung aja tanganku menyusup kebalik bajunya dan mengusap,mengelus bahkan saat kuremas susunya yang mungil dan kenyal dia hanya mendesah dan menyandarkan kepalanya pada sandaran jok mobil yang kami kendarai.Kupermainkan putting susunya dengan dua jari dia semakin mendesah ,sambil tetap menyetir aku tarik reslting celanaku dan aku keluarkan penisku yang telah menegang sejak tadi bak laras tank baja ,aku pegang tangannya dan kutarik kearah penisku, saat tangannya menyentuh penisku yang besar dan panjang dia tarik kembali tangannya mungkin kaget karena baru pertama kali.

Dengan sedikit basa basi kembali kutarik tangannya tuk memegang penisku akhinya dia menyerah kemudian mulai mengelus penisku perlahan.

“ Ang,punyamu besar sekali hampir sebesar pergelangan tanganku “ katanya
“ Hmm,susumu juga kenyal sekali “ kataku sambil menikmati elusan tangannya pada penisku

Tak lama kami sampai di kota tujuan,langsung aku cari tempat untuk menginap setelah itu pergi lagi tuk belanja keperluan selama di kota itu.

Malam kami ngobrol diberanda depan kamar tempat kami menginap sambil nonton tv ,kami duduk berdampingan sekali kali tanganku bergerilnya ditubuhnya ternyata dia dibalik baju tidurnya dia hanya memakai cd sehingga tanganku bisa bebas meremas remas susunya dan mempermainkan putingnya .

“ Akh,Ang jangan terlalu keras “ katanya kala kuremas dengan rasa gemas.
“ Maaf,habis susumu kenyal sekali “ kataku
“ Iya ,tapi sakit “ katanya
“ Iya pelan deh,kita pindah kedalam yuk “ kataku berbisik padanya dan mengangguk perlahan.

Sesampainya didalam aku peluk dia dari belakang,kuciumi tengkuknya yang putih dengan penuh nafsu dia bergelinjang kegelian sedangkan kedua tanganku bergerilya pada tubuhnya.
“ Akh,Ang ………..shhhhhhhh “ kata mendesah

Tanganku mulai membuka kancing bajunya satu persatu dan kulepas bajunya hanya tinggal cd nya yang berwarna hitam.Kukulum bibirnya ,dia membalas kulumanku dengan penuh gairah.Tangannya mengusap-usap penisku sesekali meremasnya sehingga aku merasakan nikmat yang tak terhingga.



“Ukh,…teruskan yang “ kataku
“ Ikh besar sekali,panjang lagi “ katanya.
“ Ssssst ,”kataku sambil mengulum putting susunya yang makin menegang,tanganku kupergunakan untuk menurunkan cdnya .Kuusap perlahan gundukan daging empuk yang ditumbuhi bulu – bulu hitam halus ,dia menggelinjang kegelian dan kulanjutkan dengan menggelitik belahan memeknya hangat terasa.

“Akh,….teruskan pelan pelan “katanya sambil meremas penisku.Kemudian aku menurunka kulumanku pada susunya ke pusarnya ,dia mengangkat pinggangnya keenakan kuteruskan ciumanku pada memeknya dan menegang saat lidahku yang kasar menjilati memeknya yang merah merekah. Dia mengimbangi permainan lidahku dengan menggoyangkan pinggulnya bibirnya tak henti-henti mendesah .

“Sekarang giliranmu sayang “kataku padanya sambil menyodorkan penisku kemulutnya .Perlahan tapi pasti dia mulai menciumi batang kemaluanku yang sejak tadi menegang ,saat dia mulai mengulum penisku terbang rasanya menahan rasa nikmat .

Setelah itu kutelentangkan kekasihku yang putih,susunya yang mungil menggunung dengan memeknya yang merah merekah dibalik bulu- bulu hitam halus .Perlahan – lahan aku menaikinya ,kugosok-gosokkan penisku pada belahan memeknya dia meregang sambil mendesah tak karuan merasakan nikmatnya gosokkan penisku.Kemudian kutekan sedikit demi sedikit penisku pada memeknya ,pinggulnya naik seakan menyuruh agar penisku segera dimasukkan pada memeknya.

“Ayo,akh aaaaaaaakh teruskan sayangku” katanya sambil menarik pinggangku
“Baiklah ,sayang aku masukkan ya “ kataku sambil menekan penisku agar masuk lebih dalam lagi pada lubang memeknya perlahan karena takut dia kesakitan,sempit sekali.

“Aduh..,sakit Ang akh……..” katanya
“Sebentar juga hilang “ kataku,penisku keluar masuk memeknya yang terasa basah dan hangat.Rupanya ini pengalaman pertama baginya karena ada noda darah pada pangkal pahanya.

“Terus ….lebih cepat akh………ukh nikmat sekali kontolmu yang” katanya berani mungkin karena pengaruh rasa nikmat dari keluar masuknya penisku yang panjangnya 18 cm,penisku pun mulai merasakan nikmat dari gesekan dengan dinding dalam memeknya.

“Akh…….terus goyang pinggulmu “ kataku padanya,dan dia menuruti kataku menggoyangkan pinggulnya Tak lama dia mengerang sambil memelukku erat rupanya dia telah mencapai orgasme,dia berbaring lemas dibawaku sedangkan penisku masih menancap pada memeknya yang terasa basah .Terlihat ada air mata pada ujung kelopak matanya ,melihat itu aku segera berbisik padanya bahwa aku akan bertanggung jawab atas semua ini.

Barulah dia berubah riang kembali dan aku mulai aktifitas kembali menaik turunkan penisku dan dia merespon gerakanku dengan bersemangat .Malam itu melakukannya sebanyak 6 kali sampai akhirnya tertidur pulas sampai pagi.

Share:

Cerita ngentot 2019 Ayah kandung yang tak punya otak


Cerita ngentot 2019 Ayah kandung yang tak punya otak




Perkenalkan nama saya adalah Sela ( nama samaran), sebagai seorang gadis, saya memiliki postur tubuh yang cukup proposional. Saya mempunyai tinggi badan 171 cm dengan berat 58 kg. Kata orang-orang disekitar, banyak yang bilang kalau saya bohay, sexy dan dan menggairahkan. Ditambah lagi payudara saya juga lumayan besar, hal itu terbukti dari ukuran Bra saya yang ukuranya 34 C.

Di usia saya yag ke 26 tahun ini, bisa dibilang saya sudah menjadi seorang wanita yang cukup matang. Namun sampai saat ini saya belum berminat untuk married. Oh iya, saya saat ini bekerja di sebuah perusahaan milik Ayah saya sendiri yang letaknya Jakarta. Kira-kira aku bekerja diperusahaan ayah saya sekitar dua tahun, dan posisi saya saat itu adalah sebagai general manager.

Disini saya akan meneritakan tentang skandal sex saya dengan ayah kandung saya sendiri. Berawal dari 6 tahun yang lalu, ketika saat itu saya masih semester 3, dan semuanya ini terjadi karena kehidupan keluarga saya yang bisa dibilang berantakan. Ayah saya adalah seorang pengusaha yang sukses, dia memiliki perusahaan yang bergerak di bidang property dan perusahaanya cukup terkenal di Indonesia.

Ayah saya adalah tipe orang yang gila kerja, namun Ayah saya juga gila wanita, dengan apa yang dimiliki-nya Ayah saya memiliki banyak sekali wanita simpanan.
Bunda saya adalah seorang anggota partai besar yang selalu sibuk dengan kegiatan sosial-nya. Sering sekali saya memergoki Bunda sedang asyik bermesra’an di handphonenya dengan Pria lain
Ketika itu tanpa sengaa saya pernah membaca sms di handphone Bunda, yang sat itu tertulis kata-kata mesum dari pria-pria simpanan-nya. Karena melihat kelakuan Bunda tidak benar, say-pun mulai menyelidiki pria-pria simpanan Bunda itu. Setelah aku menyelidikinya ternyata pri-pria simpanan Bunda adalah seorang gigolo yang umurnya setara dengan saya .

Saat itu hatiku-pun merasa kecewa pada kedua orang tua saya , dan hatiku berkata, “ mengapa kehidupan keluarga saya sangat berantakan”. Singkat cerita pada suatu malam, ketika saya tertidur lelap didalam kamar, tiba-tiba saya merasakan ada yang menggerayangi tubuh saya . Pada awalnya saya merasa seperti ada binatang yang merayap dari ujung rambut sampai ujung kaki saya .

Tetapi setelah kurasa-rasakan, yang awalnya aku kira adalah serangga, tiba-tiba geranyangan itu berhenti di sekitar selangkanganku. Saat itu keadaan saya antara sadar dan tidak sadar. Sampai pada akhirnya saya -pun membuka mata saya , dan setelah terbuka mata, saya kaget seklai dengan apa yang sedang saya lihat. Saat itu saya melihat ternyata Ayah yang saat itu sudah telanjang bulat sedang mengelus-elus celana dalam saya dan tangan kanannya sedang mengocok Torpedo (Penis)nya sendiri. Seketika itu juga saya berteriak dan berkata,

“ Ayah !!! apa yang Ayah lakukan padaku, ayah sudah gila ya, anak sendiri mau di sikat ? ”, ucap saya menegur Ayah.

“ Kamu tenang aja Sayang, dan kamu jangan berteriak nanti malah semua orang bangun… ”, ucap Ayahku.

Saat itu sambil saya membereskan dasterku yang sudah berantakan, saat itu Ayah saya masih terus mengocok Torpedo (Penis)nya yang besar dan berurat itu. Lalu Ayah berkata lagi,

“ Ayo puaskan Ayah Sayang… sudah lama Ayah melihat pertumbuhan tubuh kamu hari demi hari semakin sexy saja… ”, ucap Ayah saya .

Mendengar ucapan Ayah, saat itu saya -pun syok berat. Aku tidak menyangka Ayahku sampai hati ingin menikmati tubuh anak kandungnya sendiri. Saat itu saya -pun secara reflek juga mulai melirik ke arah Torpedo (Penis) Ayah yang menurutku sangat besar sekali. Aku membandingkan Torpedo (Penis) ayah dengan para pacarku, sungguh Torpedo (Penis) Ayah jauh lebih besar dan panjang dibandingkan mereka.




Terus terang saya juga belum pernah merasakan apa yang namanya ML, hubungan saya dengan pacarku selama ini, paling jauh adalah sekedar pegang-pegang alat kelamin saja dan tidak lebih dari itu. Karena saya sangat tsaya t untuk melakukan hal-hal yang saya anggap tabu , maklum usia saya masih 19 tahun waktu itu. Ketika itu lalu Ayah mulai melanjutkan untuk meraba-raba saya lagi,

“ Ayo Sayang jangan takut, buka daster kamu dong… !!! ”, pinta Ayah .

“ Nggak Yah, Sela nggak mau… seharusnya Ayah tidak berbuat seperti ini. Aku-kan anak kandung Ayah sendiri. Ingat Yah aku ini darah daging Ayah… !!!”, ucap saya berusaha menyadarkan Ayah saya .

Saat itu aku-pun mencium aroma minuman keras dari mulut Ayah, bau alkohol begitu kencangnya sehingga rasanya kamarku di penuhi aroma itu. Saat itu saya -pun tahu kalau Ayah saya sedang mabuk berat dan dipenuhi oleh nafsu birahi yang tak terbendung lagi.

“ Ayah kan bisa melakukannya dengan Bunda atau wanita-wanita lain yang bisa Ayah bayar ” , ucap saya .

“ Ah… Bunda kamu sudah tidak perduli dengan Ayah, dan Ayah juga sodah bosan dengan wanita-wanita bayaran itu, Ayah malam ini ingin menikmati tubuh kamu Sayang… ”, jawab Ayah.

Antara bingung dan marah (namun dalam hatiku kagum melihat Torpedo (Penis) sebesar itu) saya -pun tidak tahu harus berbuat apa… saya -pun berkata

“ nanti kalau ketahuan Bunda atau orang lain bagaimana ? ”, ucapku.

“ Bodo amat lah, Ayah tidak perduli dengan mereka semua… ”, ucap Ayah.

Sambil tangan nya yang kekar itu menarik tubuhku, Ayah mulai mencium bibirku dengan nafsu yang sudah membakarnya, dirobeknya daster ku hingga tubuhku hanya dibalut BH dan celana dalam saja. Saya pun tak kuasa melawan tenaga Ayah saya yang begitu besar, walaupun saya sudah mencoba, namun sia saja, Ayah saya malahan tambah liar karena melihatku meronta-ronta.

Saya -pun hanya bisa pasrah dan menangis saat Ayah menarik bra dan celana dalam saya, hingga sekarang tubuhku benar-benar telanjang bulat. Ayah-pun mulai menjilat jilat puting payudara saya, sambil tangannya memainkan vagina saya . Dari yang tadinya saya meronta ronta, sekarang sedikit demi sedikit saya mulai menikmati permainan Ayah.

“ Ssssss… Aghhhhh… terus yah, enak Yah… Ouhhhhh… ”, desahku.

Saya -pun mulai di kuasai oleh birahi perlahan menjalari tubuhku. Sementara Ayah dengan rakusnya mulai menjilati liang senggama, dan sesekali menghisap-hisap clitoris saya . Karena hal itu terasa nikmat tangan saya -pun mulai mencari-cari torpedo Ayah. Setelah menemukanya, tangan saya mulai mengocok secara perlahan untuk mengimbangi serangan Ayah saat itu.

Karena ukuran Torpedo (Penis) Ayah big size, sampai-sampai tangan saya tidak mencakup untuk menggenggam torpedo Ayah,


Pada akhirnya Ayah-pun mengakhiri jilatan-jilatannya dan kaki saya -pun mulai ditariknya. Setelah itu dengan posisi berjongkok Ayah-pun memegang batang Torpedo (Penis)nya, lalu mengarahkan Torpedo (Penis)nya ke liang senggama saya . Sebelum Ayah memasukan kejantanan-nya aku berkata,

“ Ayah, kalau nanti Sela bunting bagaimana Yah ???… ”, ucap saya .

“ Udah kamu nggak usah khawatir, nanti kalau sampai bunting kita gugurin aja Sayang yaaa… ”, ucap ayah dengan santainya.

“ Iya Yah, tapi pelan-pelan ya Ayah masukin titit (Penis)nya, soalnya Sela belum bernah ML sebelumnya… ”, ucap saya .

“ Iya Sayang, ini juga pelan-pelan kog Sayang… ”, ucap ayah.

Kemudian Ayah-pun mulai menempelkan Torpedo (Penis)nya di bibir liang senggama saya , dan,

“ Aghhhh… Aowww… sakit Yah… ”, rintih saya kesakitan.

“ Tahan dulu ya Sayang, sakitnya cuma sebentar kok Sayang, abis itu pasti enak banget deh… ”, ucap Ayah menenangkan saya .

Lalu Ayah-pun mencoba memasukan lagi kejantanan-nya, dan…

“ Zlebbbbbbb…”, masuklah semua batang kejantanan Ayah didalam liang senggama saya . Seketika itu aku berteriak,

“Aowwww… sa… sa… sakit sekali Ayah…. Hu… huhu… huhuhu…”, teriak kesakitan saya .

Teriakan saya saat itukencang sekali, karena sangat sakit saya tidak perduli ketika itu ada yang mendengar atau tidak. Ayah-pun mulai menggenjot liang senggama saya . Lama-kelamaan saya -pun tidak merasakan sakit lagi, kini yang saya rasakan hanya kenikmatan yang tiada tara dan saya merasa Torpedo (Penis) Ayah memenuhi seluruh rongga rahim saya .

Saya -pun mulai mengikuti ritme goyangan Ayah dengan cara mulai menggoyangkan pantat ku ke kiri dan ke kanan,

“ Ssss… Aghhhhh… Enak sekali Yah, Ouhhhh… Yeahhh… ”, desahku.

“ Ssss… Aghhhh… Iya Sayang, terus goyangin pantat kamu Sayang… Oughhhh… ”, ucap ayah sembari terus menyodok Liang senggama saya .

Saat itu mulut Ayah mengkulum puting susuku, dan sesekali beliau menjambak rambutku. Karena perbutanya itu, saya -pun semakin panas dan terbakar oleh birahi yang berapi-api itu. Sampai-sampai saat itu saya lupa jika Pria yang sedang bersetubuh dengan saya adalah Ayah kandung saya . Lalu,

“ Ayah, Sela pingin di atas nih, boleh yaaa… ”, pintaku pada Ayah.

“ Iya Sayang, pokoknya Ayah nurut aja deh…”, jawab Ayah sembari menghentikan aksinya lalu berbaring di samping saya .

Saya -pun mulai menaiki tubuh Ayah saya yang sudah basah oleh keringat kami berdua. Dan saya mulai mengarahkan torpedo Ayah ke liang senggama saya ,

“ Zlebbbbbbbb… ouhhhh… Sssss… Aghhhhhhh… ”, desah saya .

Pada akhirnya seluruh Torpedo (Penis) Ayah terbenam ke dalam liang senggama yang masih rapat itu. Lama-kelamaan saya sudah tidak merasakan sakit lagi, tidak seperti tadi ketika pertama kali Ayah tadi menusukkan Torpedo (Penis)nya dalam Liang senggama saya . Lalu Saya -pun mulai naik turun dan bergoyang ke kiri dan ke kanan, sembari kedua payudara saya diremas oleh Ayah.

Saat itu aksi goangan maut saya -pun semakin tidak beraturan dan bibirku meracau hebat. Sampai pada akhirnya ada sesuatu yang mendesak ingin keluar dari dalam liang senggama saya ,

“ Ayah, Aghhhhhh… Sela udah nggak kuat lagi nih… Ouhhhh… Yeahhh… ”, ucap saya mulai tidak tahan.

Sambung saya lagi,

“ Sela udah basah banget ni Yah, Ouhhhh… Sela mau keluar nih… Ssss… Aghhhhh ”, ucap saya mulai tidak tahan lagi.

Ketika itu Ayah semakin gencar saja menghujam Liang senggama saya dengan Torpedo-nya. Permainan Sex kami semakin cepat dan makin cepat lagi,

“ Tahan dulu Sayang, kita keluaran sama-sama ya Sayang… sebentar lagi Ayah juga mau keluar nih… Ssss… Ouhhhh… !!! ”, Pinta Ayah.

Saat itu saya tidak menjawab Ayah, namun saya hanya menggangguk pertanda saya mengiyakan permintaan Ayah tercinta saya ,

“ Aghhhhh… Aghhhhh… Ouhhhh… yeahhh… ”, desah saya .

“ Ayoo Sayang, Ayah mau keluar nih, Ouhhhhh…”, ucap ayah menuju puncaknya.

Dan tak lama kemudian,

“ Crottt… Crottt… Crottt… Crottt… ”.

“ Sela juga mau keluar nih Yah… Ssss… Aghhhhh… ”, ucap menuju klimaks saya .

Tidak lama setelah itu saya -pun mendapatkan Klimaksku dengan nikmatnya,

“ Syurrr… Syurrr… Syurrr…… Ouhhhhhhhh… Yeahhhhhh… ”.

Ayah langsung membalikkan tubuhku dan menekan Torpedo (Penis)nya sambil mendekap tubuhku sekuat tenaga, begitu pun saya membalas memeluk tubuh Ayah, sampai saya merasa melayang di awang-awang. Tak terasa sudah 35 menit berlalu, waktu sudah menunjukkan pukul 3 lewat 10 menit, kami bertempur dengan hebatnya, sehingga ranjangku pun basah oleh peluh kami.

“Ayah tidak menyaangka kamu bisa sehebat ini Sayang… ”, kata Ayah.

“ Makasih Ayah, tapi tadi ayah udah jahat sama Sela, masak sela tadi mau diperkosa Ayah… ”, ucapku mengeluh.

“ Iya Sayang, Maafin Ayah yaaaa… ”, ucap maaf Ayah.

“ Iya Ayah, Sela Maafin. Tapi ada syaratnya Yah, Ayah harus janji, kalau Sela mau apa aja ayah harus turutin apa yang Sela minta… ”, ucap saya .

“ Iya-iya… Ayah janji deh, pokoknya apa yang Sela minta bakalan Ayah beliin deh Sayang… ”, ucap ayah.

“ Makasih ya Ayah Sayang… emuaachhh…”, ucpku sembari mengecup bibir ayah.

Selasainya sedikit percakapan kami setelah berhubungan sex, kemudian Ayah-pun mengecup kening, lalu beranjak keluar dari kamar saya . Setalah itu saya menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh dengan siraman air hangat yang membuat saya sangat relaxs. Semenjak kejadian itu saya dan Ayah selalu mengulangi perbuatan ini kapan saja dan dimana saja selama ada kesempatan.

Terkadang kami melakukan di hotel, rumah, mobil, bahkan bisa jadi kami melakukan di ruang kerja Ayah ataupun di ruang kerja saya. Kami-pun sampai saat ini masih tetap melakukan hubungan skandal sex, dan sampai hari ini, skandal sex sedarah ini tidak ada seorang-pun yang mengetahui perbuatan kami ini termasuk Bunda.Mungkin Bunda sibuk dengan para gigolo-gigolo-nya.

Tapi aku merasa bahwa Bunda sudah tahu, tapi walaupu Bunda tahu, dia tidak mau ambil pusing dengan skandal sex sedarah kami. Entah sampai kapan aib ini akan kami jalani, semoga kami segera diberi kesadaran untuk berhenti melakuka skandal sex terlarang ini.


Share:

Cerita hots seks 2019 Body yang buat akuy sange


Cerita hots seks 2019 Body yang buat akuy sange




Sore yang kelabu saat itu. Aku kesal setengah mati gara-gara rapat BEM yang tidak kunjung menemukan hasil. Jengkel memang aku rasakan, karena semuanya tetak kukuh dengan pendirian dan pendapatnya masing-masing. Terkadang BEM sudah seperti di Senayan saja.

Aku pulang ke rumah menggunakan motor butut kesayanganku. Motor yang udah nemenin aku selama menjadi mahasiswa di kota ini. Perkenalkan aku Andra, mahasiswa teknik semester 5 universitas negeri di kotaku. Kalo perawakan, aku terus terang sering di bilang ganteng mirip tantowi yahya. Tinggi rata-rata 170 cm, namun agah sedikit padat.

Aku aktif di organisasi BEM sejak awal semester 4 ini. Aku kira enak menjadi ketua BEM. Namun ternyata tidak seenak yang aku bayangkan. Kuliahku jadi terbengkalai, ntah bagaimana hasil semester ini.

Kita langsung mulai saja ceritanya. Cerita ini adalah cerita yang menurutku serba kebetulan. Aku pun ga nyangka semua ini akan terjadi.

Sepulang rapat BEM aku langsung pulang ke rumahku. Rumah tanteku lebih tepatnya. Aku tinggal di sana karena tidak ada yang menghuni rumah itu. Tante dan keluarganya telah pindah ke Amerika mengikuti om yang bekerja sebagai seorang supervisor di salah satu perusahaan tambang emas terbesar di dunia. Rumahnya sangat besar, aku tinggal disini bersama dengan seorang pembantu wanitanya tante yang bertanggung jawab membersihkan rumah tersebut.

Sampai di rumah perasaanku emang sudah serba uring-uringan. Rasanya darah tinggiku kumat. Pusing menang, pandanganku kabur sampai aku pingsan di bawah tangga menuju lantai 2 dimana kamarku berada.

Ntah berapa lama aku tidak sadarkan diri. Yang aku tau waktu aku sadar aku berada di atas sofa ruang keluarga didampingi mbak Yuni.

“den Andra udah sadar..” suara mbak Yuni memecah kebuyaranku.
“ehh… mbak Yuni, aku tadi pingsan yah mbak. Maaf merepotkan mbak, aku emang lagi ga enak badan..”

Bandar Bola Poker Live Casino Online Terbaik Terpercaya BIRASIA

“ahh,, ga apa-apa lagi den. Emang den Andra kenapa?? kok bisa sampai pingsang segala??”
“ga tau lah mbak, kayaknya darah tinggi ku kumat gara-gara rapat tadi.”
“den Andra ini ada-ada saja, masa masih muda udah kena darah tinggi.”
“hahah… mau gimana lagi mbak, kata dokter emang begitu. Yaudah mbak, aku mau ke atas dulu, mau mandi trus istirahat.”
“jangan lupa makan den. Mbak udah masak tuh. Aden mau makan d bawah atau di atas??”
“di atas aja kalo begitu mbak”

Percakapan kami pun berlalu seiring dengan berjalannya aku menuju kamarku. Mbak Yuni merupakan seorang janda muda beranak satu. Anaknya di tinggal di kampung halamannya bersama dengan keluarganya. Sebenarnya dia cantik, wajahnya ayu, kulitnya putih terawat. Mungkin karena di rumah tidak terlalu banyak kerjaan dia bisa merawat tubuhnya. Yang paling menarik itu tubuhnya yang sangat-sangat proporsional. Payudaranya tetep kenceng walau udah beranak satu dan pinggulnya padet berisi. Bisa di katakan dia adalah miss pembantu, heheh.

Sesampainya di kamar, aku langsung mandi. Walau ada air panas, tapi aku paling malas mandi dengan air panas, soalnya ga ada segarnya jadinya. Setelah mandi aku rebahkan diri di atas ranjang kesayanganku dengan masih mengenakan handuk. Tak lama berselang mbak Yuni datang membawa makanan dan susu coklat hangat kesukaan ku.

“ini den, makanannya. Jangan lupa di makan trus minum susunya biar ga tambah sakit.”
“iya mbak, makasih..” jawabku dengan senyuman.
“kalo gitu mbak ke bawah dulu yah den. Kalo ada apa-apa panggil aja mbak.”
“iya mbak Yuni yang bawel..”

Mbak yuni pun keluar dari kamarku. Langsung saja aku ganti pakaianku dengan pakaian resmi di rumah. Yah celana boxer sama baju singglet. Makanan yang telah d antar mbak yuni pun tak lupa aku santap.




Makanan habis aku pun mulai untuk istirahat. Namun mataku tetap ga bisa di bawa tidur. Ntah kenapa sejak ngeliat mbak Yuni yang tadi makai baju you can see aku selalu kepikiran dia. Biasanya dia lebih suka pakai daster ato baju kaos sama celana pendek selutut. Eh tadi dia pakai celana pendek sepaha plus baju you can see. Pokoknya mempertontonkan banget deh.

Pikiranku mulai kotor, aku mulai membayangkan gimana yah kalo aku tidurin mbak Yuni. Tapi aku juga takut, ntar dia marah dan nadu sama om dan tante. Bisa diusir aku. Namun si otong udh minta di kasih jatah dan setan pun membujuk-bujuk supaya cari akal buat bisa nidurin mbak Yuni.

Tak lama lampu neon un menyala di atas kepalaku. Bagai mana kalo aku coba minta pijitin sma mbak Yuni. Kalo berhasil taktik berikutnya bisa nyusul. Emang sih cara ini cara paling kuno dalam menjebak pembantu, tapi apa salahnya di coba.

Aku mulai ideku tadi. Aku turun ke lantai satu untuk mencari mbak Yuni. Aku mencari ke kamarnya, namun mbak Yuni ga ada di sana. Aku cari lagi, mungkin di toilet, tapi juga tidak ada. Malas mencari aku panggil saja dia. Eh ternyata dia lagi nonton di ruang tangah.

“ada apa den?”
“eh mbak Yuni di cariin ke kamarnya alah ada di ruang tengah..”
“iya den, mbak lagi nonton tadi. Ada apa yah den cari mbak?”
“ini mbak, badan aku capek-capek semua. Mbak misa mijit ga?”
“mbak ga bisa mijit den, ntar takut aden jadi salah urat. Aden mau di panggilin tkang urut langganannya nyonya?”
“mbak aja deh mbak, ntar nunggunya lama. Lagian sekarang udah jam berapa.”
“gimana yah den. Tapi kalo salah urat jangan salahin mbak loo..”
“iya deh mbak. Aku tunggu di kamar yah”

Langkah pertama berhasil, sekarang tinggal bagaimana membujuk nya saja. Aku langsung ke kamar. Kubuka bajuku dan langsung aku tengkurep di atas ranjang. Tak lama mbak Yuni datang dengan masih memakai pakaian yang tadi.

“den Andra ada body lotion ga buat mijit?”
“ada tuh mbak di atas meja. Ambil aja.” Kataku singkat
“kalo ga enak bilang aja yah den.”

Aku tidah menjawab. Mbak Yuni duduk di pinggir ranjang dan menuang body lotion ke tangannya dan mulai memijit punggungku. Emang sih pijitannya kurang enak, tapi lumayan lah demi bisa menggoyang ranjang ini.

“mbak kalo susah mijitnya dari samping, naik aja duduk di atas punggung aku mbak, ga apa-apa kok.”
“ahh ga usah den. Ga enak di lihat orang.”
“siapa yang bakal lihat mbak, kan di rumah ini Cuma ada kita berdua, gabakal ada yag liat. Kalo mijitnya kaya gini kan mbak juga yang bakal susah. Ntar pinggangnya keseleo lagi.”
“iya deh den. Maaf loo den.” Katanya sopan sambil beranjak naik dan duduk ke atas pinggang ku.

Saat memijit mbak Yuni terus bercerita tentang pengalamannya bekerja di rumah ini selama 5 tahun terakhir. Ternyata dari ceritanya mbak Yuni emang masih muda. Umurnya baru 25 tahun. Dulu dia nikahnya umur 16 tahun trus punya anak cowok. Waktu dia umur 20 taun dia mulai kerja di sini sama tante, sampai sekarang. Aku berfikir, mungkin inilah saatnya aku mulai melencengkan pertanyaanku.




“sekarang umur anak mbak udah brapa taun??”
“sekarang mah udah 8 taun den, namanya Rangga.”
”pasti orangnya ganteng. Soalnya mamanya cantik banget.”
“ah aden ni bisa aja. Mana pula ada pembantu yang cantik den.”
“serius mbak, mbak itu cantik, putih, sexy lagi. Terus terang aku suka lo sama gaya berpakaian mbak yang kaya gini. Mbak nampak lebih muda dan lebih segar.”
“ihh aden pinter banget ngegombalnya.”
“mbak ga percaya yah. Kalo aku belum punya tunangan, aku mau tuh jadiin mbak pacar.”
“ihh udah ah den. Aden ni ada-ada aja.”

Mbak Yuni terus memijit tubuh ku. Setelah bagian punggung selesai pijitannya pindah ke kaki. Kami terus bercerita dan aku terus memberi serangan agar cita-cita ku tercapai.

“mbak, kok mbak ga nikah lagi? Kan mbak cantik?”
“ga ah den, belum saatnya rasanya. Mbak mau fokos buat ngebesari anak mbak dulu. Mbak mau ngumpulin duit dulu, biar nanti dia ga kaya orang tuanya. Mbak mau dia nanti kuliah kaya den Andra trus jadi orang gede biar bisa ngebehagiain orang tuanya.”
”trus misalnya kalo mbak lagi kepengan gimana mbak?”
“kepengen apa yah den?”
“iya, kepengen itu. Biasanya kalo orang udah berkeluarga dan udah punya anak kan ketagihan buat gituan. Emang mbak ga kepengen lagi gituan?”
“ya kepengen lah den. Tapi mau gimana lagi. Ya terpaksa harus di tahan-tahan aja.”
“kasian yah mbak. Harus tersiksa gini. Tapi kalo mbak emang kepengen aku mau lo bantuin mbak.”
“ihh aden nih. Kan ga boleh den. Ntar ketauan orang bisa brabe. Ehh aden kakinya udah selesai mbak pijit nih.”
“ya ga apa-apa lah mbak, daripada tersiksa. Bagian depan juga dong mbak, masa bagian belakangnya doang.”

Mbak Yuni tampak berfikir karena ucapan ku tadi. Aku berbalik menelentang, terus terang aku lumayan terbawa karena pembicaraan kai tadi, batangku pun mulai berdiri, tercertak jelas dari boxer yang aku pakai. Dan sempat aku melihat mbak Yuni beberapa kali melihat ke arah selangkangan ku.

Sebenarnya ukuran batangku pun tidak begitu panjang, hanya rata-rata orang Indonesia, namun diameternya emang agak besar sekitar 5 cm. Dan saat ini si otong sudah agak ngeceng.

Mbak Yuni mulai memijit badian dadaku, dia memijit dari arah samping. Dan dari sini aku dapat melihat wajah cantiknya dan belahan dada montoknya. Selain itu tanganku juga bergesekan teru dengan paha mulusnya.

“tuhkan mbak masih cantik banget.”
“aden mulai lagi kan. Jangan gitu dong den, mbak kan jadi malu.”
“aku serius lo mbak. Sexy lagi, pasti bakal beruntung orang yang dapat mbak sebagai istrinya nanti.”

Mbak Yuni hanya tersenyum-senyum dengan pujian ku. Dia terus saja memijit dada ku hingga puting kupun menegang. Mungkin dia suka dengan dadaku yang memang bidang karena aku sering angkat beban di tempat aku biasa fitnes.

“mbak, masa mijit dada aku terus. Pijit yang lain dong.” Kataku protes.
“maaf den, keasikan ngobrol sampai lupa deh.”
“ngomong-ngomong ga susah mbak pijit dari situ?”
“iya sih den. Tapi mau ginama lagi. Ntar adeknya aden kedudukin lagi sama mbak.”
“ahh ga apa-apa mbak. Dudukin aja.”
“ga usah lah den, mbak jadi ga enak ntar.”
“enak kok mbak, dudukin aja” memaksa

Mbak Yuni pun pindah duduk ke atas paha ku. Kira-kira pas antara adek ku dengan selangkangannya. Muka mbak Yuni memerah mungkin merasa malu dengan keaadan kami saat ini. Dengan begini payudara mbak Yuni makin terlihat jelas sangat kontras dengan baju hitam yang dia pakai. Lama kelamaan si otong malah semakin bangun. Aku yakin mbak Yuni meaakannya karena dia tepat mendudukinya.

Tanganku mulai nakal mengelus-elus pahanya mbak Yuni. Namun tidak ada penulakan dari mbak Yuni dan tampaknya mbak Yuni juga menikmati elusanku di pahanya. Tidah hanya itu aku mulai menggoyang-goyangkan badanku sedikit demi sedikit, sehingga otongku dapat bergesekan dengan nonanya mbak Yuni, walau masih terlapisi oleh celana kami. Tapi lumayan lah untuk memancing-mancing mbak Yuni.

Wajahnya semakin memerah, nafasnya mulai memburu. Aku dapat merasakan nafasnya semakin cepat. Aku tingkatkan lagi serangan ku. Tangan ku ku pindahkan ke pantatnya dan sedikit aku elus-elus. Selain itu goyangan tubuhku semakin aku perkencang. Namun yang teradi karena goyangan itu, tangannya yang saat itu memijat bahuku malah terpeleset. Dia terjeatu di dada ku. Dan yang lebih ajaib lagi bibirnya mbak Yuni pas mendarat di bibir ku.

“maaf den, mbak kepeleset tangannya.” Mukanya merah padam.
“ga apa-apa kok mbak. Kalo minta tambah boleh ga mbak?” pancingan ku.
“tambah apa den?”
“tambah ciumannya. Heheh” aku cengengesan.
“tuhkan aden tambah nakal. Udah dari tadi tangannya kemana-mana. Sekarang malah minta cium. Ntar mbak aduin sama nyonya lo.”
“jangan dong mbak. Maaf deh, aku Cuma kebawa aja. Tapi mbak suka kan?” jawabku memancing lagi.

Mbak Yuni tidak menjawab pertanyaan ku. Walau begitu dia tetap berada di atas ku. Dengan nafas yang masih memburu menikmati goyangan yang aku berikan kepadanya.

Mbak Yuni tidak melakukan apa-apa. Dia tetap duduk di atasku dan tanyanya tenang menopang badannya di dadaku. Matanya merem, seperti menikmati sesuatu. Goyangan semakin ku percepat. Al hasil mbak Yuni mendesah.

Aku bersorak dalam hatiku. Aku berhasil memancing mbak yuni untuk masuk ke jebakan ku. Kembali ku mainkan tangan ku. Tanganku kembali ke pantatnya mbak Yun dan meremas-remas pantatnya sambil terus menggoyang-goyang. Dia tidak lagi protes dengan apa yang aku lakukan. Dia malah semakin menikmati.

“gimana mbak? Enak ga mbak?”

Mbak Yuni hanya mengangguk, matanya sayu menandakan dia sangat menikmati goyangan ku.

“mau yang lebih enak ga mbak?”
“apa den.?” Jawabnya tersenggal.
“kita main yuk mbak, aku juga ga tahan nih.”
“jangan den, ntar ketahuan orang. Kaya gini aja udah cukup den.”
“ga bakal ada orang yang tau selain kalo mbak yang bilang kepada orang lain mbak.”
“tapi mbak takut hamil den. Trus mbak juga takut kalo ntar aden ngadu sama nyonya.”
“mbak percaya deh sama aku. Aku ga bakal bilang sama siapa-siapa asal mbak juga gitu.” Jawabku sambil membalikkan badan. Sekarang aku berada di atas menindih mbak Yuni sambil terus menggoyang selangkangannya mbak Yuni.

Mbak Yuni menikmati banget apa yang aku lakukan terhadapnya. Dia tampaknya sudah setuju dengan apa yang aku ingin kan.

Melihat lampu hijau telah menyala. Tangan ku mulai menggerayangi tubuh mbak Yuni. Bibirku langsung menyambar bibir mbak Yuni dan mbak Yuni pun menanggapi ciuman ku. Tangan ku mulai mendaki gunung indah yang dari dulu menjadi impian ku. Aku remas kedua gunung identik itu terasa banget kalo mbak Yuni ga pake BH di dalamnya. Soalnya putting susu mbak Yuni terasa keras dan mencetak keluar. Ternyata mbak Yuni punya putting yang kecil sehingga dari tadi aku ga sadar kalo mbak Yuni ga pake BH.

Serangan terus ku lakukan. Leher dan belakang telinganya ku cium dan ku jilat. Mbak Yuni menggeliat pertanda nafsunya sangat menggebu-gebu. Tangan kupun telah masuk kedalam baju you can see yang di pakai mbak yuni. Kenyal sekali memang. Si otong berada di puncak akibatnya. Dan pastinya semakin terasa sama mbak Yuni. Cairan beningpun sudah keluar dari ujung penis ku bahkan telah tembus sampai keluar celana boxer yang aku pakai. Tapi mak Yuni lebih parah. Celananya telah basah akibat gesekan yang aku berikan, membuat aku tambah bersemangat menggempur mbak Yuni.

“mbak, bajunya aku buka yah, biar tambah enak.”

Mbak Yuni hanya mengangguk menjawab pertanyaan yang aku berikan. Tak menunggu waktu lama baju mbak Yuni telah terlempar ntah kemana. Remasanku semakin kuat, mbak Yuni semakin menggeracau dan mendesah tak karuan hanya kata kata

“ahhh.. sssshhh… dan terus den” yang aku dengar dari tadi.

Kedua putting kecil itupun tak lupa aku jilat dan aku hisap. Sangat nikmat rasanya. Meremas sambil menghisap susu besar seperti ini. Tak lupa aku tinggalkan dua tanda cupangan di kedua susunya mbak Yuni. Tanda aku telah pernah menidurinya. Dan tanda yang selalu aku berikan kepada semua payudara yang telah pernah aku hisap.

Gempuran kembali aku tambah. Tanganku turun menuju selangkangan mbak Yuni dan menggosok-gosoknya. Merasa kurang nyaman, aku pelorotkan celana beserta celana dalamnya sehingga sekarang mbak Yuni bugil total. Alangkah terkesimanya aku melihat ternyata mbak Yuni mencukur habis semua bulu kemaluannya. Vaginyanya tampak bersih dan mengkilat karena lendir yang dia keluarkan.

Kembali aku gesekkan tanganku ke bibir vaginanya. Klitorisnyapun tampak membengkak karena nafsunya yang menggebu. Cairan beningpun tampak banjir keluar dari lobang surganya mbak Yuni. Ku jilat vaginanya mbak Yuni. Namun mbak Yuni menolaknya. Dia langsung menutup vagina mulus yang dia punya.

“jorok atuh den. Masa tempat kencing aden jilat.”
“ga apa-apa mbak. Mbak nikmati aja. Pasti rasanya enak banget.” Jawabu meyakinkannya.

Ku angkat tangan mbak Yuni dari vaginanya dan langsung ku sergap. Mbak Yuni tambah menggeracau ga karuan

“enak den.. aden bener,.. enak banget… terus den.. hisap yang,.. keras” ucapnya tak karuan. Terus aku jilat dan aku hisap lobang surganya.

Jari tengah ku pun aku masukkan ke dalam lubang vagina nya membuat caian didalamnya meluber keluar. Kelihatannya mbak Yuni emang udah lama ga di sentuh sama lelaki. Nafsunya sampai sebegini banget , fikirku.

Tak lama aku menjilat vaginanya mbak Yuni, mbak Yuni mendapatkan orgasmenya yang pertama. Orgasme yang sangat dasyat, sampai sampai muncrat keluar. Langsung saja aku hisap semua cairan kental yang keluar tanpa ada sisa. Lumayan lama mbak Yuni menegang karena orgasmenya. Dia tampak kelelahan karena orgasme pertamanya.

“gimana mbak?? Capek yah mbak??”
“iya den. Mbak jadi lemes gini. Tapi enak banget den. Mbak aden apain tadi sampai mbak kenikmatan gini.. rasanya mbak kaya terbang gitu den” nafasnya tersenggal.
“ga di apa-apain kok mbak. Sekarang mbak istirahat dulu.. ntar aku kasih yang lebih nikmat.”

Mbak Yuni pun ketiduran di kamarku tanpa busana. Spray tempat tidurku basah karena cairannya mbak Yuni. Aku biarkan mbak Yuni istirahat biar nanti mbak Yuni bisa fresh lagi.

Akupun tidur di sebelah mbak Yuni sambil memeluk nya.

Aku ketiduran lama, dan terbangun pukul 10 pagi. Untung hari itu aku ga ada jadwal kuliah jadi aku bisa seharian di rumah.

Saat itu mbak Yuni masih tertidur, sepertinya dia benar-benar keletihan semalam.

“mbak.. mbak.. keletihannya sampai ketiduran sampai jam segini.”

Aku bangunkan mbak Yuni dengan meremas-remas dadanya. Namuan dia masih saja tidur. Dasar mbak Yuni. Tidurnya kaya orang mati kataku dalam hati. Aku cium bibirnya pun diamsih belum juga bangun, malahan adekku yang bangun karena ngebangunin mbak Yuni. Mungkin karena semalam aku belum ngeluarin stok sperma yang udah seminggu aku simpan karena ga berhubungan dengan pacar ku.

Vaginanyapun kembali aku gosok-gosok dengan tangan ku. Tapi mbak Yuni tetap tidak bangun, namun lama-lama aku gesek vaginanya menjadi lembab dan basah. Nafasnya pun kembali memburu. Melihat kejadiannya begini, langsung saja aku buka celanaku beserta CD yang aku pakai, keluarlah si otong dari sarangnya dengan tegap minta sarapan pagi.

Mbak Yuni yang sedang tidur ini akan langsung aku genjot buat ngebanguninnya. Aku buka lebar-lebar selangkangannya dan kembali aku jilat biar lendirnya tambah banyak dan ga susah buat coblos lobangnya mbak Yuni.

Setelah 15 menit aku jilat, aku langsung mengambil posisi dan mengancang-ancang kuda-kuda buat menikmati vaginanya mbak Yuni. “dengan masuknya si otong kedalam vaginanya Mabak Yuni, maka aku akan berhasil menjalankan taktik kuno ini” kataku. Si otong aku gesek-gesekkan ke vaginanya mbak Yuni biar ada pelicinnya.

Tak lama aku masukkan kontolku pelan-pelan, agak susah memang, mungkin karena mbak Yuni udah lama ga di entot ato karena emang batangku yang kegedean buat vaginanya mbak Yuni. Setelah berusaha menekan akhirnya kepala kontolku pun masuk kedalam vaginanya mbak Yuni. Namun dia masih saja belum bangun. Aku tekan keras kontolku ke dalam vaginanya mbak Yuni sampai mentok dan mbak Yuni pun terbelalak merasakannya. “aden Andra.. Sakit den.. kok adeng ga ngomong-ngomong mau masukin kontolnya?”

“mbak sih, susah banget bangunnya. Udah dari tadi aku bangunin tapi masih belum bangun. Ya langsung aja aku masukin, udah ga tahan sih..” jawab ku cengengesan.

Aku mulai mengocok kontolku yang ada di dalam vaginanya mbak Yuni. Dia terlihat masih meringis kaena perih yang dirasakannya, namun lama kelamaan ringisannya berubah menjadi desahan kenikmatan. Bahkan kata-kata kotor mulai keluar dari mulutnya. Tapi kata-kata kotor yang keluar makin membuat aku bernafsu menikmati tubuhnya mbak Yuni dan semakin kencang pula aku menusuk vaginanya mbak Yuni.

Tak lama memakai gaya standar mbak Yuni meminta kami ganti posisi. Dia meminta berganti menjadi doggy style. Aku kembali menggoyang mbak Yuni dari belakang.

“enak kaya gini den. Lebih kerasa. Tapi kok kontol aden gede banget sampai rasanyanya ga muat di memeknya mbak”
“yang penting enak kan mbak sayang” jawabku sambil terus menggoyang kontolku di memek mbak Yuni. Desahan dan erangan nikmat tak henti-hentinya keluar dari mulut mbak Yuni, membuat suasana menjadi semakin panas.

Lima menit bersama doggy style, mbak yuni semakin liar. Kelihatannya dia akan mengalami orgasmenya. Aku yang merasakan kontraksi otot vagina mbak Yuni semakin cepat, terus memompa semakin cepat sampai akhirnya tubuh mbak Yuni kejang menandakan puncak kenikmatannya telah datang. Batang kontolku terasa di siram dan di remas kuat oleh cairan dan dinding vagina mbak Yuni.

“ahh… nikmat banget den.. Aden hebat banget nunggangi mbak Yuni.”
“heheh.. emang kuda di tunggangi mbak?” Jawabku bercanda melonggarkan ayunanku.

Sebenarnya aku juga hampir mengalami klimaks saat mbak Yuni orgasme tadi. Namun karena mbak Yuni sempat minta berhenti, sehingga semprotan sperma ku pun tertunda. Beberapa saat mbak Yuni mengambil nafas. Kemudian dia meminta aku berbalik dan segera naik ke pangkuan ku. Kontolku yang masih ereksi dimasukkannya kedalam lobang surganya. Gampang saja, lobang yang telah basah itu langsung terisi oleh kontolku.

Goyangan pinggul mbak Yuni mulai mengocok kontolku yang minta di keluarkan laharnya. Lambat dan lemah, tapi pasti koyangan itu di lakukannya. Memberi kenikmatan yang berbeda. Semakin lama goyangannya semakin cepat. Terkadang naik turun, atau berputar putar. Sepertinya mbak Yuni sangat mahir dalam gaya woman on top ini.

Aku tidak hanya menerima kenikmatan yang diberikan mbak Yuni. Tangan nakalku langsung ku letakkan di payudara mbak Yuni dan tak hanya diam. Remasan dan cubitan ku berikan untuk menambah kenikmatan permainan kami ini. Sesekali aku sempatkan menghisap putting tegang yang terpampang di depan ku dan tidak jarang aku gigit kecil putting itu.

“den,, enak gigitannya den. Ahhh… “ kata yang keluar dari mulutnya. Aku teruskan kerjaan ku. Cupanganku pun telah meraja lela di susunya mbak Yuni.

Goyangan mbak yuni tampaknya berhasil membobol pertahanan ku. Rasanya tidak lama lagi spermaku akan muncrat dari ujung senapan ku.

“mbak,.. akk.. akku udah ma.. mau keluar nih mbak.. shshhh.”
“keluarin di dalam aja denhh… mbak kayaknya juga udah ga lama lagi..”

Mendengar itu ku balikkan tubuh mbak Yuni dan langsung ku pompa keras memek nikmat tersebut.

“ahhh… aku keluar mbaaaakkk” teriak ku mengiringi semprotan deras sperma ku di dalam memek mbak Yuni. Dan ternyata semprotankupun di sambut oleh orgasme mbak Yuni yang kesekian kalinya.

Tubuhku langsung melemas menindih tubuh mbak Yuni. Kami terdiam sejenak. Nafas kami tersenggal tak beraturan. Kontolkupun semakin lama semakin melemas dan mengecil di dalam memeknya mbak Yuni. Ku cabut kontolku dan aku beranjak berbaring di sebalah mbak Yuni.

“makasi yah mbak. Mbak udah mau ngelayani aku.”
“sama-sama den. Mbak juga udah lama kepengan ngentot yang kaya gini. Tapi kok aden mau main sama pembantu kaya mbak. Kan aden sendiri punya pacar.”
“ya ga apa-apa mbak. Emang ga boleh yah seorang majikan main sama pembantunya.?”
“ya ga apa-apa sih den.” Jawabnya singkat.
“ehh mbak. Ga apa-apa tuh aku nyemprotin sperma aku di dalam memeknya mbak.”
“ndak apa-apa den. Ntar mbak minum jamu biar ga hamil.” Katanya sambil tersenyum.

Kami terdiam. Dan tak terasa kami kembali ketiduran sampai pukul tiga sore. Ketika aku bangun mbak Yuni sudah tidak ada di sampingku lagi. Mungkin sudah kembali ke kamarnya. Segera aku bangkit dan mandi membasuh keringat dan sperma kering yang menempel di batang kontolku.

Setelah mandi, aku langsung kebawah mencari mbak Yuni. Ku temui dia sedang masak makan siang di dapur. Saat itu dia memakai baju kaos dengan stelan celana pendek ¾ . Lagi asik tampaknya sehingga tidak menyadari kehadiran ku. Tubuh indah mbak Yuni langsung ku peluk dari belakang mengagetkannya.

“udah bangun toh den..”
“udah sayang.. mbak, jangan panggi aku aden lagi yah. Kalo ada tante sama keluarganya aja panggil aden.”
“trus panggil apa dong den?”
“terserah kamu aja sayang.” Kataku mengecup pipinya.
“iya deh sayang.” Jawabnya
“sayang, aku boleh minta sesuatu ga?”
“minta apa den.. eh sayang?”
“kalo Cuma aku di rumah, kamu jangan pake baju yang kaya gini yah.”
“trus baju apa dong?”
“maunya sih telanjang aja. Gimana sayang.. mau yah?”
“kok gitu sayang.?”
“ya biar kalo aku lagi pengen, aku bisa masukin di mana aja.” Jawabku cengengesan.
“tapi kamu juga karus gitu. Baru aku mau.”
“OK” jawabku singkat.

Langsung ku telanjangi mbak Yuni saat itu juga. Begitu juga dengan aku. Kami sudah seperti kaum nudis saja di dalam rumah ini.

Sejak saat itu, kami sudah seperti suami dan istri. Mbak Yuni pun aku suruh pindah tidur ke kamarku. Tentu saja kalau tidak ada om dan tante. Dan selama kami berdua di rumah, kami selalu telanjang ria. Dan kami juga melakukan hubungan dimana saja kami suka. Di kamar, dapur, kamar mandi, ruang tamu, bahkan di kolam renang belang rumah. Kami selaku melakukannya tanpa kondom.

Sempat sih mbak Yuni hamil. Namun dia menggugur kannya dan sejak saat itu dia rajin mengkonsumsi pil KB. Kamipun terus melakukannya sampai aku tamat sekarang. Walaupun aku telah menyelesaikan kulah ku dan bekerja di luar kota.



Share:

Cerita seks 2019 Kisah ku dengan fifine




Cerita seks 2019 Kisah ku dengan fifine


Bagi agan yang belum membaca kisah sebelumnya, ada baiknya dibaca dulu biar enak dan nyambung ceritanya. Dimana dalam kisa sebelumnya disebut aktor utama dalam cerita ngentot ABG bertukar pasangan dengan pasangan temannya bernama Nuri (seorang pembantu). Nuri yang konon katanya memiliki Memek yang masih sempit dan memiliki kemampuan empotan yang dahsyat. Sementara Fifine ngentot sama Erick.Yuk ah, Kita lanjut!

Aku masuk kembali ke ruangan dimana Fifine ada di kamar mandi dan terdengar suara shower dikamar mandi meyala. Aku bisa mendengarnya karena pintu kamar mandi tidak ditutup. Tak lama kemudian, shower terdengar berhenti dan Fifine keluar hanya mengenakan kancut dan tidak ber-bra. Ganti aku yg masuk ke kamar mandi, aku hanya membersihkan tubuhku. Keluar dari kamar mandi, Fifine berbaring diranjang dengan bertelanjang dada.

“Kenapa Fin, lemes ya di Entot Erick”, kataku.
“Lebih enak ngentot sama om, kontol om lebih besar dan keras”, jawab Fifine seraya mengecup kontol ku yang memang sengaja kubiarkan terbuka.
“Malem ini kita ngentot lagi ya om”. Hebat banget Fifine, gak ada matinya. Pengennya di Entot terus.
“Ok aja, tapi sekarang kita cari makan dulu ya, biar ada tenaga ngentot lagi nanti malem sampe Fifinie pingsan”, candaku sambil berpakaian.

Fifine pun mengenakan pakaiannya dan kita pergi mencari makan malem. Kembali ke rumah sudah hampir tengah malem, tadi kita selain makan-makan juga dugem-an dulu.
Di kamar kita langsung melepas pakaian masing-masing dan bergumul diranjang. Tangan Fifine bergerak menggenggam kontol ku. Aku melenguh seraya menyebut namanya. Aku meringis menahan remasan lembut tangannya pada kontol ku. Fifine mulai bergerak turun naik menyusuri kontol ku yang sudah teramat keras. Sekali-sekali ujung telunjuknya mengusap kepala kontol ku yang sudah licin oleh cairan yang meleleh dari liangnya. Kembali aku melenguh merasakan ngilu akibat usapannya. Kocokannya semakin cepat.



Dengan lembut aku mulai meremas-remas payudaranya. Tangan Fifine menggenggam kontol ku dengan erat. Putingnya kupilin2. Fifine masukan kontol ku kedalam mulutnya dan mengulumnya. Aku terus menggerayang payudaranya, dan mulai menciumi payudaranya. Napsuku semakin berkobar. Jilatan dan kuluman Fifine pada kontol ku semakin mengganas sampai-sampai aku terengah-engah merasakan kelihaian permainan mulutnya.

Aku membalikkan tubuhnya hingga berlawanan dengan posisi tubuhku. Kepalaku berada di bawahnya sementara kepalanya berada di bawahku. Kami sudah berada dalam posisi enam sembilan! Lidahku menyentuh Memeknya dengan lembut. Tubuhnya langsung bereaksi dan tanpa sadar Fifine menjerit lirih. Tubuhnya meliuk-liuk mengikuti irama permainan lidahku di Memeknya. Kedua pahanya mengempit kepalaku seolah ingin membenamkan wajahku ke dalam Memeknya. kontol ku kemudian dikempit dengan payudaranya dan digerakkan maju mundur, sebentar.

Aku menciumi bibir Memeknya, mencoba membukanya dengan lidahku. Tanganku mengelus paha bagian dalam. Fifine mendesis dan tanpa sadar membuka kedua kakinya yang tadinya merapat. Aku menempatkan diri di antara kedua kakinya yang terbuka lebar. kontol kutempelkan pada bibir Memeknya. Kugesek-gesek, mulai dari atas sampai ke bawah. Naik turun. Fifine merasa ngilu bercampur geli dan nikmat.
Memeknya yang sudah banjir membuat gesekanku semakin lancar karena licin. Fifine terengah-engah merasakannya. Aku sengaja melakukan itu. Apalagi saat kepala kontol ku menggesek-gesek i tilnya yang juga sudah menegang.

“Om.?” panggilnya menghiba.
“Ya Fin”, jawabku sambil tersenyum melihatnya tersiksa.
“Cepetan..” jawabnya. Aku sengaja mengulur-ulur dengan hanya menggesek-gesekan kontol. Sementara Fifine benar-benar sudah tak tahan lagi mengekang birahinya.
“Fifine pengen banget ngentot om!”, katanya.

Fifine melenguh merasakan desakan kontol ku yang besar itu. Fifine menunggu cukup lama gerakan kontol ku memasuki dirinya. Serasa tak sampai-sampai. Maklum aja, selain besar, kontol ku juga panjang. Fifine sampai menahan nafas saat kontol ku terasa mentok di dalam, seluruh kontol ku amblas di dalam. Aku mulai menggerakkan pinggulnya pelan2. Satu, dua dan tiga enjotan mulai berjalan lancar. Semakin membanjirnya cairan dalam Memeknya membuat kontol ku keluar masuk dengan lancarnya. Fifine mengimbangi dengan gerakan pinggulnya. Meliuk perlahan. Naik turun mengikuti irama enjotanku.
Gerakan kami semakin lama semakin meningkat cepat dan bertambah liar. Gerakanku sudah tidak beraturan karena yang penting enjotanku mencapai bagian-bagian peka di Memeknya. Fifine bagaikan berada di surga merasakan kenikmatan yang luar biasa ini. kontol ku menjejali penuh seluruh Memeknya, tak ada sedikitpun ruang yang tersisa hingga gesekan kontol ku sangat terasa di seluruh dinding Memeknya. Fifine merintih, melenguh dan mengerang merasakan semua kenikmatan ini. Fifine mengakui keperkasaan dan kelihaianku di atas ranjang. Yang pasti Fifine merasakan kepuasan tak terhingga ngentot denganku.
Aku bergerak semakin cepat. kontol ku bertubi-tubi menusuk daerah-daerah sensitivenya. Fifine meregang tak kuasa menahan napsuku, sementara aku dengan gagahnya masih mengayunkan pinggulku naik turun, ke kiri dan ke kanan. Erangannya semakin keras. Melihat reaksinya, aku mempercepat gerakanku. kontol ku yang besar dan panjang itu keluar masuk dengan cepatnya. Tubuhnya sudah basah bermandikan keringat. Aku pun demikian. Fifine meraih tubuhku untuk didekap. Direngkuhnya seluruh tubuhku sehingga aku menindih tubuhnya dengan erat. Fifine membenamkan wajahnya di samping bahuku. Pinggul nya diangkat tinggi-tinggi sementara kedua tangannya menggapai pantatku dan menekannya kuat-kuat.



Fifine meregang. Tubuhnya mengejang-ngejang. “OM!”, hanya itu yang bisa keluar dari mulutnya saking dahsyatnya kenikmatan yang dialaminya nersamaku. Aku menciumi wajah dan bibirnya. Fifine mendorong tubuhku hingga terlentang. Dia langsung menindihku dan menciumi wajah, bibir dan sekujur tubuhku. Kembali diemutnya kontol ku yang masih tegak itu. Lidahnya menjilati, mulutnya mengemut. Tangannya mengocok-ngocok kontol ku. Belum sempat aku mengucapkan sesuatu, Fifine langsung berjongkok dengan kedua kaki bertumpu pada lutut dan masing-masing berada di samping kiri dan kanan tubuhku. Memeknya berada persis di atas kontol ku. “Akh!” pekiknya tertahan ketika kontol ku dibimbingnya memasuki Memeknya.
Tubuhnya turun perlahan-lahan, menelan seluruh kontol ku. Selanjutnya Fifine bergerak seperti sedang menunggang kuda. Tubuhnya melonjak-lonjak. Pinggulnya bergerak turun naik.
“Ouugghh.. Fin.., luar biasa!”
jeritku merasakan hebatnya permainannya. Pinggulnya mengaduk-aduk lincah, mengulek liar tanpa henti. Tanganku mencengkeram kedua payudaranya, kuremas dan dipilin-pilin. Aku lalu bangkit setengah duduk. Wajah kubenamkan ke dadanya. Menciumi putingnya. Kuhisap kuat-kuat sambil kuremas-remas. Kami berdua saling berlomba memberi kepuasan. Kami tidak lagi merasakan panasnya udara meski kamar menggunakan AC. Tubuh kami bersimbah peluh, membuat tubuh kami jadi lengket satu sama lain. Fifine berkutat mengaduk-aduk pinggulnya. Aku menggoyangkan pantatku. Tusukan kontol ku semakin cepat seiring dengan liukan pinggulnya yang tak kalah cepatnya.
Permainan kami semakin meningkat dahsyat. Sprei ranjang sudah tak karuan bentuknya, selimut dan bantal serta guling terlempar berserakan di lantai akibat pergulatan kami yang bertambah liar dan tak terkendali. Aku merasa pejuku udah mau nyembur. Aku semakin bersemangat memacu pinggulku untuk bergoyang. Tak selang beberapa detik kemudian, Fifine pun merasakan desakan yang sama. Fifine terus memacu sambil menjerit-jerit histeris. Aku mulai mengejang, mengerang panjang. Tubuhnya menghentak-hentak liar. Akhirnya, pejuku nyemprot begitu kuat dan banyak membanjiri Memeknya. Fifine pun rasanya tidak kuat lagi menahan desakan dalam dirinya. Sambil mendesakan pinggulnya kuat-kuat, Fifine berteriak panjang saat mencapai puncak kenikmatan berbarengan denganku. Tubuh kami bergulingan di atas ranjang sambil berpelukan erat.
“Om, Uenaaaaaakkkk!” jeritnya tak tertahankan.
Fifine lemas terkulai dan tak bergerak, dengan begitu banyak cairan lendir berwarna putih disekitar memeknya entah tertidur atau pingsan. Tenagaku pun terkuras habis dalam pergulatan yang ternyata memakan waktu hampir semalaman, dan kulihat waktu hampir menunjukan jam setengah 6 pagi. Akhirnya akupun tertidur kelelahan dengan memeluk Fifine erat-erat dari belakang.

Share:


BANDAR TOGEL ONLINE TERAMAN & TERPERCAYA


NAMA BO PASARAN TUTUP RESULT MINIMAL DP&WD TEMPAT DAFTAR
WINE4D Singapore
Hongkong
Sydney
+7Pasaran
17:15
22:00
12:45
WIB
17:45
23:00
14:00
WIB
DP:50rb
WD:50rb
Klik Disini
BIRTOTO Singapore
Hongkong
Sydney
+7Pasaran
17:15
22:00
12:45
WIB
17:45
23:00
14:00
WIB
DP:50rb
WD:50rb
Klik Disini
BIRTOTO2 Singapore
Hongkong
Sydney
+7Pasaran
17:15
22:00
12:45
WIB
17:45
23:00
14:00
WIB
DP:50rb
WD:50rb
Klik Disini
KAFETOTO Singapore
Hongkong
Sydney
+5Pasaran
17:15
22:00
12:45
WIB
17:45
23:00
14:00
WIB
DP:50rb
WD:50rb
Klik Disini
ANDROID4D Singapore
Hongkong
Sydney
+7Pasaran
17:15
22:00
12:45
WIB
17:45
23:00
14:00
WIB
DP:50rb
WD:50rb
Klik Disini
RAJAJP Singapore
Hongkong
Sydney
+5Pasaran
17:15
22:00
12:45
WIB
17:45
23:00
14:00
WIB
DP:50rb
WD:50rb
Klik Disini
DIVA4D Singapore
Hongkong
Sydney
+4Pasaran
17:15
22:00
12:45
WIB
17:45
23:00
14:00
WIB
DP:50rb
WD:50rb
Klik Disini
FLAMINGO4D Singapore
Hongkong
Sydney
+1Pasaran
17:15
22:00
12:45
WIB
17:45
23:00
14:00
WIB
DP:50rb
WD:50rb
Klik Disini

Copyright © Film Panas, Cerita Panas, Berita Viral, Artis Seksi, Cewek Montok, Video Bokep, | Blogger Design by Rio Ferdinand |